Deon berjalan memasuki perpustakaan yang ramai berisikan beberapa siswa yang sedang fokus membaca buku.
Deon berjalan mencari tempat duduk yang jauh dari keramaian dan berniat untuk duduk di bagian belakang.
Deon berjalan menyusuri rak buku yang berada di samping kanan dan kirinya.
Dari kejauhan terlihat seorang siswi yang sedang tertidur. Deon dapat mengenali siswi tersebut.
"Ekhmm..." Deon berdehem berusaha membangunkan siswi tersebut.
"Ekhm..." Deon berdehem kembali, tetapi belum ada pergerakan dari siswi itu.
"Ekhmm..." kali ini Deon berdehem lebih keras lagi.
"Apasih Rik, kan udah gue bilang kalau gue ngantuk, jadi jangan ganggu " Gumam siswi itu yang tetap memejamkan mata.
Sebuah ide jahil muncul di otak Deon. Dia berjalan menuju rak buku dan mengambil buku tebal yang sekitar 10 cm, dan membawanya kembali ke meja tadi.
Senyum jahil pun muncul di bibir Deon. Dengan tampang tampa dosa, Deon menimpuk kepala siswi tersebut dengan buku tebal yang di ambilnya tadi dari belakang.
"Kampret! " Kira membuka matanya karena terkejut. Yap siswi tersebut adalah Kira.
Kira bangkit dari duduknya dan menutup matanya, dengan kesal dia berbalik dan hendak membentak Riko karna telah menimpuknya.
"Riko! Kan udah gue bilang jangan ganggu gue ti-"
Kira kaget bukan main ternyata yang dianggapnya Riko, malahan kakak kelasnya yang bernama Deon.
"Ngapain lo bentak gue barusan? " tanya Deon yang tidak merasa bersalah karna telah menimpuk kepala Kira.
"Siapa suruh lo nimpuk gue pake buku!" Kata Kira kesal menunjuk Deon dengan jari telunjuknya dan tangan yang satunya lagi memegang kepalanya yang terasa berdenyut.
"Siapa suruh lo tidur di perpustakaan !" Kata Deon membalas tunjukan Kira.
"Suka-suka gue lah." Kata Kira sewot. "Lo juga ngapain di sini?" Tanya Kira."Ini tuh tempat umum, siapa aja boleh masuk." Jawab Deon santai.
"Tapi kan-" perkataan Kira terhenti.
"Arghh sudahlah." Kira berniat melangkah meninggalkan perpustakaan.🍁🍁🍁🍁
Dengan kesal, Kira berjalan menuju ke kelasnya. Dia berjalan sambil menghentak hentakan kakinya. Kira masih merasa tidak terima , karna tidurnya terganggu.
Saat sampai di kelas, Kira melangkah masuk ke kelas yang terlihat sepi karna bel istirahat telah berbunyi sekitar lima menit yang lalu.
Kira duduk di kursinya, terlihat bahwa Kira sedang melamun memikirkan sesuatu. Tiba tiba sosok tak kasat mata muncul tepat di depan wajahnya. Sontak Kira terkejut.
"Riko! Lo bikin gue kaget tau! " kesal Kira.
Riko terkekeh."lagian lo lagi ngelamunin apasih? " tanya Riko.
"Nggak!" Bantah Kira.
"Jangan jangan lo lagi mikirin gue ya?" Tanya Riko dengan senyum jahitnya.
"Jangan geer deh lo."
"Siapa tau lo lagi mikirin gue karna naksir sama gue yang ganteng ini." Kata Riko dengan pedenya.
"Ngimpi lo ketinggian! Lagian siapa juga yang mau sama lo"
"Gue kagak ngimpi kok."
"Udahlah, lebih baik lo pergi." Kira mengibaskan tangannya.
"Lo ngusir gue?"
"Iyalah lagian lo ngapain ada disini?"
"Gue bosan, gue butuh hiburan." Kata Riko dengan wajah murungnya.
"Kalo butuh hiburan, ya lo pergi ke taman kek apa kemana," kata Kira.
"Ngapain gue ke taman, palingan nanti gue ketemu hantu cewe yang pada genit ke gue." Kata Riko cemberut.
"Buahahahahaha..." Kira tertawa mendengar pernyataan dari Riko.
"Ngapain lo ketawa?" Tanya Riko dengan muka yang tambah cemberut.
"Lagian lo kocak, mana ada hantu cewe yang genit sama lo! Yang ada lo yang genit sama hantu nenek nenek." Kata Kira yang memegangi perutnya yang mulai sakit karna terus tertawa.
"Ya udah kalo gak percaya." Kata Riko kesal karna ditertawakan.
"Emang gue gak percaya." Kira mengusap air mata di sudut matanya karna tidak kuat menahan tawa.
"Lagian gue gak perlu pergi ke taman kok."
"Kenapa? Katanya lo butuh hiburan." Tanya Kira.
"Karna liat lo tertawa aja udah bikin gue terhibur." Jawab Riko dalam hati.
"Karna dengan jahilin lo aja udah bikin gue terhibur." Sontak Riko menarik rambut Kira dan menerbangkanya.
"Ehhh rambut gue terbang." Kira langsung memegang rambutnya yang tertiup angin akibat kejahilan Riko.
"Buahahahaha." Kini giliran Riko yang tertawa kencang.
Kira memandang Riko dengan geram. Dia hendak bangkit membalas perbuatan Riko, bertepatan dengan bel masuk berbunyi. Kira mengurungkan niatnya itu. Riko tersenyum puas. Lalu dia menghilang. Dan kelas sudah dipadati oleh murid yang baru dari kantin.
"Awas aja lo Rik, tunggu pembalasan dari gue!" Ancamnya dalam benaknya.
Haloo 😄
Udah lama author nggak update, mungkin sekitar satu bulan lebih deh😆
Siapa yang nunggu kelanjutan cerita ini? 😞
Sebenernya kalian penasaran nggak sih sama cerita ini?😧
Kalo penasaran 😩
Jangan lupa vote and comen ya😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Gue Indigo (selesai)
HumorKira dipertemukan dengan Deon, kakak kelasnya yang juga memiliki kelebihan yang sama yang tidak dimiliki orang lain. Yang baca jangan lupa vote!!