Kira yang menangis melihat kedalam ruangan di sebuah rumah sakit. Di dalam ruangan itu terdapat seseorang berasama dokter yang sedang mempertaruhkan nyawanya antara hidup atau mati.
Saat Kira sadar tadi, Kira langsung menanyakan dimana keberadaan Riko kepada Deon.
Flashback
"Riko! Riko dimana Deon? " tanya Kira dengan tangis disertai air mata yang mengalir deras di pipinya.
"Lo tenang dulu" Deon yang tidak tega melihat Kira menangis, berusaha menenangkanya.
"Jawab gue! Riko dimana? " sungguh Kira menyesal karna telah melupakan Riko.
"Janji sama gue, apapapun yang terjadi, lo harus bisa nrima kejadian ini"
Kira mengiyakan dengan menganggukan kepalanya. Kira ingin tau bagaimana keadaan Riko.
🍁🍁🍁
Disinilah Kira berdiri, tepatnya di depan ruang rawat Riko. Ditemani oleh Deon beserta ibunya yang panik dan langsung datang ke rumah sakit saat mendengar bahwa Kira pingsan.
Kira terus menangis dipelukan ibunya, setelah mendengar kondisi Riko yang tiba tiba drop.
"Maafin ibu ya Kira, bukan bermaksud ibu mau nyembunyiin dari kamu. Ibu gak tega sama kamu kalo harus tau ini semua. " ucap ibu Kira yang juga menangis, melihat putrinya yang sangat sedih itu.
"Udah Bu gakpapa, sekarang Kira udah inget semua. Kira tau ibu ngelakuin itu semua juga demi Kira. " ucap Kira berusaha tegar.
Deon yang melihat interaksi mereka berdua juga merasa sedih, tidak menyangka kalau selama ini ibunya Kira juga menyembunyikan keberadaan Rian selama ini. Hatinya juga merasa sedih saat kekasih sahabatnya itu, mencoba tetap tegar walau sebenarnya pasti terluka.
Dirinya juga sedih melihat orang yang dia sayang terpukul keadaanya. Entah darimana perasaan ini muncul, tapi seiring berjalanya waktu dia mulai sayang sama Kira. Dia tau Kira itu kekasih sahabatnya, tapi dia tidak bisa melupakan Kira. Mungkin dia harus menahan rasa sakit kalau Kira memang bukan untuknya. Ya Deon harus siap dengan apa yang terjadi kedepanya.🍁🍁🍁
Riko hanya hidup sebatang kara, orang tuanya meninggal satu tahun setelah Rian koma penyebabnya karna kecelakaan mobil, saat menuju rumah sakit tempat Rian dirawat. Entah bagaimana nanti perasaan Rian, mengetahui bahwa orang tuanya sudah tiada.
Seorang wanita yang masih terlihat masih muda menghampiri mereka. Langkahnya sedikit berlari dengan peluh keringat di wajahnya.
"Deon gimana keadaan Riko? " wanita itu lebih tepatnya bundanya Deon bertanya kepada Deon.
"Lagi ditanganin sama dokter, tadi jantungnya sempet berhenti Bun. Makanya Deon telpon Bunda." jawab Deon dengan raut muka yang tidak bisa diartikan.
"Ya Alloh nak, semoga kamu baik baik saja. " doa Bunda Deon.
"Kita doain Riko semoga cepet sembuh Bun." Deon berusaha menenangkan Bundanya.
"Kamu pacarnya nak Riko ya? " tanya Bunda menghampiri Kira yang duduk disamping Ibunya sambil menangis.
Kira yang ditanya menatap Bunda Deon dengan air mata yang mengalir dipipinya. Kira menghapus air mata itu, dia tidak boleh sedih dan lemah.
"Eh iya tante. " jawab Kira seadanya.
Bunda Deon duduk si kursi sebelah Kira yang kosong. Deon bersandar di tembok melihat kearah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Gue Indigo (selesai)
HumorKira dipertemukan dengan Deon, kakak kelasnya yang juga memiliki kelebihan yang sama yang tidak dimiliki orang lain. Yang baca jangan lupa vote!!