Cantik

19 2 0
                                    

Gue kok ngerasain sakit ya ngelihat dia nangis, padahal gue gak tau dia siapa? Aneh
-----------------------------------------------------------

Cantik. Kata itu yang mengambarkan gadis di depannya ini, bagaimana tidak. Kulit putih, matanya hazel yang indah, bibir tipis, pipi yang sedikit cubby yang menambah kesan imut. Barra tidak menyadari bahwa Hatinya sudah terpaut dengan gadis dihapannya ini

"haa?apa..??
Elu ngomong apa tadi?" Tanya gilang
Barra pun gelapan, seketika barra mengalihkan pembicaraan

"ha? Apa? Enggak ada kok" ujar bara kikuk
Alhamdulillah gilang gak denger. Sykur barra dalam hati

"siapa nih? Selingkuhan elu ya?" cecar Barra terhadap gilang

"enak aja lu ngomong, gini-gini gue setia, cukup Alma seorang yang dihati gue" jawab sombong gilang

"cuihhh, jijik gue dengernya"

"apaain sih lu? Lebay" timpal gilang

"elu tu alay." Balas Barra

"elu tu kurang belaian, cari tante-tante sana. Biar ada yang ngebelai elu"

" najis"

Sementara dua orang laki-laki itu berdebat Mara hanya diam,semua kejadian tadi terulang kembali dan membuat air matanya menentes. Sadar dengan hal ini barra pun menyudahi perdebatannya dengan gilang

"lang, kalau kita berdebat terus, ini adek lu bakalan nangis terus"

"ehh,, iyaa lupa gue, gara-gara lu sih."

"lah kok gara-gara gue, elu yang mulai" bantah Barra

"kalau elu gak ngejawab gak bakalan lupa gue.."

Dan mereka mulai berdebat lagi
sedangkan marra, memutuskan untuk pergi dari ruangan tesebut tanpa bicara dan menoleh ke dua pria yang sedang berkelahi.

"ehhh.. mara, mau kemana?" panic gilang yang melihat mara belari keluar dari ruangan tersebut
Mara tak menghiraukannya

"kejar gilang bodo.. kejar bukan ditanya doang.." suara barra mengintrupsi

"ehh.. iyaa. Iyaa. Bantuin gue Barr.." pinta gilang

Tanpa pikir panjang Barra pun ikut pergi mencari Marra dan yang lari tah kemana. Setelah sekitar satu jam mencari keberadaan Mara bara pun menemukan Mara yang sedang duduk di pinggirang trotoar dan masih menangis, seketika hati Barra terasa perih melihat Marra seperti ini. aneh pikirnya kenapa bisa hatinya terasa sakit padahal ia tak kenal dengan gadis ini.

Kemudian Barra mengahampiri Mara dengan perlahan, setelah sampai di hadapan mara Barra mengeluarkan sesuatu dari kantongnya dan memberikannya kepada mara

"ini..."

Marra menoleh ke arah sumber suara, dan melihat benda yang ada di depan matanya, yakni sapu tangan. Dan mendongakkan kepalanya ke atas melihat siapa yang membarinya sapu tangan. Ia ingat dia adalah laki-laki yang ia lihat berdebat dengan abangnya tadi.

"terimaksih.." sambil mengambil sapu tangan tesebut

"sama-sama.."

Tak ada percakapan antara keduanya, sampai suatu ketika ada suara petir terdengar, dan Mara tak sengaja Memeluk Barra

Duaarrr,suara petih menggelegar

"ahhhh,"sambil memeluk barra. Sadar kalau ia sedang di peluk badan barra kaku dadanya begemuruh. Sedangkan Mara yang tidak sadar kalau sedang memeluk Barra

"mara.."Mara pun tersentak dan sadar kalau sedang memeluk barra
"maaf." Ucap Marra

Barra yang udah sadar kalau pelukannya udah terlepas, ia menjadi kikuk

"it's okay.." jawab barra

"mara...," ucap gilang dari kejauhan

"mass gilang.."teriak mara sambil melambaikan tangan

Mara pun pergi meninggalkan Barra menuju gilang yang sedang berjalan kearahnya,sedangkan Barra termenung melihat kepergian Mara, karena kejadian barusan berputar di kepalanya. Namun suara Gilang menyadarkan dia dari lamunannya

"Barra.. lu ngapain disono? Berburu nyamuk?" Tanya gilang

"krik..krikkk.." jawab barra

"hahahaha, gak bisa elu ngehargain gue sikit bar? " suara gilang dibuat seolah olah-olah iba

"najis lang.. najis..!!"

"AHAHAHAHAHA, udah lah gue ngantar Mara pulang" pamit gilang

"okay.." sahut Barra

Sedangkan Marra hanya diam melihat dua laki-laki tersebut sedang bercengkrama dari dalam mobil. Kemudian gilang memasuki mobil. Meninggalkan Barra yang masih berdiri. Setelah itu mara membuka kacamobil dan mengucapakan sesuatu yang membuat barra kikuk sekali lagi

"terimakasih" ucap mara dengan senyum manisnya

"cantik.." jawab barra. Kata itu sekali lagi lolos dari mulut Barra

"haa?apa?" Tanya mara

"ohhh, gak ada. Iya sama-sama" jawab barra, ini mulut gak kira-kira ngomong ,turuk Barra

Kemudian mara menutup kembali kacamobil, dan gilang menghidupakan mensih mobilnya, setelah itu membunyikann klason seolah-olah mengatakan bye kepada barra dan barra melambaikan tangannya ke arah mobil gilang.

----------------------------------------------------------
Lanjut besok yaa guysssssss
Salam hangat dari Barra Zeesha

When I Meet YouWhere stories live. Discover now