Writer’s POV
Mingyu dan Wonwoo sudah semakin dekat. Mereka banyak menghabiskan waktu makan siang di atap bersama. Meskipun tak banyak yang mereka bicarakan, setidaknya mereka tidak saling diam seperti dulu.“Wonwoo-ya, bagaimana menurutmu kalau aku menyukai orang yang baru kutemui?,” tanya Mingyu di sela waktu makan siang mereka.
“Hmm, menurutku itu hanya cinta sesaat,” jawab Wonwoo.
“Kenapa?”
“Karena menurutku semua butuh proses. Bagaimana bisa kau menyukai seseorang yang belum kau kenal dan tentu saja belum mengenalmu,” jelas Wonwoo sedikit membuat dada Mingyu nyeri mendengarnya. Itu sedikit kasar.
Akan tetapi Mingyu tetap mengangguk setuju sebagai respon. Bagaimana pun juga apa yang dikatakan Wonwoo tidak sepenuhnya salah. Jika dipikir-pikir, Mingyu juga belum mengenal Wonwoo sepenuhnya. Mengetahui kebiasaan, lagu kesukaan, tontonan favorit, atau makanan favorit mungkin belum bisa memenuhi kriteria mengenal lebih jauh. Namun jika benar syarat utama untuk mencintai adalah mengenal, lantas mengapa Mingyu bisa jatuh hati pada Wonwoo yang notabene tidak ia kenal sama sekali pada kali pertama Mingyu melihat sosok itu. Mingyu terus melirik seseorang di sisinya dengan intens, memperhatikan setiap gerak-gerik yang Wonwoo buat dengan logika yang terus berpikir.
“Wonwoo,”
“Hm?” Wonwoo menoleh.
“Bagaimana jika aku menyukaimu?,” tanya Mingyu frontal mengejutkan sang lawan bicara. Wonwoo membelalakan matanya lebar, hampir saja ia tersedak telur gulung yang ia makan.
Hening. Tidak ada yang berucap, baik Mingyu yang masih menatap Wonwoo intens, atau Wonwoo yang hanya bisa mengedipkan mata tak percaya —otaknya pun masih berusaha keras untuk memproses kata demi kata yang memasuki pendengarannya.
“Tidak, aku hanya bercanda,” kata Mingyu kemudian. Ia tertawa renyah mencoba mencairkan suasana yang sempat menegang tadi.
Wonwoo merasa sedikit canggung setelah mendengar ucapan Mingyu. Meskipun ia tau Mingyu hanya bercanda, namun ia tidak bisa berbohong kalau jantungnya berdegub dua kali lebih cepat. Heol, siapa pula yang tidak akan terkejut dengan pertanyaan —tepatnya pernyataan— mendadak semacam itu? Daripada berlarut-larut dalam kebingungan, lebih baik Wonwoo segera menyelesaikan makan siangnya kemudian bergegas pergi karena ia baru sadar bahwa berada di dekat Mingyu membuat jantungnya berdetak secara abnormal. Ini tidak baik.
Apa yang telah kau katakan Kim –kmg
Rasanya ada yang aneh dengan jantungku —jww
—to be continued.
Dikit yha :)
Happy New Year everyone!
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Best Part ☆ Meanie
أدب الهواةpea-chy ©2018 [REPUBLISH, REVISED] Loker dan atap sekolah menjadi saksi bisu akan benih cinta yang tumbuh di antara Mingyu dan Wonwoo.