Bagian 10

277 13 0
                                    


❤❤💕 Cinta adalah saat aku benar benar mendekap mu dalam hidupku❤❤💕

                      #Linayonglet💞

Setelah beberapa menit akhirnya makanan yg di masak oleh Alena pun tersaji dengan sangat menggiurkan walaupun ada sedikit perdebatan dengan sang suami.

"Sayang ini untuk terakhir kalinya ya kamu masak kaya gini,walaupun masakan kamu sangat sangat enak tapi aku ga mau sampai kamu kecapean atau pun terluka"omel Abidzar sambil mengikuti Alena dari belakang yg menuju pantry untuk meletakan masakan yg di buatnya.

"Iyaaa....isss bawel banget sih!"sambil meletakan makanan tersebut dengan dumelannya" lagi pula aku gak kecapean ataupun terluka zar hanya gara gara masak aja"lanjut alena sambil menatap Abidzar yg sudah duduk di kursinya.

"Aku bukannya bawel sayang, tapi ini juga demi kebaikan kamu. Aku ngga mau terjadi sesuatu sama kamu ingat itu, apalagi aku jarang ada waktu buat kamu" jelas Abidzar untuk istrinya itu supaya mengerti dengan kekhawatirannya.

"Ohh iya zar, aku mau tanya sesuatu boleh?" Tanya alena sambil menatap Abidzar takut takut,pasalnya dia mau menanyakan tentang apa dia di perbolehkan bekerja atau tidak.

"Nanti aja ya sayang...kita makan dulu baru setelah itu kamu boleh tanya apapun" ucap Abidzar sambil menatap Alena, dan Alena pun hanya menganggukkan kepalanya sambil menyiapkan makanan buat Abidzar.

Terjadi keheningan di antara keduanya hingga selesai makan
"mau tanya apa sayang?"ucap Abidzar setelah menyelesaikan makanannya juga setelah melihat Alena yg menyudahi makanannya.

"Emmm itu..."gugup Alena sambil meremas baju yg di pakainya.

"Bilang aja sayang gak papa"jawab Abidzar sambil menopang dagu nya di meja juga melihat tingkah laku Alena yg menurutnya menggemaskan pada saat gugup.

"Zar tentang pekerjaan aku...
Apa kamu izinin aku buat bekerja?"tanya Alena hati hati melihat raut muka Abidzar yg datar ia menundukkan kepalanya takut Abidzar marah.

"Sayang dengerin aku ya....kamu udah gak usah lagi bekerja cukup aku aja yg bekerja. Aku gak mau liat kamu kelelahan,kecapean cukup aku aja oke?, dan satu hal lagi kamu hanya perlu mengurus anak anak dan diam di rumah aja"  jelas Abidzar panjang lebar karena dia tidak mau jauh jauh dengan Alena apalagi mengingat Alena kan seorang Polwan kalau dia bertugas di luar kota gimana dengan Abidzar, yg mengurus anak anaknya kelak. Abidzar tidak mau kalau sampai anak anaknya kekurangan kasih sayang dari kedua orang tuanya apalagi ibunya yg sangat berperan penting dalam mendidik sang anak.

"Ya udah lah....aku kan cuman meminta izin kalau kamu gak memberi izin gak papa aku paham ko maksutnya kamu"sambil tersenyum Alena menjawab penjelasan sang suami yg memang ada benarnya juga.

Abidzar yg mendengar penuturan sang istri hanya tersenyum seraya mengacak rambut Alena dengan gemas.

Alena pun beranjak dari tempat duduknya dan melangkahkan kakinya ke arah dapur tapi baru beberapa langkah lengannya di tarik oleh Abidzar.

"Mau kemana?"tanya Abidzar saat melihat Alena melangkahkan kakinya 

"Aku hanya mau beres beres di dapur. Memangnya ada apa?"tanya Alena.
Sambil melihat Abidzar dengan bingung, kenapa suaminya itu orang Alena kan hanya mau ke dapur bukan kemana mana.

" Ohhh.. Kirain kamu mau kemana, udahlah yang biar bi Inah aja yg beresin kamu ga perlu beresin lagi, itukan bukan pekerjaan kamu"kata Abidzar sambil mendudukkan alena kembali seperti semula.

"Yaaa tapi kan kasihan Zar, bi inahnya sekali kali aku bantuin lah pekerjaan beliau, supaya beliau ga cape, ada waktu juga buat istirahatnya" Jawab Alena sambil tersenyum melihat sangat suami.

"Ya udah terserah kamu aja sayang, tapi inget ya jangan sampai kamu kelelahan" Ucap Abidzar memperingati Alena supaya tidak mengerjakan pekerjaan rumahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

my polwan vs my herat militaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang