03: Perjalanan awal

642 92 6
                                    

Nb:
Teken bintang kiri bawah sebelum membacanya....

Suara iringan roda terdengar jelas membawa tubuh Yerin bersama beberapa orang perawat untuk masuk ke ruang UGD. Tak lama,seorang dokter langsung masuk dengan pakaian hijau yang menutupi seluruh tubuhnya dilengkapi masker yang telah melekat pada wajahnya ditemani beberapa perawat yang membawa beberapa peralatan operasi.
Lepas dari itu semua,sosok Jungkook terlihat berantakan dengan pakaiannya yang sudah berubah warna merah pekat,rambut yang sudah berantakan dan wajah yang terus menampakkan kegelisahan. Namja itu terus mondar mandir tak jelas di depan ruang UGD tersebut.

"Jungkook!"
Namja itu menoleh ke belakang. Dua orang yeoja bersama satu orang namja menghampirinya. mereka tak lain adalah sahabat Yerin dan Jungkook,SinB sang gadis tomboy dengan gadis yang lebih tinggi darinya Yuju ikut menggandeng sang kekasih pergi bersamanya,siapa lagi kalau bukan park jimin.Mereka begitu kaget saat mengetahui orang yang mengalami kecelakaan tersebut adalah sahabat mereka,Yerin.
Kecelakaan ini cukup membuat kemacetan sebentar kemudian semua kembali seperti semula. Mobil Jimin tak sengaja berhenti tepat di belakang mobil yang menabrak Yerin saat ia bersama Yuju ingin pergi menuju rumah neneknya Hingga mereka melihat seseorang terpental jauh akibat tertabrak. Tak hanya itu saja,jantung keduanya berdetak kencang saat mereka mengenali sosok itu adalah sahabat mereka sendiri.
Begitupun dengan SinB,ia juga ikut berada di daerah tersebut,namun ia berada agak jauh di belakang karena terhalangi oleh beberapa mobil di depannya hingga ketika ia ingin kembali mejalankan mobilnya,satu notif berbunyi dari ponselnya. Yeoja itu langsung mentup mulutnya dengan tangan kanannya. Ia langsung menancap gas nya menuju lokasi yang telah dikirimkan.

Jimin berjalan ke arah Jungkook yang sedari tadi gelisah. Namja bermata sipit itu membawa Jungkook ke dalam pelukannya seolah menjelaskan "Semuanya akan baik-baik saja"

Jimin memeluk tubuh Jungkook erat.ia tahu Jungkook saat ini butuh seseorang untuk menenangkan nya apalagi dalam keadaan seperti ini. Dari Kecil Jungkook emang suka dipeluk eomanya ketika ia sedang menangis atau marah. Hal itu dilakukan agar Jungkook bisa mengendalikan dirinya karena kadangkala sifat Jungkook yang berlebihan membuat ia bisa menyakiti dirinya sendiri,bahkan bisa mengancam nyawanya. Ya,Jimin sudah mengetahui semua perilaku Jungkook kekurangan serta kelebihan Namja itu melalui penuturan eoma Jungkook. Tak ayal jika Jimin bisa menjadi sosok yang bisa menenangkan emosinya selain eomanya sendiri. Sosok Jimin tidak pernah mengecewakan Jungkook sejak mereka bertemu hingga sekarang. Namja itu benar-benar menjadikan dirinya sosok yang pantas disebut Hyung bagi seorang Jeon Jungkook.

Benar saja,Jungkook mengeluarkan seluruh isi hatinya yang sudah tidak kuasa ia tahan tanpa memedulikan dimana ia sekarang. Isakan Jungkook terdengar walaupun tidak terlalu keras namun sangat memilukan. SinB dan Yuju menatap namja itu dengan sendu seakan mengerti betapa khawatirnya namja itu terhadap sang gadis yang kini sedang bertaruh nyawa di dalam.

Satu jam berlalu namun dokter belum keluar dari ruangannya. Jungkook sudah baikan setelah melepaskan semuanya kepada Jimin Yuju dan SinB pergi ke kantin untuk membeli beberapa makanan air minum untuk mereka berempat.

"Kami datang"ucap Yuju dan SinB tampak menenteng dua kantong plastik memenuhi kedua tangan mereka.

"ini"Yuju menyodorkan dua buah botol mineral ke arah Jimin.

"Gomawo chagi"

"ne,cheonma. Minumlah kalian pasti lelah kan?"
Jimin mengangguk tersenyum. Yuju duduk di sebelah SinB yang sedang asik memainkan handponennya sambil melahap roti yang baru saja di buka bungkusnya.

Drrrrt...Drrrrrt...
"Ommom!"kaget SinB dengan roti yang menutup seluruh mulutnya.
matanya membulat saat melihat layar handphonenya.

TIME (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang