Chapter 4

304 52 9
                                    

Bukankah setiap kebohongan membutuhkan sebuah alasan??

********



"Besok malam, datanglah ke rooftop. Aku akan mempertemukanmu dengan Jungkook." Taehyung berkata usai berhasil membuat Jennie menghentikan langkah dan menangis setelahnya.

Tak ada respon, Jennie hanya menoleh menatap Taehyung dengan tatapan yang sulit di artikan. Selanjutnya gadis itu memilih untuk tetep beranjak pergi.

--

Malam yang telah Taehyung janjikan tiba, berpikir bahwa kali ini usaha Taehyung gagal membuat Seung Yeol kesal. Pemuda tak kasat mata itu tak hentinya menggerutu pada Taehyung. Bagaimanapun ia telah menantikan saat dimana ia akan mulai bekerja dan berguna. Malam kian larut, sedang Taehyung justru tetap memutuskan untuk menunggu kedatangan Jennie. Sedikit mengingat malam kemarin, bukan tak mungkin sikap Jennie malam itu adalah sebuah penolakan. Tak ada jawaban secara langsung dari mulut gadis itu bahwa ia akan datang. Tentu saja Seung Yeol yakin jika Jennie tak akan muncul malam ini dan membuatnya mulai bekerja dibawah perintah Taehyung.

"Apa aku tak jadi kau pekerjakan??? Kau tak berniat mencari pasien lain?? Bagaimana jika Jennie tak datang malam ini, huh?? Apa itu artinya aku tak jadi bekerja?" Oceh Seung Yeol, merasa gelisah karena ia juga tengah ikut menunggu kedatangan Jennie di rooftop bersama Taehyung.

"Yak, Kim Taehyung! Ini bahkan sudah hampir tengah malam, apa kau akan tetap disini?? Ku rasa gadis itu tak akan datang Tae. Sebaiknya kita ke taman saja seperti biasa."  Tawar Seung Yeol pada Taehyung yang saat ini hanya bergeming dalam duduknya. Pemuda itu diam memandang kosong hamparan kota yang tersaji dari atas gedung, tak berniat bersuara apalagi merespon ucapan temannya itu.

"Kau mengabaikanku?? Woah, setidaknya katakanlah sesuatu agar aku tak bosan berada disini.. jika kau terus diam begitu lebih baik aku pergi saja."

"Yaaaak!! Aku berkata serius. Kau tak ingin menahanku??"

"Aishh!! Aku pergi!!!" Seung Yeol yang merasa kesal akan sikap acuh Taehyung memutuskan untuk pergi. Pemuda tak kasat mata itu secepat angin menghilang begitu saja. Menyadari Seung Yeol pergi karna kesal membuat Taehyung pasrah. Ia menghela napas panjang meratapi nasib sialnya yang berulang malam ini. Seharusnya ia tak terlalu berusaha keras hanya pada satu orang. Bukankah diluar sana masih banyak orang yang membutuhkannya? Jika ia beruntung, bukan tak mungkin mereka juga akan mempercayai kemampuannya seperti apa yang Taehyung harapkan selama ini.

"Haruskah aku pulang saja??" Gumam Taehyung, putus asa. Pemuda itu tak lagi mempunyai semangat untuk membuktikan pada keluarganya tentang kemampuan yang ia miliki. Bermaksud hendak pergi dari rooftop, langkah Taehyung terhenti hingga membuatnya terpaku di tempat. Tepat di hadapannya, seseorang yang tak begitu ia harapkan tiba- tiba datang menemuinya.




"Je-Jennie...?" Sebutnya tak percaya.

Gadis itu datang seorang diri setelah cukup lama meyakinkan dirinya sendiri untuk memberi Taehyung kesempatan.

"Kurasa satu kesempatan cukup! Panggil Jungkook sekarang juga atau selamanya aku tak akan mempercayaimu!" Tegas Jennie tak mau membuang waktu. Mendengar hal itu sontak membuat Taehyung tersenyum lebar. Ia tak percaya Jennie akan memberinya sebuah kesempatan. Dengan senang hati Taehyung mengangguk penuh semangat. Lupakah jika orang yang ia butuhkan saat ini telah pergi beberapa waktu yang lalu?

Love the Witch [TaeNnieKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang