Chapter 1

980 85 29
                                    

Gadis itu duduk di persimpangan jalan dekat taman hiburan. Seperti biasa, ia melakukannya hampir setiap malam. Aku tak mengerti apa yang sedang ia lakukan. Hanya berdiam diri tanpa melakukan aktivitas apapun. Selanjutnya ia akan pergi jika malam mulai larut.

Jangan heran bagaimana aku mengetahui kebiasaan aneh gadis persimpangan jalan itu. Aku adalah salah satu penghuni tetap yang akan datang ke taman hiburan itu setiap malam. Bukan untuk berdiam diri seperti yang gadis itu lakukan, melainkan membuka sebuah praktik kecil bermodalkan nyali dan usaha. Percayalah! Aku dapat meramal, melihat masa lalu dan masa depanmu.

-----------

"Ramalan masa depan... Silahkan dicoba....!!!"

"Yang susah cari jodoh... bisa dilihat jodohnya melalui garis tangan..."

"Hari keberuntunganmu bisa terprediksi malam ini juga.."

"Silahkan dicoba..!! Bayar seikhlasnya...!! Jika meleset maka uang kembali."

Berulangkali tawaran itu terdengar menyapa orang orang dengan begitu ramah. Pemuda berparas tampan itu memang hampir setiap malam rutin menawarkan jasanya pada beberapa pejalan kaki yang lalu lalang di sekitar taman hiburan di sudut kota Seoul. Ia mengaku dapat membaca nasib seseorang melalui garis tangan. Tidak sekedar omongan belaka, sejujurnya ia sendiri juga tak menyangka jika dirinya benar benar mempunyai kemampuan itu.

Adakah seseorang yang akan mempercayai kemampuannya?

"Kasian sekali! Sepertinya tak akan ada yang mampir ke mejamu."

Taehyung hanya diam tak merespon mendengar ucapan itu. Berusaha mengabaikan, Taehyung kembali menyerukan tawarannya pada orang orang.

"Kau tahu?? Jaman sekarang, orang dengan mudah melihat keberuntungan melalui zodiak. Bahkan melalui ramalan online."

Lagi, dan Taehyung tetap diam tak merespon mendengar ucapan itu.

"Yaaa... lihatlah! Orang orang lebih memilih bergerombol di sana. Ku rasa hari ini nasibmu akan tetap sama seperti malam sebelumnya. Tak ada pasien. Tak ada klien. Ckckck!"

Kali ini Taehyung mulai termakan mendengar ucapan temannya itu. Diredamnya sekuat tenaga emosi yang hampir saja meledak. Detik berikutnya, ia mencoba menghirup udara dalam dalam sembari bergumam...,

"Bisakah kau diam?? Aku sedang tak ingin berdebat." Lalu dengan perasaan kesal, Taehyung mulai mengemasi sedikit barangnya yang ada di atas meja lipat ke dalam tas kecil.

"Wah, kau akan pulang sekarang???"

"Bukan urusanmu!" Sahutnya lantas berdiri dan segera melipat meja, lalu menentengnya beserta tas slempang yang ia selipkan di pundak. Tentu ia tak menghiraukan ocehan temannya yang memang kerap menggodanya setiap malam.

"Baiklah! Aku juga akan pergi. Sampai jumpa!.."

"Kenapa harus pamit? Pergi ya pergi saja. Menyebalkan sekali!" Sahut Taehyung, berjalan cepat meninggalkan tempat tanpa ruang itu.

Sebuah nada dering terdengar dari dalam saku celananya. Taehyung menghentikan langkahnya dan memeriksa segera layar ponselnya. Sedikit menggigit bibir bawahnya, pemuda itu dengan ragu menjawab panggilan yang masuk ke dalam ponselnya.

"Yeoboseyo??" Sahutnya takut.

"KIM TAEHYUNG?? KAU SENGAJA TAK PULANG, HUH?? BAIKLAH, JANGAN PULANG SEKALIAN JIKA KAU BELUM MAU MEMBAYAR BIAYA SEWA KAMARMU..!!"

Love the Witch [TaeNnieKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang