01: Isyarat yang Tidak Baik

1.1K 104 2
                                    

Plak!!!
tamparan itu menggema ke seluruh penjuru cafe. Beberapa pengunjung kaget dan menatap ke arah sumber suara.

"apa yang kau lakukan Yerin!!!kamu baik-baik saja Soo ah?"tanya pria paruh baya itu mengelus pelan bekas tamparan Yerin di pipi wanita di sampingnya. Yerin menatap muak kelakuan papanya sambil bersedih emosi.

Yerin prov-
Hari ini aku benar-benar lelah dan letih. Setelah menyusun dan menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tumpuan hidupku sekarang,fiuh menjadi seorang pemilik cafe itu benar-benar melelahkan bagiku. Suasana di luar cafe yang begitu bising,mengalihkan pandanganku untuk menatap ke luar. Tampak cahaya matahari mulai menyembunyikan wajahnya secara perlahan di hadapanku. cahayanya terasa hangat menenangkan hati dan pikiran. Aku memejamkan mata ikut menikmati sore yang tampak indah di pandang. Tapi ntah kenapa aku merasakan firasat tidak enak. apakah ada pertanda buruk?kuharap tidak

Semua pegawai cafe sudah kusuruh pulang lebih dahulu. Aku memang berniat menutup cafe lebih cepat dari biasanya karena aku mendapat kabar bahwa nenekku kini sedang sakit dan dirawat di rumah sakit. kakak dan ibuku sudah lebih dulu pergi ke sana,tepatnya ke rumah sakit Incheon tempat lahir ku dulu. Sebenarnya aku ingin pergi bersama ibu dan kakak tapi karena aku harus mengurus cafe terpaksa aku nyusul nanti setelah urusan cafe selesai. Bukannya aku tidak peduli atau sayang kepada nenek,tapi cafe ini harus dibuka hari ini karena ada tamu penting yang telah menyewa cafe ini sampai sore dan tentunya bagiku sebagai pemilik menjadi kesempatan emas dan langka. Karena itulah aku berakhir disini,mengawasi pegawai ku dan melihat laporan hasil kinerja selama satu bulan ini. Walaupun cukup melelahkan seenggaknya aku bahagia karena keluargaku sangat mendukung penuh usahaku yang baru berjalan beberapa bulan ini apalagi nenek.

nenek...
aku benar-benar merindukannya sekarang. Satu tahun tidak bertemu dengannya membuatku berkali-kali lipat merindukannya. Apalagi sekarang nenek sudah mulai sakit-sakit dan membuatku makin cemas dan khawatir. Sosok yang pernah merawat ku selama 5 tahun,mengajari ku banyak hal dan sering membacakan dongeng ketika aku tidur. Ntah kenapa setiap nenek mendongeng aku merasakan kehangatan dan kedamaian yang begitu besar. Nenek membacakannya dengan tulus sembari mengelus pelan rambutku dengan. lembut. Aku bahkan tidak pernah bosan mendengarkan cerita nenek walaupun ia hanya menceritakan satu cerita dongeng seorang pangeran dan seorang putri yang bahagia. Sayangnya aku tidak pernah mendengar akhir cerita itu karena aku langsung tertidur karena nenek mulai menyampaikan inti cerita.
ahh,..aku benar-benar merindukan nenek dan dongengnya yang tidak pernah hilang di ingatanku.

Setelah menutup pintu cafe,aku berjalan ke arah halte menunggu bus pulang. Malam ini aku berencana langsung menyusul nenek ke Incheon.

Bus tepat berada di depanku sekarang aku bersegera untuk naik ke dalam kendaraan umum tersebut. Namun,langkahku berhenti saat mataku menangkap sepasang kekasih sedang berjalan bermesraan menuju ke sebuah cafe. Aku mencoba meneliti salah satu orang itu sampai akhirnya tanganku mengepal erat menatap pasangan tersebut.

"nona,apakah nona mau masuk?"tanya supir bis menyadarkan ku.

"jeongseongmidha"jawabku meminta maaf sambil membungkukkan badan. Supir bis itu menutup pintu busnya kemudian pergi.

"Jung Yerin..tenanglah tahan emosimu. kau harus pastikan apakah yang kau lihat itu benar atau salah"batinku positive thinking

"tapi ntah kenapa aku merasa kalau itu adalah dia. Tuhan ku harap bukan dia"batinku

Langkahku perlahan menuju ke arah cafe tempat pasangan itu. Kini mereka tampak asyik bercengkrama berdua sambil menunggu pesanan.

Deg...
Mataku membulat sempurna saat melihat kedua orang itu dengan lebih dekat. Hatiku melawan kalau itu hanyalah orang yang mirip dengan dia saja. Namun fakta di depan diriku,aku bahkan berada di depan mereka walaupun dibatasi oleh cahaya bening cafe. ia,orang yang sudah lama kurindukan dan sekarang. Aku menemukannya.

"Appa..."

hmmm...untuk chapter satunya aku segitu dulu.
annyeong😊😊😊

TIME (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang