Mara Kepo?

28 2 0
                                    

Kamu itu jahat! Kenapa sih bisa masuk ke pikiran aku tanpa Tanya boleh apa enggak.”
--------------------------------------------------

Didalam mobil hanya terdengar alunan-alunan lagu yang distel oleh gilang, dan Mara jangan ditanya sedang apa ia. Ia hanya diam menatap jendela dengan tatapan kosong. Gilang yang kasih melihat Mara seperti itu mencoba untuk membuka pembicaraan.

“mar.., udah dong jangan sedih teruss” ucap gilang
Takada sahutan dari Mara.

“mara.. gue beliin es krim deh.. atau elu mau apa gue beliin., jangan sedih teruss gini, gue jadi bingung ini. elu sedih dan Alma ngambek. Pusing ini guee.” Bujuk gilang

Mara tetap diam.

“yaudah deh terserah elu aja, tapi besok jangan ngomong sama gue, titik” ancam gilang
Mendengar ancaman gilang Mara mau tidak mau menoleh ke arah gilang dengan malas

“apa sih mass.. libut aja”

“naahh, gitu dong ngomong, jangan diem-diem bae. Masak cowok ganteng di anggurin”

Mara hanya membalas senyum terpaksa, dan gilang hanya tertawa melihat respons Mara yang tidak bersahabat.

“udah deh, Mar jangan sedih terus,ngapai coba elu nangisin cowok yang gak penting kayak dia, mas dari awal sebenarnya udah mau ngingatin kamu” jelas gilang

“jadi kenapa mas balu bilang sekarang?” timpal mara

“baru mar, bukan balu.”

“isshh.. mas ngerti lahh. Jadi kesel.”

“hahahahahah, jadi mas ngelihat waktu kamu sama dia itu, kamu kelihatan bahagia banget, jadi mas gak mau ngerusak kebahagiaan kamu.”

“olololo ucchhhh, manis banget cihh mas gilang..”jawab mara dengan menirukan suara anak-anak

“pengen muntah gue denger elu ngomong gitu.”  Dengan nada seperti orang mau muntah

“hahahahah”sambil menyubit pipi gilang

“sakit mar… kalau pipi gue sakit nanti Alma enggak enak nyium pipi gue” ngelus pipinya

Mara hanya tertawa mendengar guyunan gilang yang menurutnya lebay. Gilang yang melihat Mara tertawa pun menjadi senang karena adiknya tidak sedih lagi. Suasana mobil kembali hening sampai tiba-tiba Mara menanyakan tentang Barra

“mas… yang tadi itu temen lu ya?”

“yang mana? Yang bantu nyariin elu tadi?”

“iyalah yang mana lagi, emang ada yang lain tadi?”

“ehehehe, iya juga ya” jawab gilang seperti orang bodo

“dasar idiot”

“dasar kurang ajar,awas lu yaa.. besok-besok kalau elu minta tolong gak gue tolongin” rajuk gilang

“yaudah sih, gampang tinggal bilang sama Kak Alma” balas Mara sombong

“ehhh. Kok jadi bawa-bawa Alma sihh..”

“ngapa lu? Dasar suami takut istri lu, hahahaha” ledek mara

Mara tahu kelemahan Gilang terletak pada Alma, benar Gilang sangat mencintai Alma dan ia takut jika Alma sudah marah, maka gilang akan habis tidak berkutik sperti narapidana yang mau dijatuhi hukuman mati.
Rasakan(hati nurani Mara)

“awas luu yaa, ngadu-ngadu ke Alma yang enggak-enggak. Liat aja”acam gilang

“ahahahaha, mass..mass…. back to topic jadi tadi temen lu”

“iya,namanya Barra. Teman gue dari SMA”

“ohhh.. gitu”

“iyaa mang ngapa? Gantengkan”

“idih….”

“sok enggak tu mulut..nanti  elu suka sama dia baru tahu rasa luu”

“hahahahah, enggak mungkin lahh. Secala dia orangnya selius gitu. Mana cocok sama gue yang kayak gini”

“awas aja elu sampe suka yaa..” tantang gilang

“iyaa!!!” jawab Mara dengan tegas

Sebenaranya Barra tidak seperti yang dipikirkan Mara. Barra sejujurnya bukan orang yang serius, ia 11 12 sama seperti gilang, hanya saja kejadian itu yang membuat ia menjadi tertutup terhadap perempuan, setelah kejadian itu kurang lebih 3 tahun yang lalu Barra belum juga membuka hati untuk orang lain ia masih takut.
Sedangkan sepupunya yang udah ia anggap seperti adiknya sendiri adalah seorang perempuan yang sedikit ceroboh, unik, dan imut.

Dan satu lagi tentang Mara, dia itu tidak bisa bilang “R” hahah, benar Mara itu cadel, lucu bukan dimana namanya ada huruf “R”, karena itu dia menjadi bual-bualan oleh gilang, yang terkadang membuat Mara marah, dan nanti ujung-ujungnya Mara gadu kepada Alma,dan Gilang lah yang gentian kena amuk oleh tunangannya.

Mendengar jawaban Mara yang seperti itu, membuat gilang menciptakan sebuah ide gila, yang nanti tidak akan disangka-sangka oleh adik dan sahabatanya. Dengan seringai ia menatap Mara.

“elu tunggu ajaa tanggal main gue mar” ujar gilang dalam hati

---------------------------------------------------------
Vote yaa guys.....
Kelanjutan nya besok guysss

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 05, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

When I Meet YouWhere stories live. Discover now