Tiga

367 36 14
                                    

Hasil Lomba diumumkan keesokan harinya. Setelah melaksanakan sholat Ashar, Zamzam dan Bapak pulang kerumah.

Dirumah

Zamzam tengah menonton Tv bersama adik pertamanya bernama Rifa yang kini baru berusia 6 tahun. Gadis kecil nan imut ini sangat manja pada kakaknya. Tapi Zamzam senang dengan sikapnya. Zamzam akan selalu menjaga dan membahagiakan adik2nya.

Rifa tertawa ketika melihat tingkah lucu kartun Tom&Jerry yang ditontonnya. Zamzam pun ikut tertawa melihatnya.

Tiba2 Rifa terdiam dan pandangannya terlihat kosong. Rifa melamun memikirkan kejadian tadi siang.

Flashback on

"Assalamualaikum. Rifa main yuk" panggil seseorang dari luar rumah.
Rifa yang mendengar namanya dipanggil, langsung pergi keluar untuk melihat siapa yang datang.

Rifa tersenyum lebar ketika ia melihat Rara teman bermainnya datang. "Wa'alaikumussalam. Rara."

"Rifa, kita main sepeda yuk. Tadi Ayah aku baru beliin aku sepeda baru. Bagus deh ada lonceng sama keranjangnya. Kamu harus lihat." Ucap Rara bersemangat.

"Tapi kan Rifa ga punya sepeda." Rifa menunduk dan tak terasa setetes air mata mengalir di pipi chubbynya.

"Nanti kamu aku boleh pinjam sepedaku kok."

Rifa melihat mata bening Rara lalu tersenyum manis. "Beneran boleh ra?"

Rara mengangguk dan tersenyum manis. Rifa pun pergi kedalam rumah untuk meminta izin pada Mamah. Setelah mendapatkan izin, merekapun pergi kerumah Rara untuk mengambil sepeda dan bermain dilapangan Desa.

"Haii Rifa, Haii Rara" sapa salah satu bocah laki2 berbadan gemuk, dan berkulit sawo matang itu. Dia adalah Danu, teman Rifa lainnya.

"Haii danu, udah lama disini?" Tanya Rara

"Enggak kok. Udah yuk kita balapan sepeda." Danu menuntun sepedanya menuju tepi lapangan lalu membuat garis Start sebagai tempat awal lomba.

Rara dan Rifa menyusul Danu dan ada beberapa teman Danu juga yang ikut bermain dengannya.

"Rifa kamu jadi juri aja ya. Kan kamu ga punya sepeda." Ucap salah satu teman Danu pada Rifa.

Rifa hanya mengangguk dan mulai menghitung. "Oke, aku hitung sampai 3 ya. 1... 2... 3..." teriaknya.

Rifa tersenyum dan dibalik senyumnya dia juga sedih karna dia juga ingin punya sepeda seperti teman2nya. Tapi Rifa tidak berani untuk bilang ke Orang tuanya.

"Rifa, kamu mau pinjam sepedaku?"
Tanya Rara ketika mereka sedang beristirahat dibawah pohon.

"Hemm tapi aku belum bisa pakai sepeda ra. Udah ga usah nanti takutnya aku jatuh dan sepeda kamu rusak." Rifa tersenyum sendu. "Ohh ya aku pulang duluan ya. Udah mau Ashar. Assalamualaikum" Lanjutnya.

Rara mengangguk. "Wa'alaikumussalam. Hati2 fa."

Flashback off

Zamzam memperhatikan Rifa yang sedari tadi asik dengan lamunannya. Zamzam memegang pundak Rifa, Rifa tersentak dan menengok kearah kakaknya itu.

"Kamu kenapa neng, dari tadi aa liat kamu bengong? Ada masalah?" Tanya Zamzam lembut.

Rifa menatap mata indah Zamzam "A zamzam, hemm Rifa, hmmmm mau punya sepeda kayak temen2 Rifa. Tapi rifa takut minta ke Bapak" Rifa menunduk dan terlihat air mata mengalir dari mata indahnya membasahi pipi chubby Rifa.

Story Of Zamzam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang