KGI.7

1K 77 5
                                    

Setelah menemukan buku  biologi di perpustakaan, Kira keluar dari perpustakaan dan menuju ke kelasnya.

Sesampainya di kelas Kira langsung berjalan ke tempat duduknya. Saat sudah sampai Kira langsung duduk. Dia melipat tanganya di meja dan langsung menenggelamkan kepalanya, dan memejamkan matanya. Hari ini adalah pelajaranya Bu Rukmana pelajaran biologi, tapi para siswa biasanya memanggilnya Buruk.

Tiba-tiba Adit si ketua kelas masuk berdiri di depan dan mengumumkan sesuatu.

"Perhatian semuanya. Hari ini Buruk tidak dapat mengajar. Tugasnya kerjakan buku paket halaman 45 dikumpulkan minggu depan."

Seketika kelas menjadi riuh, karna guru yang terkenal killer tidak bisa mengajar. Mereka memilih keluar kelas, ada yang ke kantin sekedar nongkrong, ke lapangan, ataupun ke taman sekolah, dan adapun yang tinggal di kelas seperti yang dilakukan Kira.

Karna merasa bosan, Kira keluar kelas. Dia menuju perpustakaan untuk mengembalikan buku biologi yang dipinjamnya dan akan menghabiskan waktunya di sana.

Kira berjalan melewati koridor yang sepi. Iyalah sepi ini kan masih jam pelajaran.

Sesampainya di perpustakaan, Kira menuju rak buku dan mengembalikan buku ke tempatnya. Kalau tau Buruk gak masuk males banget Kira minjem buku di perpustakaan.

Dia menuju ke salah satu meja yang berada di pojok perpustakaan yang sepi. Dia langsung duduk dan cuma bengong, karna bingung mau ngapain.

"Psstt psst"

Merasa ada yang memanggilnya, Kira melihat di seberang meja yang didudukinya  dan munculah Riko yang duduk di depanya dengan tampang yang menyebalkan.

"Ngapain lo di sini?" Tanya Kira. Aneh saja, makhluk yang satu ini selalu saja muncul di hadapan Kira.

"Harusnya gue yang tanya, lo ngapain di sini? Inikan masih jam pelajaran." Tanya Riko balik. Karna ini masih jam pelajaran, dan Kira malah asik ngadem dan tidur di perpus.

"Suka-suka gue lah." Jawab Kira ketus.

"Judes amat mba." Ledek Riko.

" Diem lo! Ganggu aja." Kira berkata ketus.

"Marah-marah mulu, nanti cepet tua loh." Goda Riko.

"Biarin, mending tambah tua daripada tambah muda." Jawab Kira asal.

"Dasar aneh" cibir Riko.

"Aneh tapi nyata" ucap Kira bangga.

"Btw ngapain lo disini? " tanya Riko lagi

"Biasa jamkos" jawab Kira santai. Lalu berdiri menuju rak diikuti Riko di belakangnya.

"Emang gurunya kemana? "

"Gak tau tuh Bu Ruk, tiba tiba jamkos gitu" Kira mengambil salah satu novel di dalam rak.

Riko melihat novel yang diambil Kira pun berkata
"Bagus tuh novel" ucap Riko memandang novel tersebut.

"Tau dari mana? " tanya Kira bingung.

"Tau lah,  kan udah pernah baca" ucap Riko bangga.

"Emang hantu bisa baca? " remeh Kira.

"Hantu dulunya juga hidup kali, jadi pernah sekolah." Ucap Riko kesal.

"Bercanda elah, " ucap Kira terkekeh.

Riko melihat Kira terkekeh merasa senang. Menurutnya Kira sangatlah cantik. Rambutnya yang terurai semakin menambah kecantikanya.

"Tapi endingnya bikin sedih" tambah Riko.

"Lah kenapa? " tanya Kira penasaran dengan isi novel yang berada ditanganya.

"Cowoknya meninggal karna kecelakaan dan ceweknya lupa ingatan, padahal mereka sama sama sayang. "Ucap Riko menatap Kira dan tersenyum.

"Kasian yah, pasti si cowoknya merasa sedih di alam sana." Kira mengalihkan pandanganya ke arah buku novel itu.

Itu yang gue rasain saat ini ~batin Riko

"Udah lah gue gak mau baca, yang ada nanti gue bakalan nangis" Kira mengembalikan novel tersebut ke tempat asalnya.

Kira kembali duduk dikursi yang tadi didudukinya, Kira merasa mulai mengantuk. 

"Gue ngantuk mau tidur dulu" tanpa menghiraukan keberadaan Riko, Kira menelungkupkan kepalanya dan mulai memejamkan matanya.

Riko yang melihat Kira tertidur, langsung menghilang begitu saja membiarkan Kira tertidur.

🍁🍁🍁🍁

Di kelas XI IPA 4

"Baiklah anak-anak, jadi pada masa penjajahan Belanda...."

Seorang guru sejarah sedang menerangkan materi di papan tulis. Para siswa mendengarkan dengan kepala yang terkantuk kantuk.
Mereka menahan mata mereka
agar tidak terpejam.

"Jadi, Belanda membentuk VOC atau Verenigde Ost Indisce Compagni." Pak Burhan mengedarkan pandangannya ke para muridnya, beliau menyadari kalau ada salah satu muridnya yang sedang tertidur. Pak Burhan menggeram marah. Beliau menghampiri meja murid tersebut.

Riyan menyadari kalau Pak Burhan berjalan kearahnya. Dia yang semula mengantuk langsung menegakkan kepalanya.

"Yon, ada Pak Burhan jalan ke sini." Riyan berkata pelan dan menyenggol lengan Deon teman sebangkunya.

"Apaan sih ganggu gue tidur aja." Kata Deon yang masih memejamkan matanya.

"Itu ada Pak Burhan." Kata Riyan pelan.

"Biarin, suruh dia pergi." Kata Deon yang belum menyadari kalau Pak Burhan sudah di sampingnya.

"Ekhmm."  Pak Burhan berdehem, tetapi tidak ada pergerakan dari Deon.

" Ekhmm." Pak Burhan berdehem lagi, tetapi Deon masih tidak menyadarinya.

Riyan menyenggol lengan Deon. Deon yang merasa tidurnya terusik merasa marah. Dia langsung menggebrak mejanya.

"Berisik!!" Bentak Deon keras mampu membuat seisi kelas yang tadinya mengantuk jadi terkejut dan langsung memandang Deon. Sama halnya dengan Zidan yang duduk di belakang Deon yang tadinya mengangguk anggukan kepalanya mengantuk langsung duduk tegak karna terkejut dengan bentakan Deon.

"Apaan sih lo! Ganggu gue tidur tau gak." Kesal Deon kepada Riyan.

Riyan mengarahkan matanya kepada Pak Burhan yang ada di belakang Deon, dia bermaksud untuk memberitahunya.

"Apa?" Tanya Deon.

Karena Riyan hanya diam, Deon langsung memutar kepalanya ke belakang. Dia pun terkejut. Dia kembali memutar badannya menghadap Riyan.

" Itu kenapa ada Pak Burhan sih?  dan kenapa lo gak bangunin gue?" Tanya Deon berbisik  pelan.

Riyan memutar bola matanya jengah.
" Gue dari tadi juga udah bangunin lo, tapi lo kagak bangun bangun." Jawab Riyan pelan.

"DEON!" Deon yang sedang berbisik dengan Riyan terkejut dan langsung memutar badannya menghadap Pak Burhan.

"Eh Bapak, ada apa ya Pak?" Tanya Deon merasa tak bersalah membuat seisi kelas menahan tawanya, termasuk Riyan dan Zidan.

"Kamu keluar kelas, Sekarang!!" Bentak Pak Burhan.

Deon pun bangkit dari duduknya meninggalkan kelas.

"Huh apes banget sih gue."  Gerutu Deon dalam hati.

Deon berjalan di koridor yang sepi karna masih jam pelajaran. Dia pun membelokkan kakinya menuju perpustakaan berniat untuk melanjutkan tidurnya.






Holaaa 😀
Author kembali 😆
Jangan lupa vote and komen😄
Maaf kalau ceritanya kurang memuaskan 😢
Kalo ada typo di maafin ya😢
Nanti author lanjut lagi😉

Karena Gue Indigo (selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang