Hari ini Zamzam izin sekolah karna harus mengikuti lomba MTQ. Zamzam dan Bapak berangkat menggunakan Motor menuju kecamatan yang berjarak lumayan jauh dari rumah.
Diperjalanan, zamzam selalu berdzikir agar tenang karna sedari tadi keringat dingin mulai membasahi pelipisnya.
🌿🌿🌿
Dikecamatan
Suasana kecamatan hari ini nampak sangat ramai. Setelah memarkirkan motor, Zamzam dan Bapak masuk ke dalam untuk mendaftar. Zamzam mendapat No urut 055. Berarti masih sekitar 25 orang lagi, karena sekarang masih peserta ke 30 yang tampil kedepan. MTQ kali ini, Zamzam mengikuti lomba Tilawatil Qur'an. Selain itu adapula Lomba Tahfidz Qur'an, dan Murottal Qur'an.
Hati Zamzam sibuk berdzikir namun pikirannya gelisah. Takut tidak lolos, takut suaranya serak, takut hafalannya blank, takut salah lagam dan masih banyak lagi ketakutan2 Zamzam saat ini. Bapak memegang tangan Zamzam yang nampak dingin. Bapak tersenyum manis mengisyaratkan bahwa semua akan baik2 saja. Zamzam tersenyum dan menarik nafas panjang ketika nomor urutnya dipanggil. Dengan mengucapkan Basmallah dan meniatkan semuanya karna Allah, Zamzam memulai tampilannya.
🌿🌿🌿
Hasil lomba hari ini akan diumumkan setelah Sholat Ashar.
Semua peserta lomba berkumpul di Aula serba guna kantor kecamatan tersebut. Suasana hening, dan salah satu juri menaiki panggung untuk mengumumkan hasilnya. Peserta yang akan menjadi juara satu nanti akan mewakili Kecamatan untuk lomba di Kabupaten/Kota.
"Juara 3 Lomba Tilawatil Qur'an adalah Muhammad Fikri dari Sukasari. Juara 2 Lomba Tilawatil Qur'an adalah Faisal Lutfi dari Ciomas. Dan Juara 1 dimenangkan oleh............. Ahmad Zamzam ZM dari Sukaluyu"
Zamzam yang mendengar namanya disebut menjadi juara satu tak henti2nya mengucapkan syukur. Lalu mereka (pemenang lomba) menaiki panggung untuk menerima piala, hadiah dan sertifikat lomba.
🌿🌿🌿
Diperjalanan pulang Zamzam terus memandangi Piala pertamanya dalam lomba Tilawatil Qur'an. Sebelumnya, Zamzam sudah pernah mengikuti beberapa lomba antar Desa misalnya lomba Murottal Qur'an, Adzan, Tahfidz dan masih banyak lagi dan selalu mendapatkan 3 besar.
"Zam, inget perjalanan kamu masih panjang. 2 minggu lagi kamu harus ikut lomba tingkat kota dan kamu mendapat amanah untuk mewakili kecamatan. Jadi kamu harus makin rajin dan giat latihannya." Nasihat bapak ditengah2 perjalanan.
Zamzam tersenyum dan melirik kearah spion motor "Iya pak in syaa Allah Zamzam akan berusaha untuk menjaga amanah itu. Asal Bapak dan Mamah ridho."
Zamzam melihat Bapak yang tersenyum dari kaca spion motor.
Sesampainya dirumah, Zamzam langsung berlari mencari mamahnya yang tengah memasak untuk makan malam.
"Assalamualaikum mah." Zamzam menghampiri mamah dan langsung mencium kedua pipinya. Suatu kebiasaan yang sudah menjadi tradisi bagi Zamzam untuk selalu mencium pipi Mamah setiap harinya."Wa'alaikumussalam." Mamah tersenyum dan Zamzam langsung menunjukkan piala yang diraihnya hari ini. Mamah meneteskan air mata saat membaca tulisan di piala tersebut.
Mamah mencium pipi dan kening Zamzam. "Mamah bangga sama Zamzam. Mamah yakin Zamzam pasti bisa. Dan ini buktinya."
Zamzam memeluk mamah dan mengucapkan terima kasih atas do'a dan supportnya.
🌿🌿🌿
Setiap jam 3 pagi Zamzam terbangun dan bersiap pergi ke Masjid pesantren untuk sholat tahajud.
Hari masih gelap dan udara terasa sangat dingin hingga menusuk tulang, dikarnakan pesantren yang berada dekat dengan gunung Cikuray. Suasana Masjid sudah ramai. Santri sudah bangun dari jam 2 pagi untuk sholat Qiyamullail dan mulai menghafal Al-Quran. Dikarnakan Ba'da Subuh, mereka harus setor hafalan pada gurunya masing2. Waktu sebelum subuh adalah waktu yang paling bagus untuk menghafal, dikarnakan waktu subuh, otak kita masih segar dan lebih tenang. Waktu Sebelum Subuh juga bagus untuk latihan suara agar nafasnya lebih panjang dengan cara teriak2. 😁😁Setelah sholat tahajud, Zamzam mulai muroja'ah dan melatih suaranya. Kata Bapak juga Zamzam harus selalu menjaga makanannnya agar suaranya tidak serak atau hilang.
🌿🌿🌿
2 Minggu kemudian
Hari ini Zamzam dan Bapak pergi ke Alun2 kota untuk mengikuti lomba antar kecamatan. Zamzam mewakili kecamatan Cilawu dalam lomba Tilawatil Qur'an. Suatu amanah yang harus Zamzam jaga dan laksanakan.
Alun-alun kota Garut
Lomba kali ini diadakan didalam ruang serba guna dekat Masjid Agung Garut. Berbagai peserta dengan berbagai macam bakat yang luar biasa berkumpul dalam ruangan ini. Berbagai macam karakter serta ciri khas ada disini. Awalnya Zamzam minder tapi Bapak selalu menyemangatinya dan menemaninya.
Lomba dimulai, Zamzam mendapat nomor urut 015 untuk tampil hari ini. Tak terasa 2 nomor lagi, Zamzam akan tampil. Hatinya terus bergemuruh dan tangannya pun terasa dingin.
"Jangan gugup, kalem aja. Niatkan karna Allah. In syaa Allah semuanya lancar Zam." Ucap bapak menyemangati.Zamzam tersenyum manis dan mengangguk paham. "Pak, kalo Zamzam ga lolos gimana?." Zamzam menunduk karna takut menatap mata Bapak.
Bapak tersenyum lalu merangkul bahu anak sulungnya itu "Zam, Menang atau kalah itu wajar dalam perlombaan. Bapak minta Zamzam ikut lomba ini bukan untuk memaksa Zamzam buat menang. Tapi Bapak cuma mau melatih mental Zamzam agar menjadi anak yang berani. Bapak sama mamah selalu do'ain yang terbaik buat Zamzam. Bapak ridho Zam"
Tak terasa air mata Zamzam menetes mendengar ucapan Bapak. Zamzam memeluk Bapak dengan erat. Zamzam sangat bangga mempunyai orangtua seperti Bapak dan Mamah. Dalam hatinya Zamzam berjanji untuk selalu berusaha membanggakan mereka dan memberikan yang terbaik untuk mereka.
Zamzam menaiki panggung ketika nomor urut dan namanya dipanggil. Dengan mengucapkan Bismillah dan meniatkan Lillah, Zamzam memulai penampilannya.
Suara merdu Zamzam, menggema diseluruh sudut Ruangan serba guna tersebut. Para Juri dibuat terkesima dengan suara Zamzam yang begitu khas. Dan diakhir penampilannya, Zamzam melihat beberapa Juri meneteskan air mata.
Dalam hatinya Zamzam merasa lega karna sudah melaksanakan tugasnya. Untuk hasilnya Zamzam serahkan semuanya pada Allah SWT.
🌿🌿🌿
#TBC
Gimana ceritanya??
Jangan lupa kasih bintang n komen ya😉😉Author akan update seminggu 3-4 kali jadi jangan nanya tiap hari ya😂😂
Semoga suka dan manfaat ceritanya💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Zamzam
Non-Fiction"Tidak ada kesuksesan jika disertai dengan kesombongan." Itulah prinsip hidup Zamzam. Seorang Munsyid asal Garut. Dulu dia bukan siapa-siapa, tidak dikenal orang. Namun berkat kerja kerasnya, sekarang dia sudah banyak dikenal orang. Bagaimanakah keh...