Yuhuuuu ibu wakilqu. Menanti traktiran nya." Yup betul moca memenangkan praktik tadi dan menagih janji sahabatnya ini.
"Bodo!"
"Oloh-oloh ngambek. Utuk utuk utuk tenang hil nanti di turnamen lo pasti bisa ngalahin gue." Support moca pada hilda agar temannya tak patah semangat lagi.
"Hohoho itu mah pasti." Hilda kembali semangat membanggakan dirinya.
"Udah ah gua mau ganti baju dulu,moc."
"Iyo." Moca lalu mengambil tasnya dan mencari cari botol minumnya tetapi gak ada.
Tiba-tiba di depannya sudah terjulur air botol, ia menengadah dan mengeryitkan alis pada orang itu.
"Ini buat lo. Gua tau lu gak bawa air kan." Ucap alas lalu dudukdi samping moca dan menaruhnya di genggaman moca.
Ia kira moca akan meminumnya, namun ternyata moca berdiri sambil menyampirkan tasnya dan menaruh botol itu di samping alas.
"Eh-eh tunggu kok ninggalin sih." Alas mengejarnya tetapi moca terus saja berjalan tanpa menghiraukannya.
"Moca lo bisa ngomong kan. Jawab dong gua daritadi ngomong sendiri kyk org bego dah."
Moca yang kesal karena ada diikuti terus langsung berhenti mendadak membuat Alas hampir saja menabraknya.
"Moca kalo mau ngerem bilang atuh." Canda alas.
Moca berbalik lalu menatap alas dengan mata tajamnya membuat alas meneguk salivanya.
"Jangan berani-berani lo ngikutin gua dan Gua gak mau denger suara ataupun lihat wajah lo di hadapan gua lagi. Ngerti!!" Setelah berucap seperti itu moca berjalan lebih cepat meninggalkan alas yang terbengong.
Bukannya takut seperti kebanyakan orang Alas malah tersenyum senyum sendiri seperti orang gila.
"YESS, MOCA MAU NGOMONG SAMA GUE." Teriak Alas sambil meninju ninju angin layak nya orang tak waras.
Sementara itu.....
"ALAS....MENGAPA KAMU TERIAK-TERIAK TIDAK JELAS DI PELAJARAN SAYA!" Ucap guru fisika itu membangunkan alas.
Alas yang baru membuka matanya kebingungan lalu ia melihat jaya teman sebangkunya yang cekikikan dan beralih menatap Moca yang sedang menatapnya seolah olah berkata lo waras?. Lalu ia menatap guru di depannya dan bertanya dengan tatapan polosnya.
"Kok fisika bu? Bukannya tadi kelas saya baru selesai olahraga?" Alas menjawab kebingungan sembari menelengkan kepalanya.
"ALAS,KELUAR DARI PELAJARAN SAYA!!" Geram guru itu membuat alas tersadar tadi ia hanya bermimpi.
Sementara teman-temannya sudah menertawakannya." Sejak kapan bro pelajaran olahraga sore hari gini. Waras lo Hahah." Ucap jaya meledeknya.
Alas yang mendengar ejekan jaya menoyor kepala teman barunya itu."Diem Lo,Sat." Ucapnya agak keras.
"ALAS KAMU MELEDEK SAYA. HUKUMAN KAMU SAYA TAMBAH BERJEMUR SAMPAI PULANG SEKOLAH!!" Bermaksud menggertak jaya malah guru itu mengira ia mengejek nya.
Alas keluar dengan cemberut sebelum itu ia melihat jaya menertawai nya. "Awas lo!" Ucapnya tanpa suara ke pada jaya.
Lalu segera keluar menjalani hukumannya.
"Anjir, cuma mimpi doang. Tapi,berasa nyata nya. Akhh sial!!" - Alas membatin kesal dalam hati.
********
Hohoho kasian abang alas di php-in mimpinya ya :)Oke see you di part selanjutnya
Dan tetep vote,comment and share this story to you're friends😉.Papaiiii👋
KAMU SEDANG MEMBACA
ALASCA
Teen FictionBuat Moca,hidup itu gak usah dibawa ribet Jalanin aja semua dengan Kebebalan. Tapi,semua berubah saat moca bertemu dengan cowo dengan pede tingkat dewa yang membuat harinya dipenuhi dengan segala ke Badmood an. Alas,cowo dengan percaya diri yang tin...