KGI.9

971 69 9
                                    

Kring....kring....

Bel pulang sekolah berbunyi, para guru mulai meninggalkan kelas diikuti para siswa dibelakangnya.

Berbeda dengan Kira, dia harus piket kelas kemudian ke perpustakaan untuk mengembalikan buku paket, yang dipinjam kelasnya saat pembelajaran tadi.

Setelah selesai membersihkan kelas, Kira berjalan menuju perpustakaan membawa tumpukan buku paket.

Saat berjalan di koridor, Kira terlihat kesusahan  dengan tumpukan buku di tanganya.

"Perlu bantuan cantik?" Tanya seseorang di sampingnya.

Kira terkejut dan langsung menorehkan  kepalanya ke samping.  Ternyata Riko yang telah mengejutkannya.

"Ngapain lo di sini?" Tanya Kira.

"Gue mau bantuin cewe cantik." Jawab Riko dengan senyuman yang manis ( semanis gula jawa yang pindah ke sumatra ).

"Mana? Gue gak liat ada cewe cantik."
Kira menengokan kepalanya ke kanan dan ke kiri, tetapi dia tidak melihat ada orang lain.

"Ada tuh! Di samping gue." Kata Riko melihat Kira.

Kira memutar bola matanya, dia menolehkan kepalanya samping.

"Butuh bantuan nggak?" Tanya Riko.

"Emang lo bisa bawa buku? Lo kan hantu." Ejek Kira.

Riko yang mendengarnya hanya bisa meringis.

"Ya udah deh, gue temenin lo jalan aja."

"Kagak usah! Gue bisa sendiri. " ucap Kira ketus.

"Gak papa, biar lo ada temenya."

"Semerdeka lo." Kira berjalan meninggalkan Riko.

Riko berlari menyusul Kira. Sampainya di perpustakaan, Kira berjalan masuk menuju rak buku ditemani Riko dibelakangnya.
Dia menaruh buku buku tesebut di tempat semula.

"Lagian lo mau aja bawa buku sebanyak itu,  emang yang lain pada kemana? " heran Riko.

"Biasalah pada gak mau piket, emang dasar tuh temen temen gue" ucap Kira geram, mengingat teman temanya yang tidak mau membantunya piket sama sekali.

"Mau gue bantu gak? " tawar Riko

"Bantu apaan? " Kira penasaran dengan bantuan yang dimaksud Riko.

"Gue bakal nakutin temen temen lo biar bantu lo piket, enak aja mereka bisanya cuma nyuruh nyuruh gak mau ngebantuin" Riko juga merasa kesal dengan teman sekelas Kira.

"Eh ngapain, gak usah deh nanti malah ribet urusanya" cegah Kira.

"Ya udah, gue cuma nawarin bantuan"

Setelah selesai, Kira keluar perpustakaan untuk pulang. Riko sudah menghilang saat keluar dari perpus katanya ada urusan mendadak. Memang dasar aneh sama hantu yang satu ini. Saat berjalan di tengah lapangan, tiba tiba Kira memegang kepalanya karna  merasa pusing.
Sesosok bayangan muncul dalam pikiranya. Kira tidak dapat mengetahui orang itu, karna wajahnya tidak jelas.
Yang jelas dia adalah seorang laki laki.

Tiba tiba ada yang menepuk pundaknya. Bayangan sosok laki laki itu pun lenyap dari pikirannya.

"Kenapa lo?" Tanya cowok di belakangnya.

Kira memutar badanya, dan terlihat Deon di hadapanya.

Anjir ngagetin aja ~batin Kira

"Gue gak papa." Kata Kira bohong.

Karena Gue Indigo (selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang