Hayho!!! Happy new year gais semoga masih sabar nunggu cerita ini ya hehe
Sebenarnya pengen up pas malam taun baru biar nemenin kalian yang ga kmn2 hehe eh tapi wattpad nya eror ga bisa mindahin data terus jd males deh hehe maaf ya..
Okay silahkan happy reading yaa mumpung masih anget.
.
.
.
."Apa aku membuat kesalahan? Kau akhir-akhir ini sedikit pendiam chagi" Tanya Yuri pada kekasihnya.
"Tidak, hanya pekerjaan yang terlalu banyak membuat aku lelah" Jawab Tiffany sambil memijat pelipisnya.
"Benar? Tidak ada hal lain?"
"Apa aku seperti sedang menutupi sesuatu hm?"
"Tidak, hanya saja aku takut membuat kesalahan yang tidak aku sadari" Yuri memberikan senyum pada kekasihnya.
"Nanti aku akan menjemputmu dan mengajakmu malam malam nee" Ucap Yuri begitu mobil yang mereka kendarakan sampai di lobby kantor Tiffany.
"Dalam rangka apa?" Tiffany mengernyitkan dahinya.
"Menebus karena tidak bisa merayakan keberhasilanmu tempo hari" cengir Yuri.
Tiffany hanya menganggukkan kepalanya tanda menyetujui dan membuka pintu mobil namun Yuri menahannya.
"Kau yakin aku tidak salah apapun? Aku akan senang jika kau mengatakannya dari pada kau membuat aku menerkanya sendiri"
Tiffany hanya menyunggingkan senyumnya dan memberi kecupan singkat di pipi sang kekasih yang masih kebingungan.
"Percayalah aku tidak sedang menyimpan amarah padamu chagi" Lalu Tiffany berlalu meninggalkan mobil menuju ruangannya.
Tiffany mengurut dahinya sambil memejamkan matanya, jelas ia tidak sedang baik-baik saja ada sesuatu yang mengganggunya sejak malam pertemuan nya dengan Nickhun namun ia masih enggan menceritakannya pada Yuri lebih tepatnya ia memang tidak ingin Yuri mengetahuinya.
"Permintaan maaf apa?"
"Ya tentang kekasihmu itu dulu aku dan Donghae sering sekali membullynya bahkan memaksa kekasihnya dulu memutuskan nya ah aku merasa sangat bersalah sekarang"
"Kamu juga terlibat?" Tanya Tiffany terkejut.
"Iya aku dan Donghae kan bersahabat jadi... Ya begitu tapi sungguh aku menyesal aku sama sekali tidak tahu jika alasan Donghae mengencani Jessica hanya untuk memenangkan taruhan"
"Taruhan? Jessica?" Tiffany mengerutkan keningnya.
"Iya taruhan anak SMA kau taulah kenakalan masa remaja hahaha ah dan Jessica itu nama mantan kekasihmu itu , kau tidak tahu? Donghae malam ini mengundangnya sebagai tamu istimewa karena ingin meminta maaf juga karena gara-gara sikap konyolnya gadis itu sampai harus pindah sekolah ke luar negeri"
"Luar negeri? Amerika?" Terka Tiffany.
"Waaaah daebak kau bisa menebaknya Fany, ya dia pindah ke Amerika aku sendiri sedikit terkejut karena tiba-tiba ia pindah kesana"
Tiffany menggelengkan kepalanya mencoba membuang pikiran yang ia takutkan.
"Emm.. apa Jessica yang kau maksud adalah Jessica... "
"Dia mengataiku setiap hari, menghina, memperlakukanku seakan-akan aku bukan manusia bahkan paling parah dia merebutmu dariku hanya karena taruhan bodohnya!" Suara lengkingan kekasihnya yang sudah ia hafal membuat Tiffany mencari sumber suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Gift
FanfictionJika kau jatuh cinta katakanlah alasannya hingga jika nanti kau ingin berpisah kau juga tau alasannya, jangan membuat seseorang menebak sikapmu itu menyiksa. Jessica tidak pernah menyangka akan bertemu kembali dengan cinta pertamanya setelah sekian...