meet !

22 2 0
                                    

Nyatanya kita udah enggak ditakdirkan untuk bersama, kamu dan aku udah digariskan untuk menjadi orang asing kembali.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Seorang wanita manis yang sedang duduk di tepi jendela menunggu seseorang dan sesekali menyesap minuman yang ia pesan, sekitar satu jam ia menunggu namun ia masih setia menunggu. Dan juga sesekali menelpon seseorang tapi tanpa jawaban. Sekarang pukul 17.00 dan ia sudah lelah untuk menunggu, sang wanita memutuskan untuk pergi dari Kafe tersebut.

Setelah ia membayar pesananya ia langsung keluar dari kafe tersebut, namun ketika ia keluar dari kafe tersebut matanya memanas melihat di sebrang sana ia melihat seorang yang ia tunggu sedang bercengrama dengan orang lain, tanpa pikir panjang sang gadis menghampiri pria yang tunggu dari tadi

Braaakkkkk ... suara pukulan meja. Dan semua penngunjung kafe melihat keseluruh sumber suara

"kamu... kamu dasar cowok blengsek" sambil menunjuk sang pria

"dan kamu dasar cewek gak tahu diri...dasar pela...." Belum sempat ia melanjutkan kalimatnya ia sudah di tarik keluar oleh sang pria

"lepas.. lepas lio!!!!!" sambil memberontak

"cukup mara!!!! Cukup!!!" sambil menghempaskan tangan mara

"kenapa lio!! Kenapa kamu ngelakuin ini?!!" jawab mara dengan suara yang ditinngikan satu oktaf

"mara ak..ak..aku.. gak tau harus gimana. Aku gak punya pilihan lain." Jawab rio sambil berusaha memeluk Mara dan Mara berusaha melepaskan diri dari usaha Rio untuk memeluknya

"udahh.. cukup!!! Aku gak mau dengar apa-apa lagi dari kamu" dengan air mata yang sedikit-demi sedikit menetes

"enggak mara.. kamu harus dengar aku dulu..''

"enggak Lio... aku gak mau.." sambil berusaha menutup kupingnya

" mara... Aku udah ngamilin dia marr. Jadi aku harus tanggung jawab" Jelas Rio dengan lemah

Dan seketika Mara di menoleh ke arah Rio denga air mata yang udah membanjiri pipi merahnya

"Kenapa kamu lakuin ini sama aku'' dengan suara yang semakin melemah

"Aku minta Maaf Mar... Aku khilaf waktu itu.."

Plakkkkkk tamparan keras terdengar di pipi Rio

"khilaf..? Dasar cowok brengsek.."

"iyaaa.. aku emang brengsek Marr.. Brengsek.. jadi aku enggak pantas buat kamu.."

"pelgi.. pelgi...!!" kata itu yang bisa diucapkan oleh mara

"tap... tapii.. mar.."

"PElGIIII!!!!" suara Mara naik satu oktaf

Mau tidak mau Rio pergi meninggalkan mara yang sedang menangiss. Sakit . Itu yang dirasakan Mara ia tak pernah menyangka lelaki yang ia pacari selama 2 tahun terakhir menghiantinya. Ketika mara sedang menangisi kesedihannya headphone nya bergetar menandakan panggilan masuk..

Gggrrtttggrrttggrrt, mas gilang calling

"hallo... assalamualaikum maass." Dengan suara sengau

"waalaikumsalam mar...are you okay?"

Bukan menjawab tapi tangis Mara pecah kembali

"hei..heii.. apa yang terjadi?"

"hhuuaa... mass.. lio mass"

"kenapa lio?"

Tangis mara semakin kencang. Tanpa pikir panjang gilang menjemput Mara

"where are you...?"

"di café Latte jalan lembayung."

"okay wait mee baby....jangan pergi kemana-mana tunggu mas disana" titah gilang

"okay I wait you come here.." dengan sesegukan

Kemudian dengan secepat kilat gilang, menuju lokasi yang disebutkan oleh Marra. Sekitar 20 menit kemudia Gilang sampai ke lokasi tersebut dan mencari keberadaan Mar. gilang mengedarakan penglihatannya dan melihat Mara yang sedang duduk di bangku taman sambil sesekali mengelap air matanya yang jatuh. Tanpa pikir panjang Gilang menghampiri Mara

"Mara.. are you okay?" Tanya gilang yang duduk disebelah mara. Mara yang tidak tahu kalau itu gilang tidak merespons apa-apa. Hati gilang sakit melihat adik sepupu kesayangannya seperti ini .walaupun adik sepupu gilang sudah menganggap kalau mara adik kandungnya.

"mara udah dong jangan nagis terus..?" sambil merangkul pundah mara

Dan mara seketika menoleh ke seseorang yang merangkulnya. Dan tangisnya kembali pecah

"HHUUAAAAAA... mas gilanggg...."

Gilang pun semakin panik dengan mara yang semakin menangis.

"ehh... kok makin nangis sih??" panic gilang

"udah marr.. udah.." lanjut gilang

Tanpa pikir panjang Gilang menuntun mara menuju mobil dan menuju ke kantor Barra karena gilang berfikir kalau saat ini mara perlu cerita dan hanya kantor Barra yang dekat dari sini. Tak sampai 5 menit mereka sampai di kantor Barra dan Mara masih sesekali terlihat menangis.

"kreekkkk" terdengar suara pintu terbuka

Barra melihat gilang datang dan seketika ingin marah, tidak jadi karena melihat tangan gilang seolah menginstruksikan diam

"nga...pain..sih.. lu.." dengan nada suara yang dari tinggi kerendah

"ssstt" tangan Gilang menginstruksikan diam

Kemudian Barra diam melihat ada seseorang yang gilang bawa, dan Barra familiar dengan orang tersebut. Benar gadis yang ia lihat menangis dari rooftop. Satu kata yang ada di benak Barra terhadap gadis ini

"Cantik" ucap barra dengan pelan
"Haha..? Apa?"

Mati kau Barra,skak mat(ungkap bara dalam hati)

-----------------------------------------------------------

haaii guysss tunggu kelanjutannya besok yaa!!!!!!!!!!

salam hangat dari Barra Zeesha

When I Meet YouWhere stories live. Discover now