Bagian 9

445 19 3
                                    

Abidzar pov ❤

Setelah menelfon alena, abidzar segera menyelesaikan urusan pekerjaannya sebagai kapten seorang TNI-AU ia juga turut berperan untuk korban bencana alam yang sedang terjadi saat ini. Mungkin besok ia akan pergi berangkat di tempat kejadian tersebut bersama tim anggotanya.

"Gue cabut duluan! "Ucap abidzar kepada sahabatnya yang juga merangkap sebagai  anggotanya.

"Ya... Udah malam ini, jangan lupa buat besok"kata kenzo teman abidzar.

"Ok... "Ucapan abidzar mengakhiri pertemuannya pada hari ini bersama tim-nya dan juga para sahabatnya.

🌹🌹🌹

Setelah menempuh beberapa menit akhirnya gue sampai di mansion juga,gak sabar gue buat bertemu dengan isteri tercinta yang pastinya sudah tertidur pulas, Abidzar telah sampai di kamarnya yang ditempatinya bersama sang isteri. Setelah gue membersihkan badan yang udah lengket banget gue pun membaringkan badan di samping Alena dan memeluknya dari belakang.

Skipppp

Matahari bersinar terang burung-burung berkicauan membangunkan dua insan yang sedang tertidur pulas merasa terusik Alena pun membuka matanya secara perlahan-lahan menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam retina matanya.

" Zar....bangunnn udah pagi"kata Alena sambil mencoba melepaskan lengan Abidzar yang melingkar di perutnya.

"hmmm"gumam Abidzar yang menanggapi sang isteri.

"ihhh.....cepetan bangun, malah tidur lagi...."kata Alena yang melihat suaminya tidur kembali dan mempererat rengkuhannya pada perutnya.

" bentar sayang 5 menit lagi !"ucap Abidzar.

"ya..udah lepasin dulu tangan kamunya"ucap Alena yang merasa sebal atas tingkah suaminya. Setelah Abidzar melepas tangannya Alena pun beranjak dari tidurnya dan berjalan ke arah kamar mandi.

Setelah selesai membersihkan diri dan membangunkan Abidzar,Alena pun pergi menuju ke arah dapur untuk memasak buat dirinya dan juga suaminya.Walaupun dirumahnya sudah ada 3 pembantu dan 3 pak kebun sekaligus satpam rumahnya ,Alena tidak mau merepotkan mereka semua lebih memilih mengerjakan sesuatu sendiri walaupun itu dilarang oleh Abidzar, alasannya dilarang oleh Abidzar yaitu takut isterinya kecapean,menurutnya itu alasan yang kurang logis Alena terbiasa mandiri sejak kecil yang diajarkan oleh kedua orang tuanya.

Alena tidak sadar bahwa sedari tadi sang suami sudah berada di belakangnya saking asiknya alena berkutat dengan dapur. Dari belakang abidzar menyuruh pergi kepada para pelayan melalui ekor matanya, dan para pelayan yg bertugas pun pergi meninggalkan mereka berdua.

"Hmmmm bau nya harum banget"sambil memeluk pinggang ramping alena dari belakang abidzar pun meletakan kepalanya di bahu sang istri yg tampaknya kaget dengan kehadirannya.

"Eh....sejak kapan kamu di situ zar"kaget alena sambil berusaha melepaskan lengan kekar sang suami karena merasa terganggu saat ia memasak. Tapi abidzar tidak mengindahkan pergerakan sang istri yg merasa terganggu dengan kegiatan yg di lakukan nya.

"Sepertinya ada yg lupa dengan ucapan aku yg waktu itu"tungkas abidzar sambil menyindir alena yg tercengang dengan ucapannya barusan pasalnya waktu pertama kali alena menikah dengan abidzar suaminya itu pernah melarang sang istri untuk melakukan pekerjaan rumah karena dia selalu bilang bahwa alena itu istrinya bukan pembantunya, tugas alena cukup mengantarkan ke depan rumah saat abidzar akan berangkat kerja dan melakukan kewajibannya sebagai sang istri dan juga mengurus anak anaknya kelak.

"Eh itu an...uuu zar,tadi aku hanya ingin membuat sarapan untuk kamu"gugup alena sambil menundukan kepalanya, walaupun alena anaknya keras kepala dan susah di atur entah kenapa kalau berhadapan dengan abidzar yg berbicara dengan nada datarnya maka nyali ia akan menciut seketika.

Abidzar yg melihat kegugupan sang istri pun hanya menghela nafasnya secara perlahan karena bagaimana pun ia tidak akan pernah bisa jika harus memarahi alena walaupun istrinya itu keras kepala tapi jauh di dalam lubuk hatinya kalau ia marah dan juga melihat istrinya itu terluka ataupun menangis maka ia juga merasakan hal amat teramat menyakitkan.

Abidzar terkenal dengan sok sok yg sangat di segani di semua kalangan baik dari kalangan militet maupun pengusaha, bagaimana tidak di usianya yg masih muda ia sudah menjadi komandan militer juga sebagai CEO di perusahaan yg ayahnya buat dari nol sampai berkembang sekarang, mau bagaimana lagi abidzar adalah anak tunggal satu satunya untuk meneruskan perusahaan tersebut walaupun ia adalah seorang TNI.

Walau kadang kadang ia sering membagi waktu antara keduanya ia mempercayakan masalah kantor kepada tangan kanannya sekaligus orang kepercayaannya Rio yg tak lain dan tak bukan sahabatnya dari mulai kecil hingga sekarang, karena orang tua rio telah mengapdi di keluarganya sejak mereka SMA karena pada saat itu ayah Rio yg bernama Dion tidak mempunyai keluarga sama sekali a.k.a sebatang karang hidupnya untuk sekolah pun susah entah kebetulan atau apa dia bertemu dengan ayahnya Abidzar ( zavran) yg pada saat itu tengah menolongnya dari segerombolan preman sampai pada akhirnya beliau memutuskan membawa Dion (ayahnya Rio) untuk tinggal di rumahnya sekaligus juga tangan kananya dan di setujui oleh orang tua dari ayahnya Abidzar atau yg tak lain dan tak bukan kakek dan neneknya.

Nah untuk itu Dion sebagai ucapan terimakasihnya mengabdi kepada keluarga Copra sebagai bentuk balas budinya,yg tidak akan pernah mengkhianati keluarga tersebut.

Sedangkan Kenzo sendiri sudah berteman sejak masa SMA nya dengan Abidzar yg cita cita mereka sama yaitu ingin menjadi seorang TNI-AU. Cita cita mereka sejak dulu pun akhirnya tercapai seperti yg mereka inginkan, kalau di kantor Rio lah yg menjadi tangan kanannya lain halnya dengan Kenzo yg merupakan tangan kanannya di keanggotaan Militer.

my polwan vs my herat militaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang