Bagian 9

1K 84 42
                                    

Selamat malam minggu semua post malem siapa tau baru pulang malam mingguan hehe
.
.
.
.
Maaf kalo ada typo mata saya lagi berantem sama tangan soalnya
.
.
.
.
.

2 tahun kemudian

Suara dering ponsel mengganggu jam tidur ku, oh ayolah aku baru bisa tidur 1 jam setelah kemarin pekerjaanku begitu padat tidak bisakah kalian tidak menggangguku?

Namun bukannya berhenti suara itu malah semakin ganas memanggilku untuk segera di angkat.

"Sialan!" Rutukku. Sungguh aku akan memarahi siapa saja yang sudah berani mengganggu tidurku.

"Nugu?!!" Tanyaku ketus.

"Yak!! Aku yang seharusnya marah padamu pabo! Kau pasti sedang tidur kan? Kau juga pasti lupa hari ini kan? Bangun Kwon! Atau kau akan menerima amukan dari Fany!" Suara Sooyoung membuatku sedikit berpikir sejenak lalu

"Hah???? Astaga aku lupa, 5 menit lagi aku akan sampai katakan padanya aku sedang di jalan dan macet" Ucapku lalu mematikan ponsel dan langsung menuju kamar mandi.

"Pabo pabo pabo" Rutuk Sooyoung saat sambungan telepon mati.

"Bagaimana?" Tanya Sunny pada kekasihnya.

"Dia baru bangun, aku heran kenapa Tiffany memilihnya padahal sudah jelas-jelas dia orangnya berantakan"

"Sudahlah ini sudah pilihan Tiffany kajja kita ke ruangannya sudah ada Seo dan Yoona disana"

"Huft" Soo hanya menghela nafasnya dan menurut pada kekasihnya yang berjalan di depannya.

***

"Sialan! Kenapa aku bisa lupa sih hari ini jika Tiffany tau aku pasti akan dibunuh olehnya" Yuri bercermin sambil merapikan pakaiannya.

"Ah Kwon Yuri kau sungguh tampan sekali hari ini pantas saja banyak yeoja yang memujamu" Puji Yuri pada dirinya sendiri.

"Baiklah mari kita berangkat Kwon agar Tiffany tidak membunuhmu" Yuri bergegas mengambil kunci mobilnya dan bersiap menuju tempat Tiffany.

Selama perjalanan Yuri senyum sendiri memikirkan hari ini sambil menggelengkan kepalanya.

Setelah sampai di tempat yang dituju ia segera keluar dari mobilnya dan berlari menuju tempat yang lainnya menunggu.

"Aku datang" Seru Yuri dengan nafas terengah-engah begitu membuka pintu dimana semua temannya menunggu.

"Kau terlambat pabo!" Sooyoung menghampiri dan menjitak kepala Yuri.

"Aish sakit, aku terlambat karena baru bisa tidur jam 6 pagi!" Yuri membela diri.

"Kau pasti tidak bisa tidur karena memikirkan Tiffany kan?" Sunny menggoda Yuri sambil menaikkan alisnya.

"Kau bicara apa sih, mana Fany aku ingin menemuinya" Jawab Yuri sambil melihat sekitar mencari sosok yang ia cari.

"Dia sudah dibawa oleh Yoona dan Seohyun, cepatlah susul mereka sebelum Tiffany memakanmu hidup-hidup" Sunny mendorong Yuri agar segera keluar menuju tempat Tiffany.

"Yul! Ini jangan lupa" Sooyoung memberikan sebuket bunga pada Yuri.

Dan Yuri menerimanya dengan sedikit senyuman lalu berlalu.

My Gift Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang