prolog

105 2 2
                                    


Saat itu senja sedang indah-indanya bersama deruan kendaraan yang berlalu lalang, aku menikmatinya ditemani secangkir kopi panas tanpa gula. Iya tanpa gula, jangan Tanya kenapa karena melihat senja adalah pemanisnya.

Aku tahu kalau itu sedikit bodoh hanya saja aku merasa hal yang berbeda bila sedang menjadi penikmat senja. Penikmat senja itu dianggap aneh oleh teman teman aku, mereka berfikir bahwa aku hanya membuang buang waktu dengan duduk menatap matahari mau meninggalkan singgasananya. Aku tidak marah pada mereka hanya saja mereka belum merasakan bagaimana sensasinya menjadi penikmat senja. Saat aku melihatnya aku bisa menumpahkan semua emosi dalam raga ini aku bisa menumpahkan bahagia,amarah,tangisan dan masalah aku,walaupun senja tak bisa membantu menyelesaikannya. Saat ini tak ada yang lebih bisa membuat aku merasakan semua yang kurasa kecuali si senja.

Aku bukan orang yang apatis dan tidak bersosialisasi dengan orang dan bukan pula orang yang tidak memiliki teman. Aku itu lelaki penikmat senja. 

Iya ..... aku lelaki. Pasti kalian makin menanggap aku aneh bukan? 

Hahaha sudah kuduga, karena biasanya perempuan lah yang menjadi penikmat senja. sejujurnya aku tidak sengaja menjadi penikmat senja, saat itu aku sedang patah,lebih tepatnya dipatahkan oleh seseorang yang aku pikir menjadi pusat bahagia ku ternyata tidak. Saat itu mata ku tidak menatap ia sedang berkecengkrama dengan lelaki yang tidak ku kenal, yang menjadi permasalah ia bercengkrama dengan senyum yang sama saat aku bercengkrama dengan dia. Dan dengan merasa tidak bersalahnya ia mutuskan hubungan itu tanpa penjelasan. Kalian tau bagaimana apa yang aku rasakan, benar aku merasakan hati ku diesekusi tanpa ampun. Satu kata yang mewakilinya mati.

Mengapa mati? Karna dia membuat hati ku mati. Setelah hati ku dimatikan tanpa ampun aku menjadi orang yang berbeda,menjadi seseorang yang lebih anti pada namanya perempuan. Benar aku menjadi orang yang tertutup, setelah kejadian ia memutuskan hubungan itu aku berjalan menyelisiri jalan sore dan tak sengaja langit sedang cantik-cantiknya tetapi tidak selaras dengan hati ku yang sudah mati, tebak apa yang aku lakukan.

Jawabannya aku menangis,cengeng bukan ? namun begitulah aku menangis bersama senja yang sedang cantik, seolah dia penghibur hati aku. Begitulah mengapa aku menyukai senja. 

baiklah sepertinya aku lupa memperkenalkan nama.

Nama ku...



ini cerita pertama aku....

maaf kalau ada kesalahan maklum baru pemula, jangan lupa vote yaa guys

part selanjutnya akan di upload dalam 2 hari kedepan okay!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

sooooo tetep stay tune yaakkkk

When I Meet YouWhere stories live. Discover now