Transmigrator Meets Reincarnator✔

Chapter 38: Not Letting You Eat (2)

Langit sudah berubah gelap. Chu Lian sudah kembali ke Perkebunan Ying hari ini, dan telah dikelilingi oleh sekelompok wanita yang tidak dikenalnya. Dia tidak memiliki nafsu makan yang besar, jadi dia tidak makan banyak hari ini. Pada saat dia kembali ke Perkebunan Jing, dia sudah kelaparan. Namun, karena kebakaran, dia benar-benar lupa tentang rasa laparnya. Sekarang, perutnya menggeram sebagai protes.

Chu Lian bersandar di sofa, buku komedi masih di tangan. Dia bosan sambil menunggu waktu makan malam, jadi dia sudah mandi dan berganti pakaian tidur. Namun, masih belum ada tanda-tanda makan malam terlihat.

Ini tidak benar! Kakak iparnya, Nyonya Zou, adalah orang yang berhati nurani. Mereka berdua belum makan malam, dan Kakak ipar yang tertua tidak mungkin melupakan mereka. Belum lagi, masih ada Matriark He ...

Pada hari upacara minum teh, Chu Lian telah menemukan bahwa Matriarch He benar-benar manis pada cucunya yang termuda.

Chu Lian tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Dia berteriak untuk Xiyan, yang berada di ruang luar.

Xiyan cepat masuk. "Nyonya Muda Ketiga, apakah Anda punya perintah?"

"Pergilah bertanya dan lihat apakah makan malam sudah dikirim. Saya lapar."

Setelah Xiyan mengangguk mengakui, dia pergi mencari tahu apa yang terjadi dengan makanan mereka. Dia kembali secepat dia pergi.

Sambil bersandar di bantal merahnya saat dia membaca komedi, Chu Lian dengan santai bertanya, "Jadi, bagaimana hasilnya?"

Xiyan memiliki ekspresi yang bertentangan di wajahnya dan tidak tahu harus berkata apa. Setelah beberapa saat, ketika dia tidak mendengar jawaban darinya, Chu Lian mengalihkan pandangannya dengan rasa ingin tahu. "Apa yang terjadi?"

Saat itulah Xiyan melaporkan bagaimana Laiyue mencuri pengiriman makanan mereka.

Xiyan merasa sedih di dalam. Bagaimana mungkin Tuan Muda Ketiga terus mempersulit Nyonya Muda Ketiga? Dia bahkan tidak akan membiarkannya makan dengan benar! Dia bernasib lebih buruk daripada di Perkebunan Ying.

Chu Lian ternganga heran, matanya yang hitam bersinar dan penuh rasa tidak percaya.

Dia tidak bisa percaya apa yang didengarnya.

He Sanlang terlalu kekanak-kanakan! Jadi dia tidak akan membiarkannya makan sama sekali ?! Apakah dia mencoba membuatnya kelaparan?

Chu Lian memutar matanya dan tidak terlalu memikirkannya. Dia tidak memperhatikan perasaan tidak senang dan bahagia di mata Xiyan.

"Xiyan, pergi ke ruang belajar dan bertanya Tuan Muda Ketiga tentang hal itu."

Xiyan setuju dan pergi dengan wajah suram.

Di luar ruang kerja, Laiyue merasa seperti membenturkan kepalanya ke dinding. Dia terpaksa menghadapi pelayan bermata merah saat dia mengeluh tentang perlakuan tidak adil dari majikannya.

"Nenek moyangku yang tersayang (1), bukan aku tidak ingin membiarkanmu masuk, tetapi aku mendapat perintah." Setelah mengatakan itu, Laiyue menunjuk ke arah kamar tidur Chu Lian dan menurunkan suaranya. "Tuan Muda berkata untuk tidak membiarkan siapa pun masuk, bahkan jika itu Nyonya Muda Ketiga."

Xiyan menggigit bibirnya saat air mata akan jatuh dari matanya. "Apa kesalahan Nyonya Muda Ketiga, bahwa Tuan Muda Ketiga memperlakukannya seperti ini? Nyonya kami kelaparan sekarang, dan Anda sepertinya tidak peduli sama sekali! "

Laiyue merasakan sakit kepala. "Nona Xiyan, saya mohon, tolong jangan membuat hal-hal sulit bagi saya. Saya hanya seorang pelayan seperti Anda. Bagaimana saya bisa melanggar perintah tuanku? "

🐼🐼🐼

1. Nenek moyang saya yang terkasih - Dia berusaha menempatkan Xiyan pada posisi yang lebih tinggi untuk menunjukkan bahwa dia tidak berdaya ↩

Vote and comment~