6.

772 64 53
                                    

KALO ADA TYPO BENERIN YA
MAAFKAN SELALU KEGAJEANKU INI . JANGAAAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA
-------------------

Bel pulang sekolah sudah terdengar, semua murid bersorak riang dan berhamburan keluar gerbang.

"Sas, lo mau pulang bareng gue ,nggak?" tanya Finah sambil melirik ke arah tangan Sasi yang hampir selesai menyalin buku catatan miliknya.
Pasalnya kemaren Sasi tidak berangkat sekolah karena meriyang,
Kalau kalian tanya soal kenapa Sasi nyalin catatan disekolahan kenapa nggak dirumah aja? Jawabanya adalah karena besok ulangan materi itu jadi ya buat belajar sendirilah masa iya dipinjemin.

"Nggak deh, gue dijemput kakak gue"
Sambil menyerahkan buku Finah ,"thanks."

"Tumben lo mau dijemput kakak lo yang ganteng itu?"

"Terpaksa kalo aja ayah nggak ngomel gaboleh pulang sendiri,gue masih sakit lah takut gue pingsan dijalan lah apalah taukan bokap gue lebaynya kebangetan." jawab Sasi sambil mengerucutkan bibirnya.

Finah terkekeh geli, "yaudah ayok ke gerbang bareng aja, gue kasian kalo lo jalan sendiri dikira jomblo ntar."

"Anjer! Suka bener lo" Sasi terkekeh

Finah sudah berpamitan pulang duluan dan meninggalkan Sasi dipintu gerbang dan masih menunggu kakaknya itu.

"Halo kak lama banget?" tanya Sasi saat telfonnya tersambung.

"Halo dek, gue ada les nih sorry nggak bisa jemput sekarang, lo naik ojol aja." jawab seseorang disebrang.

"Tau gitu gue bawa motor sendiri kalo ngga otopet kesayangan gue, awas aja lo gue aduin ayah udah nelantarin gue," Sasi menutup telfonya sepihak.

"Ah mending gue jalan aja dulu pokonya menjauh dari sekolahan dulu, malu dari tadi di tanya guru mulu "Sasi belum pulang? masih nunggu jemputan,ya? Mau bareng bapak/ibu saja?"sasi menolak dengan halus "terima kasih pak/bu sebentar lagi kakak saya datang kok" sambil menunjukan senyum termanisnya

Pencitraan

Sasi pergi kesebuah warung tak jauh dari sekolahannya, disitu banyak anak-anak sekolahanya yang masih nongkrong bahkan anak SMA lain juga ada yang ikut gabung. Tapi Sasi tak memperdulikanya yang ada dipikaran Sasi, hanya es teh segar untuk tenggorokanya yg dirasa sudah gersang nan kering dilanda kemarau sejak menunggu kakaknya tak kunjung datang.

"Mbak es teh satu dibungkus,ya" pesaan Sasi

Siiiiiiuwiiit

Siiiiiiuwiitttt

"Cewekk noleh sini dong!" goda anak yang sedang merokok di warung itu.

"Buset bening banget bro" suara yang lainya menimpali

"Seragamnya mirip lo bro. Lo kok ngga bilang ada cewek secantik ini sih disekolahan lo?"kata seseorang yang entah Sasi tak tau namanya tapi dari seragamnya sasi tau kalo itu bukan anak SMA BHAKTI KENCANA.

"Gue aja baru liat, nyesel deh gue bolos sekolah terus jadi ngga ngeliat cewek bening kaya gini."jawab cowok yang seragamnya mirip dengan seragam Sasi.

Sasi tetap tak mempedulikan godaan para cowok mata keranjang itu.

"Jangan sombong dong" colek salah satu cowok yang sedang merokok tadi.

Sasi risih tak tau harus bagaimana wajahnya begitu pucat karena takut rasanya ingin menghilang detik ini juga.
Tapi sedetik kemudian ada cowok yang tidak Sasi sadari sedari tadi mengamaati ekspresi Sasi, dia duduk disampingnya dan mendengar godaan godan cowok tadi. Dia beranjak mergoh sakunya dan meletakan uang Rp.3000 kepada mbak-mbak warung.

Embuh [Ra Ngerti]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang