15.30
Kring kring...Bel pulang sekolah berbunyi. Suara riuh terdengar. Membuat murid yang tadinya mengantuk kembali semangat. Mereka tidak sabar untuk pulang ke rumah, ataupun ada yang akan pergi jalan-jalan bersama temannya.
"Baiklah anak-anak, pembelajaran kita lanjutkan pada pertemuan yang akan datang. Selamat sore." Kata Bu Rina, guru sejarah. Bu Rina bangkit dari tempat duduknya dan berjalan ke luar dari kelas IPA 3.
Satu persatu murid mulai keluar dari ruang kelas. Kelas akhirnya sepi menyisakan gue yang sedang menyapu karna hari ini adalah jadwal piketnya. Sebenarnya yang piket ada enam orang. Tapi mereka semua pulang dengan berbagai alasan, sudah ditunggu orang tuanya lah, harus pulang cepat lah, mau kencan sama pacarnya lah, dan berbagai alasan lainnya. Hanya satu di pemikiran Kira yaitu mereka tidak mau dan malas piket.
" Aduh, ini kelas kok kotor banget sih! " gue merasa kesal. Kelas memang sangat kotor, lihat saja di bawah meja banyak sampah apalagi di laci meja, kebanyakan sampah dari bungkus jajan.
"Kayaknya selama seminggu cuma gue deh yang nyapu ini kelas." Gue tetap nyapu, sambil geleng geleng melihat lantai yang penuh dengan sampah.
Saat gue sedang nyapu, tiba tiba merasakan aura aneh di sekitar gue, kayak adem adem gitu.
" Kok gue tiba-tiba merinding." Seketika gue berhenti nyapu dan memegangin leher gue.
"Ah udahlah mending gue lanjutin nyapunya biar cepet pulang." Gue kembali melanjutkan menyapu ruang kelas.
" AAAA..." Gue bener bener terkejut dan langsung berteriak karena tiba tiba sesosok bayangan muncul di hadapan gue. Wajahnya bener bener serem pucet gitu. Gue langsung menjatuhkan sapu yang tadi dipegang dan nutup mata pake kedua tangan gue.
"Siapa lo sebenarnya kenapa selalu ngikutin gue? " tanya gue takut dan tetap nutup mata gue pake kedua tangan.
Gue ngerasa gak ada jawaban, dan mulai buka kedua tangan gue. Gue natap sekitar tapi gak ada apa apa.
"Mungkin makhluk itu udah pergi."
Kira memberanikan diri membuka kedua matanya. Saat Kira membuka kedua matanya ternyata makhluk itu masih berdiri di depanya. Setelah dilihat lihat, penampilan hantu itu berbeda dari hantu hantu lainnya yang kebanyakan menyeramkan dan banyak darah yang mengalir. Tetapi hantu ini penampilannya cukup bersih dan tidak ada sebercak darah yang menempel di pakainya. Hanya saja wajahnya sedikit pucat seperti kebanyakan hantu lainya.
"Sebenarnya lo itu siapa sih?" Tanya Kira kepada hantu itu.
Hantu itu hanya diam tidak menjawab pertanyaan Kira malah hantu itu terkikik.
"Gue tanya sekali lagi. Lo sebenarnya siapa?" Tanya Kira geram.
"Oh iya gue lupa! Hantu kan gak bisa ngomong." Kata Kira memukul pelan kepalanya.
"Lo tanya gue siapa?" Hantu itu akhirnya mengeluarkan suaranya.
"Iya! " jawab Kira ketus.
"Gue?" Tunjuk hantu itu kepada dirinya sendiri. " Gue hantu!" Lanjutnya tersenyum.
Kira memutar kedua bola matanya malas.
"Kalau itu gue tau! Pasti lo hantu lah masa kucing. Maksud gue nama lo siapa, asal lo dari mana, dan kenapa lo selalu muncul di depan gue?" Cerocos Kira."Ehh kalau nanya satu satu bisa gak sih!" Kata hantu itu.
" Gak bisa! Cepetan jawab!" Habis sudah kesabaran Kira.
" Iya iya gue jawab. Nama gue Riko. Asal gue dari sekolah ini. Gue meninggal yaa gue kagak tau. Gue selalu muncul dihadapan lo yaa karna gue pengen nakutin lo. Puas kan lo sekarang! Sekarang lo kenalin diri lo " Jawab hantu itu yang ternyata bernama Riko.
" Ohh jadi nama lo Riko. Kenalin nama gue Reina Zakira Pramono. Biasa dipanggil Kira." Singkat Kira yang hanya menyebutkan namanya saja.
"Gue udah tau kalo nama lo Kira." Kata Riko membuat Kira geram.
"Terus kenapa lo tanya nama gue sih!" Kira tidak terima karna merasa dipermainkan.
"Kan gue suruh memperkenalkan diri lo bukan nyebutin nama lo!" Balas Riko tidak mau kalah.
"Ahh sudahlah! Dari pada debat yang gak jelas sama lo lebih baik gue pulang." Kira cepat cepat menyelesaikan kegiatan menyapunya yang hampir selesai dan jadi tertunda karena hantu yang bernama Riko itu.
Saat selesai Kira meletakkan sapu di pojokan kelas sekaligus mengambil tasnya di bangku tempat duduknya.
Kira berjalan melewati Riko yang sedang duduk di meja."Heh ! Lo mau kemana?" Tanya Riko.
"Gue mau pulang! Ini sudah sore nanti gue dicariin." Jawab Kira yang tetap berjalan keluar dari kelasnya
Kira berjalan melewati koridor yang sepi. Mungkin karna sudah sore dan waktu menunjukkan pukul setengah lima. Jadi wajar jika murid lainnya sudah pulang.
Saat berjalan, Kira merasa ada yang mengikutinya dari belakang. Diapun merasa sedikit takut. Tapi dia berfikir mungkin itu Riko. Kira pun membalikkan badanya ke belakang. Dan Kira menubruk sebuah dada bidang. Kira terkejut dan langsung mendongakan kepalanya. Dia ditambah terkejut setelah mengetahui siapa yang dia tabrak. Ternyata yang Kira pikir itu Riko ternyata adalah Kak Deon. Kira langsung menjauhkan dirinya yang hanya berjarak satu langkah dengan Deon.
"Eh maaf kak gue gak sengaja. Gue pikir tadi ada yang ngikutin. Jadi gue langsung balik badan dan ternyata malah kakak yang ngikutin." Cerocos Kira panjang kali lebar.
"Apa lo bilang? Gue ngikutin lo?" Tanya Deon.
"Iya kak. Tapi bener kan?" Tanya Kira balik.
"Eh gue nanya malah lo nanya balik! Tadi apa lo bilang ? Gue ngikutin lo? Ngimpi deh lo." Kata Deon menoyor kepala Kira.
"Lah terus kenapa tadi kakak ada di belakang gue ?" Tanya Kira lagi.
" Gue mau pulang." Jawab Deon. Dia berjalan melewati Kira pergi menuju parkiran mengambil motornya dan menyalakanya dan langsung menjalankan motornya melewati gerbang.
Kira yang sadar karna sendirian. Akhirnya dia segera menuju gerbang dan pergi meninggalkan sekolahnya dan pulang kerumah.
Holaa!!😁
Author kembali😆
Malam ini author update 😉
Siapa yang nunggu Kira sama Deon?😄
Hayo pada penasaran kan 😂
Jangan lupa vote and komen ya☺
Maaf kalo ada typo 😔😢
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Gue Indigo (selesai)
HumorKira dipertemukan dengan Deon, kakak kelasnya yang juga memiliki kelebihan yang sama yang tidak dimiliki orang lain. Yang baca jangan lupa vote!!