Setelah aku memperkosa bapak" satpam, aku pulang naik mobil yang dikendarain oleh supirku yang bernama pak iman.
Pak iman sepanjang memperhatikan payudaraku dan tubuhku melalui kaca dimobilnya, aku tersadar dan mencoba bertanya.
"ada apa pak iman ?"
"maaf nih neng kenapa pulangnya selalu subuh terus abis theater?" pak iman mengelak
"iya nih pak abisnya banyak gerakan yang aku hafalin"
Tampak dari spion dalam mobil raut wajah tegang dari pak iman karena melihat tubuhku, Aku melihat tonjolan celana pak iman sambil membayang bagaimana besar penisnya. Aku dengan sengaja memperlihatkan belahan dadaku yang membuat pak iman tidak konsentrasi dan penis menonjol tinggi.
Kami pun sampai dirumah pak iman menyuruhku turun duluan, Aku tau pak iman menahan hasrat lelaki sepanjang perjalanan. Aku segera mandi membersihkan badanku bau sperma oleh keempat satpam tadi.
Pak iman pun membawa barangku yang ketinggalan dimobil, pak iman mengetuk pintuku yang kebetulan aku belum memakai bajuku hanya beralaskan handuk.
"Neng nih dompet Neng ketinggalan dimobil"
"iya pak"
Aku membuka pintu kamarku pak iman hanya melotot karena melihat puting payudaraku tercetak jelas dari handukku, ia pun gugup membetulkan penisnya sudah menyempit didalam celanannya.
"Pak kenapa bengong begitu" aku pura" tidak tahu
"gak Neng ini dompet Neng" katanya langsung pergi kekamarnya.
Aku pun penasaran dengan ukuran penis pak iman, kebetulan dirumah lagi gak ada orang selain aku dan pak iman.orang rumah liburan diluar negeri selama seminggu,aku jadi terangsang karena suasana rumah yang sepi dan melihat tonjolan penis pak iman.
Aku pun langsung menuju kekamar pak iman hanya beralaskan handuk, aku pun mengetok pintu kamar pak iman. Pak iman sudah tidur pun terbangun dan membuka pintu ia pun terkejut aku masih belum mengenakan pakaian.
"Neng ada apa neng subuh" gini?" Pak iman yang berusaha menahan dirinya.
Aku tidak menjawab dan melorotkan handukku hingga jatuh dilantai tampak payudara dan vaginaku jelas dimata pak iman, aku pun mendekatkan tubuhku ke pak iman menjilati lehernya dan mengusapkan penisnya. Pak iman pun berusaha menolak dengan mendorong tubuhku,aku tahu pak iman mempunyai istri dan anaknya dikampung itu mengapa ia berusaha menolak.
"Aahhh... Neng... Jangan... Kayak gini kita hubungan supir dan majikan Aahhh.." Pak iman menahan desahannya
"Aku tau kok pak tapi kalau udah nafsu begini mau gimana lagi?" Kataku dengan expresi nakal.
Aku mendorong pak iman hingga dia berbaring diranjang, aku segera membuka celananya mengulum penisnya.
"Ssllurrrpp... Ahhhh...Sluurrrp..."
Aku pun mengulumnya hingga penis pak iman memanjang maksimal, aku melepaskan kuluman dan aku menaikan pinggulku diatas penis yang mengarah ke vaginaku.
"Pak iman relaks ya lepasin aja pak" aku pun langsung menancap vaginaku ke penis pak iman. Aku menaikkan turunkan tubuhku penis pak iman mengisi seluruh liang vaginaku.
"Aaahhh... Nenggggg"
"Aahhhhh... Pak iman Ahhh..."
kami berdua saling mengoyangkan pinggul kami dan pak iman pun tidak bisa menolak lebih jauh dia larut dalam pemainan seksku. Dia meremas payudaraku yang berayung diatas tubuhku dan aku terus menaik turunkan vaginaku tertusuk penis pak iman.
"Aahhh... Nengg... Enak... Banget..."
"Mmm... Iya... Pak... Aku... Jugaaa Ahhh"
Selama 5 menit aku terus menerus mengenjot penis pak iman, tetapi penis pak iman masih mengeras aku sudah kelelahan aku pun berhenti dan mencium bibir pak iman. Pak iman langsung membaringkanku dan sekarang yang menghujam penisnya ke vaginaku.
"Ahhh... Bapak... gagah... Banget..." kataku terengah engah
"Ahhh... Neng juga hebat sekarang gantian bapak yang masukin ya"
Aku menganguk dengan cepat dan pak iman mengesekan lalu memasukkan penisnya, kami berdua mendesah pak iman mengoyangkan pinggulnya dan menjilat puting payudaraku menghisapnya.
"Sllluuurrrrp... Neng enak gak slllurrrp..." Katanya sambil menghisap payudaraku.
"Aahhhh... Enak bangggeeet..."
Aku pun memegang kepala pak iman dan terus mendesah karena rangsangan pak iman sunguh hebat hingga membuat vaginaku sudah becek dengan cairan orgasme. Tak lama kemudian penis pak iman mulai ingin mengeluarkan spermanya.
"Aaahhh... Neng... Bapak... Mau keluarrr Aahhh" pak iman sudah tidak bisa menahan lagi
"Aaaahhhh... Keluarin aja didalam pak Aahhhh..." Aku pun sambil mengunci pinggul pak iman.
"Aaahhhhh... Nennnnngggg..."
Keluarlah sperma yang mengisi vaginaku aku pun merasakan hangat semprotan penis pak iman, pak iman pun mengeluarkan penisnya dan berbaring disampingku.
Kami pun hanya tersenyum satu sama lain dan langsung terlelap karena tidak punya tenaga untuk berbicara dengan kamar pak iman yang berantakan.
Keesokan harinya kami beraktivitas seperti biasa hari ini aku dirumah kegiatanku dijkt sedang libur, pak iman dan aku hanya saling menatap terdiam pak iman pun mulai bertanya.
"Neng"
"Iya ada apa pak"
"kemarin gak apa apa aku keluar didalam"
"gak apa apa kok pak"
"Nanti Neng hamil gimana?"
"Aku udah minum obat pak setelah bangun tadi"
Aku pun menyentuh bibirku dengan jariku untuk menyatakan pak iman menyimpan rahasia ini untuk kita berdua Pak iman tersenyum lega.
"Pak lain kali kita main ya" kataku mengedipkan mata.
"Iya Neng"kata pak iman dengan expresi gembira
Sore harinya aku merenung diriku sebenarnya tidak cocok menjadi idol, aku pun tidak bisa mengelak bahwa wanita yang suka sex tidak mungkin dapat berada lama di dunia peridolan.
Aku pun mengajukan kepada manajemen untuk mundur dari jkt dan melalui theater aku mengumumkan kelulusanku secara hormat.
TBC..