permintaan mama

39 2 0
                                    


Barra kalau mama suatu saat nanti udah disuruh nyusul papa kamu mama harap kamu punya seseorang yang bisa gantiin mama ya.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pagi ini sang mama keluar dari rumah sakit, setelah di izinkan pulang oleh dokter. Barra dan adiknya bariq dengan sigap membereskan semua barang-barang sang mama. Mama mereka masuk rumah sakit 3 hari yang lalu karena penyakit jantungnya kambuh

"riq kamu beres-beres dulu ya, abang mau nyelesaikan administrasi."

"sip sip okey" sambil mengangkat jempolnya

Barra hanya tersenyum sambil mengacak-ngacak rambut adiknya

"abangggg, jangan acak-acak rambut aku ih" rengeknya

"lebay" cemeeh barra

"kalau rambut aku berantakan, karisma aku berkurang"sambil menyisir rambutnya pake tangan

"jijik riq" delik barra

"apaan sih bang jijik-jijik aturan abang itu bangga punya adik yang berkarisma seperti Bariq Zaasha" sombong bariq

"apa kata lu dah, bocah"

"gini-gini gue bisa bikin bocah bang"

"astagfirullah bariq, belajar dari mana kamu"

"kemaren Bariq belajar tentang reproduksi disekolah bang, jadi kata guru aku, aku udah bisa bikin anak, karna aku udah dewasa"

Dan Barra hanya tepok jidak melihat penuturan sang adik, ia bingung gimana gurunya bisa berkata seperti itu untuk anak dibawah umur.

Sang mama hanya tersenyum melihat tingkah laku kedua anaknya yang sedang berdebat

"udah-udah ah ribut mulu, tadi abangkan mau nyelesaikan administrasi katanya" sahut sang mama

"ehh, iya jadi lupa kan. Gara-gara lu sih bocah"

"lah kok bariq? Abang aja yang udah tua, jadi pelupa"

"besok uang jajan lu gue potong ya riq"

"ehh, kok bawa-bawa uang jajan sih bang? Abang ih gak asik, Dasar abang baperan" sambil menarik-narik lengan sang abang

Mama merekaa hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah laku anaknya

Dan Barra tidak menjawab lagi ucapan bariq, ia melongsong pergi dari ruangan rawat sang mama, menuju kasir untuk menyelesaikan administrasi. setelah sampai ia lansung mengeluarkan uang dari dompetnya sesuai dengan tagihan yang di sebutkan kasir tersebut.

Setelah itu Barra langsung kembali keruangan sang mama. Tak perlu waktu lama Barra langsung bergegas untuk membantu adik dan sang mama mengemas sisa barangnya, kemudian mereka meninggalkan ruangan tersebut.

Didalam perjalanan pulang hanya terdengar keributan antara Barra dan Bariq tentang potongan uang jajan. Sampai kemudian sang mama berbicara yang membuat Barra diam tak berkutik

"bang uang jajan bariq jangan dipotong dongg" rengek bariq

"tetep abang potong, sekali potong tetep potong"

"ihhh, abang kok gitu? Abang gak berperi ke-bariqkan"

"ribut lu bocah, diem gak!"

Bariq hanya merespons dengan diam sambil menatap tajam sang abang

"Barra, ngomong-ngomong mama gak pernah liat kamu gandeng cewek nih"

Seketika Barra langsung ngerem secara mendadak membuat semua orang terjengkat ke depan

"eh bang bisa nyetir gak sih, kejedot ini jidat, kalau jidat aku luka kan karisma aku bisa berkutang, eh berkurang"

"eh maaf-maaf"

"pokoknya maaf diterima kalau uang jajan gak kepotong"

"ribut lu dasar bocah"

"kenapa bar?" Tanya sang mama lembut 

"gak papa ma, hmmm....,ehh... mmmm, anu maa.. anu... " barra terlihat bingung menjawab pertanyaan, sambil terbata-bata Barra menjawab

"Barra lagi banyak Event ma. Jadi Barra ga punya waktu" menggaruk tengkuk yang tidak gatal

"tapi mama pingin deh liat kamu punya calon istri. Barra kalau mama suatu saat nanti udah disuruh nyusul papa kamu mama harap kamu punya seseorang yang bisa gantiin mama ya."

"apaan sih maa.. jangan ngaco deh"

"mama serius bar... mama pingin ketika saat itu tiba, mama pingin liat kamu nikah"

Barra tidak ada bisa menjawab pertanyaan mama nya, ia hanya diam dan fokus membawa mobil. Mobilnya seketika menjadi hening tidak ada percakapan antara ketiganya. Ucapan mama nya terus terniang dikepalanya

Bagaimana ia bisa memenuhi permintaan sang mama, hatinya belum siap diesekusi dengan hal yang sama untuk kedua kalinya jika itu terjadi lagi. Ketakutan-ketakutan itu berkecamuk dalam pikiraanya.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Gimana nih part ini? seru gak

Kasih comment dan vote yaa

Kasihan mas barra dikasih terror mantu dari sang mama

Ada yang mau jadi istrinya mas Barra?

Tunggu kelanjutannya yaa guys part yang selanjutnya

Salam hangat dari Barra Zeesha

When I Meet YouWhere stories live. Discover now