6' wanda (2)

61 7 0
                                    

"karena yang cantik belum tentu baik, tapi yang baik sudah pasti cantik"


"lama ah lo Re, gue sama Melina duluan ke depan deh. Lo nyusul ya."ucap Sena yang bosan berada di kelas untuk menunggu Rere

"ett, bentar lagi selesai ini."ucap Rere yang sedang ngebut mencatat tugas dari papan tulis.

"dah beres ni---" "cih."Rere berdecak sebal karena kedua sahabatnya sudah keluar duluan.

Rere bergegas memasukkan buku-buku nya ke dalam tas lalu segera keluar kelas untuk menyusul kedua sahabatnya. Alasan Rere minta di temani di kelas, karena ia tidak mau hanya berdua dengan Aska yang sedang berada di dalam kelas juga.

Semua siwa-siswi sudah banyak yang pulang, dan hanya terisisa Aska dan Rere di kelas. Sedari tadi Rere juga mati-matian menghindari Aska yang berusaha mendekatinya. Kali ini ia berharap Aska tidak mengganggunya. Tetapi nyatanya itu salah.

Gep!

Aska menahan tangan Rere yang sudah berada di ambang pintu keluar kelas.

"lu mau keluar kan? Gua bareng ya."ucap Aska dengan senyum yang tulus.

Jujur, Rere juga ingin membalas senyuman itu. Tapi hal itu enggan ia lakukan karena kehadiran seorang cewe yang menghampiri mereka berdua.

"hai ka Aska."sapa Wanda, seolah mengabaikkan keberadaan Rere.

"ka Aska pengen pulang kan?aku bareng ya?soalnya mobil jemputan aku lagi di bengkel."ucap Wanda dengan cemberut sambil memeluk pergelangan tangan Aska yang sebelahnya.

Sedangkan tangan sebelahnya lagi masih menahan tangan Rere. Rere hanya menatap Wanda dengan sinis dan Wanda membalasnya dengan senyum miring.

"gakbisa. Gue buru-buru, mending lo anter dia pulang."jawab Rere pada Aska lalu menepis tangan Aska untuk melepaskannya.

Rere segera menuju parkiran untuk menemui kedua sahabatnya.

"kelamaan, Sena udah keburu di jemput supirnya."ucap Melina.

"gue juga duluan pulang ya, my brother handsome udh dateng."ucapnya lagi karena sudah di jemput abang tampannya yang bisa dibilang idaman para wanita.

"oke, hati-hati."jawab Rere dengan lesu sambil berusaha tersenyum.

Rere melambaikan tangan sampai Melina sudah tidak terlihat lagi di hadapannya.

"maaf ya mba, drivernya lama."ucap Alvin yang mobilnya sudah terparkir di samping Rere.

Rere hanya melirik Alvin sebentar, ia tidak menanggapi perkataan Alvin, lalu segera masuk kedalam mobil. Alvin pun juga menjalankan mobilnya.

Dalam perjalanan Rere hanya terdiam, suasana sangat akward. Ekspresi Rere juga sulit di artikan kali ini.

"Re, ko diem aja? Kesambet ya lu?"tanya Alvin yang tidak nyaman.

"gapapa."jawab Rere dengan lesu.

Jawaban cewe banget gak tuh? Emang Rere cewe sih,Hehe. Alvin pun enggan untuk bertanya-tanya, karena takut memperburuk mood nya.

TERDATA (Terjebak Dalam Cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang