Empat

349 28 19
                                    

Sore harinya, Zamzam mengajari Rifa menaiki sepeda baru karna Rifa sama sekali belum pernah menaiki sepeda sendiri.
Paling2 Rifa dibonceng Zamzam bersepeda mengelilingi kampung setiap Minggu pagi.

Rifa beberapa kali terjatuh karna kurang seimbang. Dan setelah 2 Jam lebih akhirnya Rifa sedikit demi sesikit bisa menaiki sepedanya sendiri. Ia sangat senang dan sesekali tertawa karna usahanya menaiki sepeda berhasil.

Senyum indah dari wajah manis Rifa membuat hati Zamzam terasa bahagia. "Aa janji, aa akan selalu bikin neng bahagia. Aa akan berusaha semampu aa." Batin Zamzam.

🎬🎬🎬🎬

Waktu 4 bulan bukanlah waktu yang lama bagi Zamzam. Waktu 4 bulan itu pula Zamzam berlatih mempersiapkan diri untuk mengikuti STQ di Bandung.

Setiap harinya sebelum Adzan Subuh, Zamzam selalu berlatih dan menambah hafalannya. Sampai saat ini, Zamzam belum pernah merasakan makanan yang terlalu pedas dan tidak minum air es. Itu agar suaranya tidak serak. Dan setelah sholat subuh, Zamzam harus kembali berlatih Lagam dengan Bapak. Semua itu Zamzam lakukan dengan senang hati dan meniatkannya karna Allah semata.

Namun, Zamzam beberapa kali harus bulak balik rumah sakit karna suaranya yang hilang dan badannya drop. Tapi itu tidak menyurutkan semangat Zamzam untuk mengikuti STQ tahun ini.

🎬🎬🎬🎬

Hari berganti minggu, minggu berganti bulan dan tanpa terasa STQ sudah didepan mata. Seminggu sebelum STQ, Bapak dan Zamzam berangkat menuju tempat karantina di daerah Ciwidey Bandung untuk mengikuti pelatihan dan pembekalan sebelum Lomba.
"Mah, doain Zamzam ya. Ridhoi Zamzam." Zamzam pamit pada mamah dan mencium pipi serta punggung tangannya.

Mamah mencium puncak kepala Zamzam "Mamah Ridho sayang. Mamah selalu do'ain anak2 mamah. Sing lancar. Niatkan karna Allah segala halnya."

Zamzam memeluk Mamah dan kemudian mencium adik2 serta keluarga yang lainnya.
Bapak dan Zamzam masuk ke dalam mobil Avanza hitam jemputan yang dikirim khusus oleh pemerintah kota Garut untuk mengantarkan Bapak dan Zamzam ke Bandung.
----

Karantina STQ

Tempat karantina kali ini berada di salah satu Hotel daerah Ciwidey. Tempatnya sangat sejuk membuat nyaman siapa aja yang menginjakkan kaki disini.

Bapak dan Zamzam pergi kedalam kamar Hotel yang disiapkan panitia untuknya.
Mereka menaiki lift menuju lantai 7 dimana kamarnya berada.

Didalam kamar Zamzam langsung melaksanakan sholat Dzuhur, dan merebahkan badannya dikasur ukuran king size. Badannya terasa sangat lelah.

"Zam, Bapak ke ruang panitia dulu ya, ada yang harus diurus. Kamu istirahat aja dulu. Nanti ba'da Ashar kumpul di Aula Hotel untuk pembukaan." Ucap bapak setelah tadarusan.

"Hemmm iya pak." Jawab Zamzam lalu menutup kedua matanya. Rasa penat berhasil membawanya ke alam mimpi.

🎬🎬🎬🎬

Setelah Sholat Ashar, semua peserta berkumpul di Aula Hotel untuk pembukaan karantina STQ tahun ini. Dimulai dari sambutan hingga peresmian langsung oleh Gubernur Jawa Barat. 

Peserta terbaik dan terpilih dari beberapa kota di Jawa Barat berkumpul disini. Suatu pengalaman yang sangat berarti. Zamzam berharap langkahnya bisa sampai ke internasional. Semoga Allah selalu melancarkan segala urusannya.
----

Hari pertama dikarantina semua peserta berkumpul sesuai dengan lomba yang diikuti. Zamzam ikut berkumpul disalah satu ruangan khusus untuk peserta Tilawatil Qur'an. Zamzam duduk didepan dan disana Zamzam berkenalan dengan salah satu temannya asal Tasik bernama Azka Ramadhan. Azka anak yang asik sehingga mereka cepat akrab. Suara Azka sangat bagus. Sempat Zamzam merasa pesimis kalo lawannya seperti Azka ini. Tapi Zamzam kembali niatkan semuanya karna Allah. Apapun hasilnya ia akan terima dengan lapang dada.

Pembimbing mereka tahun ini adalah K.H Dzaki Firdaus, pengasuh salah satu pesantren di daerah Bandung. Zamzam sangat menyukai beliau. Suaranya, Ketawadhuannya, dan ilmunya tidak diragukan lagi.  Zamzam sempat beberapa kali bertemu dengannya sewaktu beliau mengisi acara di Garut.
---

Sore ini setelah latihan, Azka mengajak Zamzam pergi ke taman Hotel. Zamzam sangat senang mempunyai teman baru seperti Azka. Dia orangnya asik, humoris dan gampang akrab jadi Zamzam tidak susah untuk berkenalan dengannya.

"Zam, ana salut sama suara antum. Suara antum khas banget. Ana yakin, antum bisa lolos tingkat provinsi." Azka mengawali pembicaraan sambil berjalan diarea taman.

"Aamiin. Ana juga kagum sama antum Az, jujur awalnya ana minder kalo emang lawannya sehebat antum." Zamzam menepuk pelan bahu Azka.

Azka terkekeh. "Hebat apanya? Ga kebalik tuh? Harusnya ana yang ngomong gitu ke antum. Hahaha. Ada2 aja antum mah."

Zamzam tersenyum dan duduk ditepi kolam ikan dekat taman. "Antum tawadhu banget Az. Ana harus banyak belajar dari antum kayaknya."

"Tawadhu?? Tara mawa duit mereun? Hahaha." Mereka tertawa bersama dan menikmati hawa sejuk sore hari ditaman.

🎬🎬🎬🎬

Hari demi hari terlewat begitu cepat dan hari ini para peserta mulai bersiap untuk mengikuti STQ yang diadakan di daerah Cimahi.

Didalam mobil, Zamzam tak henti-hentinya berdzikir agar hatinya tenang. Terlebih sewaktu mereka mengambil no urut tampil, Zamzam mendapatkan no Urut ke 5. Itu artinya sedikit waktu untuknya memperiapkan diri.

"Pak, boleh ga zamzam nelepon mamah. Zamzam kangen sama mamah dan adek2." Pinta Zamzam ditengah2 perjalanan mereka.

Bapak tersenyum lalu menyodorkan Hp ke Zamzam. "Sok atuh kalo mau nelpon."

Zamzam tersenyum. Lalu mencari nama kontak mamahnya.
"Assalamualaikum mamah."

"Wa'alaikumussalam. Zam, sayang kamu apa kabar?"

"Alhamdulillah Zamzam baik mah, mamah sama adek apa kabar? Zamzam kangen mah."

"Mamah sama adek baik Alhamdulillah. Mamah juga kangen Zam."

"Mah do'ain Zamzam ya, hari ini Zamzam pembukaan STQ sekaligus lombanya. Zamzam dapet no urut. 5."

"Mamah selalu do'ain Zamzam. Kalem aja ya zam, jangan grogi jangan tegang. Niatkan semua karna Allah."

"Iya mah in syaa Allah. Mah salam ya buat adek. Zamzam tutup dulu tlpnya. Soalnya Zamzam udah sampe tempat acara."

"Iya sayang. Mamah disini juga nonton kok."

Zamzam mengernyit bingung. "Yaudah mah assalamualaikum."

"Wa'alaikumussalam."

Zamzam memberikan Hp ke bapak lalu keluar dari mobilnya.
Zamzam masih memikirkan kata2 terakhir mamahnya tadi. "Mamah disini juga nonton? Maksudnya apa ya?" Batin zamzam bertanya.
----

#TBC
Gimana kelanjutannya??
Mohon maaf ya kalo ceritanya Flat dan Feelnya kurang dapet. Soalnya ini cerita pertama indri. Sempet sih dulu beberapa kali nulis Cerbung tapi tetep aja beda 😂😂

Kalian boleh Kasih pendapat dan saran kalian tentang cerita ini ya..
Ditunggu..

Jazakumullah khoiran Katsir💕💕

Story Of Zamzam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang