Jam sudah menunjukkan pukul 8 lewat tapi Ageera masi berada di rumah Stella. bucin akut emg
"udah sana pulang ih!" sudah berapa kali Stella mengucap kata itu kepada Ageera, agar cewek tomboy itu segera pulang.
"ga, aku mau jagain kamu." tegas Ageera
"lagian aku udah gapapa kok, terus besok kamu ka.. "
"mending kamu tidur udah malem" Ageera menyela perkataan Stella.
Stella hanya mendelik kesal lalu tidur membelakangi Ageera. Karena kesal pacar nya keras kepala seperti batu.
Setelah berkutat selama satu jam lebih dengan ponselnya, Ageera berniat untuk segera tidur beberapa kali ia menguap lebar menanda kan ia sudah sangat mengantuk karna terus-terusan memandangi layar ponselnya. Baru ingin menutup mata, ia melihat tubuh Stella bergetar dan mengerang kedinginan.
"dingginnnn...."
Ageera segera bangun dan melihat tubuh Stella yang bergetar kedinginan. ia bingung, air conditioner dikamar Stella menunjukkan suhu 26 derajat yang dimana orang yang tidak kuat dingin sekali pun pasti kuat menahan dinginnya, Ageera pun segera mengambil selimut lagi di lemari putih Stella dan langsung memakaikan ke tubuh mungil pacarnya itu.
tidak lama setelah Ageera memakai kan selimut, ia mendengar Stella menggertak kan gigi nya, Ageera panik dan langsung
membalikan tubuh Stella dan melihat bibir Stella yang bergetar hebat."stell?" panggil Ageera dengan nada khawatir.
"dingiinn..." ujar Stella setengah sadar. Ageera bingung harus bagaimana, tidak mungkin ia membawa Stella kerumah sakit malam-malam begini.
"dingin gerr.." erang stella.
Dan tidak pakai lama Ageera langsung memeluk tubuh Stella dari depan dan tak lupa mencium kening Stella.
"I'm here babe"
Stella yang setengah sadar hanya diam dan merasakan kehangatan di tubuhnya.
---
Stella mengerjapkan matanya beberapa kali, ia terbangun karna merasa tenggorokannya sangat kering. Saat ingin bangun, ia merasakan ada tangan yang melingkar diperutnya.Ia ingat bahwa Ageera menginap dirumahnya
Stella dengan pelan-pelan menyingkirkan tangan Ageera agar ia tidak terbangun, tapi dugaan ia salah Ageera malah mempererat pelukannya.
"mau kemanaa?" tanya Ageera dengan suara khas bangun tidur.
"kaya gini dulu sebentar" lanjut Ageera.
"ger udah ih apaan si peluk-peluk" sok masang muka sebel padahal mah jantung udah jedar jedur.
"ck, giliran malem aja minta di peluk."
Stella tersentak mendengar ucapan Ageera "iyakah? Ah malu banget" batin Stella.
Ageera yang mengelabuhi Stella hanya senyum senyum tai.
"udah ah aku haus mau ke dapur" seraya menyingkirkan tangan Ageera.
Tapi Ageera dengan cepat menarik tangan Stella, dan membuat cewek itu jatuh ke tubuh nya.
Tak lama mereka saling tatap, mata Ageera beralih kebibir pink Stella. Stella membeku ketika wajah Ageera mendekat kearahnya.
Namun tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar kamar Stella. Ia tersentak dan langsung buru-buru membuka pintu.
"eh mama, kenapa?" tanya Stella tenang walaupun jantung nya serasa ingin copot.
"kamu lagi ngapain sih dari tadi mama panggilin juga" menatap Stella heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
want you
RandomAgeera shinny adalah orang yg dingin dan cuek terhadap sekitar, sampai dia bertemu dengan wanita yang bisa merubah dia 180 derajat.