15.

343 25 28
                                    

Hay i'm back! Budayakan baca vote dan komen. Jangan lupa ingetin kalo ada typo😎
-----------------------------------------------
-------------------

Bu Maheswary mendekati putra sulungnya yang sedang asik bermain HP dan terlihat tangan kirinya sedang mengorek-orek hidung mancungnya.
"Ehem" dehem bu Maheswary

"Batuk bu haji?" ucap Didin tanpa menoleh

"Didin mau nggak kalo adiknya ngileran?" tanya bu Maheswary hati-hati.

Mendengar pertanyaan bundanya,Didin bergidik ngeri. Pasalnya kemarin setelah pertanyaan itu,Didin disuruh mencium ketek pak Slamet,  Tukang kebun tetangga dengan dalih-dalih bundanya sedang ngidam.
Tau sendiri kan baunya kaya apa?
Nggak tau ya? Iyalah nggak tau orang yang nyium kan Didin wkwk.

"Biar ngeces aja bun! Rela kok cius" ujar Didin mantap

"Oh gitu? Yaudah besok puasa aja!"
Ancam bu Maheswary tak mau kalah.

Didin yang mendengar ancaman bundanya itu memasang wajah memelas seperti orang yang tidak makan selama satu bulan.
"Ampun bun jangan bunuh Didin"

"Jangan drama deh cuma potong dikit kok!"

"Hah? apanya yang dipotong,bun? Eh itu ngapain lagi bunda deket-deket pake bawa gunting segala?"
Didin menelan ludahnya dengan susah payah wajahnya pucat pasi dan keringat dingin bercucuran di pelipisnya.

Bu Maheswari yang melihat ekspresi putra sulungnya itupun tertawa. Walaupun sepersekian detik,  Kemudian kembali lagi ke ekspresi seriusnya

"Mau potong masa depanmu dikit"

"ASTAGFIRULLAH DIDIN BELUM KAWIN BUN!"

"Jangan bawel deh! Ntar juga tumbuh lagi.  kalo adekmu ileran gimana? mau kamu ngelapin ilernya tiap hari?"

"Ahh—emmm gamau sih,,ya tapi--"

"Udah diem jangan berisik, cuma potong dikit!" bu Maheswary memainkan guntingnya dan sesekali mengibaskan kerudungnya ke pundak agar tak menghalangi.

"Buka celanamu!" perintah bu Maheswary

"Habis dong anu Didin,bun?"mata Didin mulai berair,membuat Achiel yang baru turun dari kamarnya tertawa terbahak-bahak.

"Diem lo cebong!" ketus Didin tak terima diketawain adik laknatnya itu.

"Achiel!"

"Iya bun" Achiel menghentikan tawanya dan memilih diam,takut-takut kalau dirinya juga ikut jadi korban ngidam si calon adiknya itu,

"Cepet buka celanamu atau mau bunda gunting sekalian celanamu?"
Tawa Achielpun kembali pecah, sungguh calon adiknya yang masih diperut sang bunda menyiksa batin abangnya dengan kejam

"Eh jangan ini kan mahal bun, limited edition" buru-buru Didin membuka celana jeansnya yang katanya mahal itu, ketika mau berganti membuka bokser yang dipakainya..

"Eh ngapain dibuka semua,huh?" cegah bu Maheswary

"Lah katanya mau gunting anu Didin,bun?" tanya Didin polos

"Sembarangan! Siapa yang bilang? Bunda cuman mau gunting bulu kaki kamu doang kok" perjelas bu Maheswary

"ASTAGFIRULLAH YA GUSTI! UDAH NANGIS BOMBAY DIKIRA ANUNYA MAU DIPOTONG EH TERNYATA BULU-BULU CEKER YANG DIPOTONG. BALIKIN SATU LITER AIR MATAKU!"  Didin kembali mendrama

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Embuh [Ra Ngerti]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang