3.

1.7K 79 74
                                    

Tuuuttttt

Semua pasang mata menatap tajam kearah dua cowok yang sedang duduk dibangku belakang.

"Anjir lo makan apa,Din?sampe kentutlu bau bangke?"

"Apaan sih lo sirik aja, kentut gue tuh baunya limited edition bau-bau parfum Perancis, rexona aja percaya,seharusnya tuh ya abang Angg-"

"Anggara Rezkyawan, Didin Al-Hakim ,keluar dari pelajaran saya!, Lari sepuluh putaran". Perintah seorang guru yang sedari tadi sudah geram melihat tingkah kedua muridnya itu.

"Yes gue ada temen kikikikiki," Didin yang bersyukur karena bukan dirinya saja yang dihukum nyengir kearah Gara dan seketika mendapat tatapan tajam dari sahabatnya itu.

"Tapi yang kentut Did-" ucap Gara terpotong

"Sekarang! Atau nilai kalian satu semester saya buat merah!" ancam bu Wahlin guru Bahasa Jawa dan wali kelas 11 IPA 1.

Mereka langsung ngacir keluar secepat super Dede

Banyak cewek-cewek yang melihat ganas kearah mereka. Hmm—memang benar kalau kata kaum hawa, kalo cowok tuh gantengnya nambah sa'lat di lapangan apalagi pas keringetan.

Sembilan putaran sudah terlalui dengan mulus, semulus pahanya bu Wahlin.

Plakkk👋 apasih ambigu tau! _-

Tinggal satu putaran lagi hukuman mereka bakal selesai dan mereka bisa pergi ke kantin mbak Sri,mbak-mbak kantin bohay yang jadi langganan mereka. Tetapi sesuatu mengalihkan pandangan Didin,

"Gila dah makin cantik aja my lope lope Asi." gumam Didin sambil  memperhatikan seorang cewek sedang tertawa lebar bersama temannya

buset typo tuh namanya Sasi bukan Asi, Din_-

Brukk...

"Awww hati gue Gar" sambil pegang kaki yang kesandung.

Gara menatap malas kearah sahabatnya itu,entah kegilaan apa lagi yang akan dibuatnya lagi.

Dengan wajah jengah Gara menimpali, "Apasih alay cuman kesandung kerikil segede upil doang jatuh. Ini nih yang namanya kaki!" sambil menginjak kaki Didin dengan sengaja.

Dengan bangganya dan tidak tahu malunya Didin Al-Hakim Menjelaskan. "Kayanya gue kesandung masa lalu deh Gar" sambil menerawang jauh mengingat masa lalunya ,"buktinya nih gue kesandung pas liat mantan calon pacar gue yang ke 113,
Pasti ntar gue dapet penghargaan deh dari panasonik gobel uword dengan nominasi cowok terbanyak ditolak oleh cewek semasa SMP."

Maklumin ya Didin itu nggak bisa bahasa Inggris bisanya bahasa Ghaib.

Gara yang stok kesabaranya sudah habis pergi begitu saja meninggalkan Didin, telinganya terasa panas kala mendengar  cerocos Didin yang tak ada hentinya, bak emak-emak yang ngeributin panci diskonan.

"Arghhh." suara ringisan cewek membuat Gara menoleh.

"Lo jalan pake mata ngga sih?"
Suara cewek yang merintih kesakitan itu kembali bersuara dengan rasa malu bercampur kesal, dan yang lebih kesalnya lagi orang yang membuatnya murka itu hanya menoleh dan tersenyum sinis,lalu pergi tanpa sepatah katapun.

"Minta maaf sekarang nggak sama gue!" perintah gasih yang ditabrak Gara.

"Ehh gila malah pergi"

"Jangan pergi woiiiii!!..."

"Berhenti,nggak!"

"Hoiiiiii..gue bilang berhent!"

"Lo budek?"

Duh emak pantat gue sakit.

Awas aja pokoknya kalo ketemu gue lagi, bakal gue bikin adonan tuh mukanya yang songong, gue jadiin tahu bulat gue goreng dadakan, terus gue jualin lima ratusan!

Flasback on 3 menit yang lalu

Dengan wajah cerah sambil mengelus-elus perutnya yang mengembang, Sasi berjalan santai kearah ruang kelasnya.
"Duh kenyangnya perut gue, habis diisi bakso dua porsi. Memang juara baksonya mbak Lastri tiada tanding tiada banding pokoknya dah."

Dibelakang Sasi ada Anggara yang sedang dikejar-kejar oleh segerombolan dedek-dedek emesh, Anggara lari dengan kekuatan penuh dan tidak sengaja menginjak Rok Sasi yang lebih mirip rok mukenah itu,  Sasi yang hilang keseimbangan terjungkal kebelakang sampai bokongnya jatuh ke tempat sampah,sungguh betapa malunya Sasi.
Memang sih sakit,tapi dibandingkan rasa sakitnya lebih besaran rasa malunya—ya..bisa kalian bayangkan sendiri. Terjungkal ditempat sampah gara-gara rok kalian kepanjangan, terus terinjak oleh kaki seseorang sampai jatuh ke tong sampah dan tanpa dosanya yang menginjak rok itu malah dengan enaknya pergi begitusaja tanpa kata maaf.

Kesel

Flashback off

Sasi mendaratkan bokongnya di meja Finah dengan kasar
"Napa sih lu? Kaya BT gitu?" tanya Finah sambil menarik buku tugas yang diduduki oleh Sasi.

"Gue tuh lagi kesel sama cowok songong! sok keren! sok ganteng! pokoknya banyak sok-soknya!" mata Sasi ber api-api.

"Hmm terus?" tanya Finah sambil melanjutkan kegiatan menulisnya.

Dengan tangan terkepal dan mata yang membara Sasi menjelaskan,
"Tadi tuh gue ngantri bakso di kantin mbak Lastri, nah disitu ada cowok lewat,lo tahu? dia nginjek rok belakang gue sampe gue terjungkal  mana bokong seksi gue sakit kepentok tempat sampah, dan tanpa dosanya dia pergi gitu aja ngga minta maaf pula, sapa yang nggak kesel coba? pokoknya awas aja kalo ketemu lagi gue ulek tuh cowok songong pake cabe-cabean sekilo!"

Finah menahan tawanya,"Hmmm terus?"

"Ya gue malu lah diketawain seisi kantin," sambil turun dari meja,Sasi melirik apa yang dari tadi Finah tulis di bukunya

"Hmmm terus?" tanya Finah lagi,tetapi kali ini Finah menghentikan kegiatan menulisnya dan melihat Sasi yang tengah melotot tajam dan membuat Finah bergidik ngeri.

"Apaan sih lo hmm terus hmm terus mulu! sebenernya lo dengerin gue nggak sih? Nulis apa sih lo sampe gue di anggurin gini, nggak tau apa sahabatnya lagi kesel gini?" cerocos Sasi tak terima.

"Gue ngerjain tugas fisika bu Linda di kumpulin setelah jam istirahat ini, emang lo nggak ingat?" jelas Finah dan segera kembali menyelesaikan tugasnya itu.

"Mampus gue! Napa lo ngga bilang dari tadi sih kalo ada tugas dari guru kiler itu, pantes aja tumben-tumbenan gue ajak ke kantin nggak mau" gerutu Sasi.

"Udah jangan nyerocos mending buruan kerjain lima menit lagi bel masuk loh" nasehat Finah mengingatkan Sasi.


*
Maaf ya kalo ceritanya aneh wkwkwkwk
Ya maklum lah ya baru belajar nulis :v

*Tolong kalo ada typo benerin ya*
Kita sama-sama belajar :v

Maaf kegajeanku ini
Bye
Mwahmwah😚

Embuh [Ra Ngerti]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang