Transmigrator Meets Reincarnator✔

Chapter 45: Wontons (1)

He Changdi tertegun sejenak. Dia tidak membayangkan bahwa itu akan menjadi alasan kepanikan Laiyue.

Dia mengerutkan bibirnya dan hendak menegur Laiyue dengan marah, tapi kemudian dia tiba-tiba teringat aroma samar yang dia cium di ruang belajar tadi malam.

Sebenarnya, He Changdi bisa membayangkan betapa lezatnya hidangan itu dari cara Laiyue menghabiskan makanannya.

Laiyue adalah pelayan pribadinya dan telah melayani di sisinya sejak ia masih muda. Dia telah makan banyak makanan lezat dalam hidupnya. Jika seorang pemilih makanan seperti dia menyukai sesuatu, itu mungkin sangat bagus. Namun, karena Chu Lian telah membuat piring, otaknya menolak untuk mengakui fakta itu.

He Sanlang dengan dingin mendengus, bangkit, dan menolak untuk memperhatikan Laiyue. Dia awalnya bermaksud untuk menuju ke pelataran luar, tetapi ketika dia melihat dapur yang sibuk dari sudut matanya, He Changdi tiba-tiba mengubah jalannya dan menuju ke ruang tamu.

Pelayan Senior Gui, yang tengah merapikan ruang tamu, menderita keterkejutan dan bergegas menyambut He Changdi. "Selamat Pagi, Tuan Muda Ketiga."

Tatapan He Changdi menyapu ruangan sebelum dia bertanya dengan cara yang tidak masuk akal, "Di mana nyonyamu?"

Pelayan Senior Gui melihat ke bawah, tetapi diam-diam meliriknya sebelum menjawab dengan suara lembut, "Nyonya Muda Ketiga ada ... di dapur ..."

“Tidak masuk akal! Rumah Jing'an tidak begitu miskin sehingga Nyonya Muda Ketiga mereka memasak makanan sendiri! Jika ini keluar, bagaimana pendapat orang lain tentang kita? ”

Kepala Pelayan Senior Gui, merosot lebih rendah setelah mendengar bantahan He Sanlang. Dia benar-benar terdiam.

He Changdi mendengus. Dia duduk di meja dan menolak untuk pergi.

Dia hanya menghilangkan frustrasinya dari kemarin malam pada Senior Servant Gui, karena dia adalah pelayan Chu Lian yang paling tepercaya.

Pelayan Senior Gui memandang tajam ke arah seorang pelayan muda yang berdiri di dekatnya, mengisyaratkan dia untuk menuangkan teh sambil dia mengamati He Sanlang dari samping.

Dia merasa aneh bahwa Tuan Muda Ketiga masih dengan tenang duduk di sini di ruang tamu. Dia jelas tidak senang dengan Nyonya Muda Ketiga, jadi untuk menghindarinya, dia seharusnya sudah pergi ke pelataran luar, daripada duduk di sini seolah dia sedang menunggu sesuatu.

He Changdi, pergi tanpa melakukan apa-apa, melihat sekeliling ruangan sambil menunggu. Mas kawin Chu Lian ditempatkan di kotak-kotak di sekitar ruang tamu. Semakin dia memandang mereka, semakin dia mengira mereka merusak pemandangan. Dia akan pergi sejak lama jika bukan karena hidangan tadi malam membangkitkan rasa ingin tahunya.

Sementara itu, Chu Lian berpendapat bahwa wonton cukup mudah dibuat, jadi dia membawa Xiyan dan Mingyan ke dapur pagi-pagi untuk mencoba.

Setelah daging cincang, mereka menambahkan telur, daun bawang, dan bawang putih. Kemudian, mereka mengeluarkan adonan dan membungkus isinya. Pada saat wonton sudah siap untuk dimasak, satu jam sudah berlalu.

Meskipun Chu Lian secara pribadi tidak melakukan apa-apa, dia telah membacakan instruksi kepada Xiyan dan Mingyan dari samping. Sekarang sudah awal musim panas, dan dapurnya panas, jadi dia sudah berkeringat saat selesai.

Dia telah mengenakan gaun tipis berwarna pink muda hari ini. Roknya terbuat dari beberapa lapis kain, dan sangat cantik. Setelah dia selesai berpakaian pagi ini, Pelayan Senior Gui bahkan memujinya, mengatakan betapa itu cocok untuknya dan bagaimana dia tampak seperti peony yang mekar lembut.

Namun, sekarang setelah dia mulai berkeringat, kain tipis yang tembus pandang menempel di tubuhnya, memperlihatkan siluet dari pakaian dalam merah mudanya. Tali tipis di bahunya benar-benar terbuka.

Baru ketika Chu Lian berdiri dia menyadari keadaan canggung pakaiannya.

🐼🐼🐼

Note:
SELAMAT TAHUN BARU 2019 BUAT SEMUANYA~
MOGA-MOGA DITAHUN INI LEBIH BANYAK HAL YANG BAIK TERJADI 🎊🎊🎊🎊🎊
•
•
•
•
•
Vote and comment~