Aggia memasang raut wajah muram, pasalnya ia harus sabar memapah bosnya yang mabuk. Padahal, ia sudah mengingatkan minuman yang akan diminum sang bos mengandung alkohol, tapi Fauzan tetap saja tak menghiraukan ucapannya. Malah lelaki itu percaya diri, kalau minuman apa pun tidak akan membuatnya mabuk karena dia adalah Fauzan.
Bagaimana Aggia tidak kesal dengan kelakuan sang bos yang terlalu percaya diri, kalau akhirnya merepotkan dirinya lagi. Ia itu sangat mengenal Fauzan, kalau pria itu tidak pernah meminum yang mengandung alkohol sebelumnya. Alasannya karena selalu hidup sehat dengan menjaga pola makan dan minumannya agar panjang umur. Biasa orang menyebalkan sepertinya takut mati, itulah yang dipahami Aggia selama menjadi sekretaris seorang Fauzan.
"Bapak itu bener-bener nyusahin, ya. Saya udah bilang kan, kalau minuman itu mengandung alkohol. Ngeyel, sih," ketus Aggia seraya menyandarkan tubuh bosnya di sofa. "Udah tahu Bapak bukan Ceo ala-ala cerita Cowpad yang aplikasi lambang C warna ungu itu, sok-sok minum. Ceo di Cowpad mah suka minum-minum, terus main perempuan. Bapak mah cuma gaya ala bos kece, tapi dikibulin aja enggak tahu. Ahahaha...," Aggia menonyor dahi bosnya. Kapan lagi dirinya bisa melakukan hal semena-mena itu, kalau tidak saat seperti ini.
"Sakit, Ma," racau Fauzan mulai membuka matanya yang sayu.
Aggia menggeleng, "Di sini enggak ada mama Pak Ojan. Adanya saya."
"Ma, Fauzan capek. Jangan jodohin Fauzan terus. Fauzan enggak pengen nikah," ujarnya seraya menggenggam erat tangan Aggia.
"Pak, sadar! Ini saya sekretaris Bapak." Aggia menarik kedua tangannya, lalu menepuk-nepuk kedua pipi sang bos.
Fauzan menangkup tangan Aggia, "Wajah kamu mirip Poniyem," celetuknya, lalu tertawa hambar. Ia merasa kepalanya semakin berdenyut dan pandangannya lumayan mengkabur. Namun, kini dirinya dengan jelas melihat sosok sang sekretaris.
"Ngarang, saya ini Aggia sekretaris Bapak yang cantik, bohay kayak Kim Kardashian, masa disamain sama Poniyem. Siapa itu?"
"Kucing tetangga, temannya Ciripa yang berbulu lebat," Fauzan hendak berdiri, tapi ia limbung dan jatuh ke sofa, sehingga membuat Aggia menjerit karena telapak tangannya diduduki Fauzan. Ia langsung memukul Fauzan dengan tangan kirinya.
Fauzan hanya menengok ke arah tangan Aggia, tak kunjung berpindah. Ia tampak berpikir lama karena efek alkohol. Beberapa menit kemudian, baru ia menggeser tubuhnya.
"Tangan seksi Dilraba Dilmurat jadi tersakiti. Ini semua gara-gara Pak Ojan," geram Aggia seraya menunjuk ke arah Fauzan.
"Enggak sengaja, suruh siapa tangan kamu di situ," Fauzan memijit pelipisnya yang terasa pening. Ia kembali berdiri mencoba pergi ke tempat tidurnya dan membaringkan diri.
Fauzan membuka bajunya, lalu membuangnya sembarang karena rasa panas yang menjalar. Kemeja itu tepat jatuh menutupi wajah Aggia. Perempuan itu langsung mendesis. Bagaimana tidak, hidungnya terpaksa mencium aroma parfum Fauzan bercampur keringat dan bau alkohol yang menyengat. Bohong, kalau ada yang bilang keringat pria tampan dan mapan pasti wangi. Nyatanya, Aggia membuktikannya dengan mencium kemeja bosnya yang membuat kepalanya pusing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Couple (Akan Rilis Di Kubaca)
General Fiction"Pak, saya ini pusing. Dari tadi saya ngikutin Bapak mondar-mandir ke sana kemari," protes Aggia dengan nada lesu. "Saya enggak nyuruh kamu ngikutin saya!" Fauzan berseru. "Lah, bukannya kata Bapak, saya harus ngikutin Bapak ke mana pun. Enggak b...