"Assalamu'alaikum", terdengar suara orang dari luar.
"Wa'alaikumsalam, tunggu bentar", jawab ku teriak dari dalam kamar sambil bergegas ke luar untuk melihat siapa yg datang.
Ternyata teman-teman yg datang tadi malam. Namun saat itu aku lupa siapa saja nama mereka.
"Yok langsung, yg lain udah nunggu", ajak nya sambil membuka kaca mobil.
"Bentar, pamit dulu", jawabku sambil berlari lagi ke dalam rumah.
Dia mengikuti ku ke dalam untuk mengambil perlengkapan yg semalam sudah di siapkan.
Sedangkan aku dan kakak prepare sambil menguatkan niat untuk tetap yakin bahwa semua akan baik-baik saja dan kami berjanji akan saling menjaga.
Kami pun izin, lalu berangkat dari rumah menuju basecamp.
Sesampai di basecamp, semuanya sudah benar-benar siap dan mereka langsung menyambut kedatangan kami.
"Hy wi, hy mbak, kece juga tu style", ucap salah seorang yg akan ikut pergi.
"Heheheh makasih, perdana ini mah, jadi tegang gini, maaf ya", jelasku kaku.
"Kita ma santai wi, selow aja nanti pasti asik sendiri", balas entah siapa itu namanya.
Lalu kami semua kembali bersalaman dan saling berkenalan lagi untuk mengakrabkan diri.
Nama-nama mereka yg baru kami kenal adalah, Wisnu, Gero, Yoga, Okta dan Riski.
Kebayang dong gimana takutnya berpetualang dengan orang-orang baru, apalagi itu laki semua..
"Kalian udah sarapan wi, mbak ?", tanya rahmat padaku dan kakak ku.
"Sudah dek, tadi sebelum di jemput, di suruh sarapan dulu di rumah", jawab kakak ku.
"Bagus deh, eh trus kalau kalian mau ke kamar mandi atau B.A.K, skrg aja mumpung masih di rumah. Perjalanan panjang kita akan segera di mulai jadi, yg kotor-kotor harus di buang di sini dulu", jelas Rahmat sambil bercanda.
Ketika yg lain sibuk mondar mandir wc, aku dan kakak ku mencari warung untuk membeli antimo dan air putih.
Sedia payung sebelum hujan kan lebih baik. Hehehe
"Yok kita lanjut", ajak sih Rahmat kepada seluruhnya.
"Kita jalan ke depan buat nunggu bus Pagar Alam lewat. Biasanya sih jam 10 pagi sudah ada yg lewat", jelas Rahmat.Kami pun berjalan sambil membawa perlengkapan-perlengkapan petualangan itu. Hati ku campur aduk rasanya, antara takut dan bangga karena bisa membawa cerrier yg sudah lama aku mimpikan.
Takut karena tidak tau apa yg akan terjadi selanjutnya. Semua orang rasanya memperhatikan kami berjalan yg sudah seperti rakyat mau demo (rame).
Dengan hati bimbang aku berjalan takut jika ada teman atau guru SMA yg lewat melihat kami, karena saat itu aku dan teman-teman mengirimkan surat IZIN karena ada kepentingan keluarga.
Duh duh duh..
Sampai lah di tempat menunggu bus setelah -+ 20 menit berjalan. Kami menunggu sambil mencoba saling membaurkan diri agar lebih akrab lagi. Namun kebimbingan masih kuat menghasut di dalam hati untuk selalu berfikir negatif kepada mereka yg baru kami kenal.
"Wi, foto yok. Biar ada kenang-kenangan before after", ntah aku lupa saat itu siapa yg berbicara.
"Ayo", jawabku spontan karena dulu aku termasuk cewek yg lumayan eksis.
Lalu kami berfoto-foto sambil melihat-lihat bus lewat.
Ku perhatikan satu per satu tingkah orang-orang ini, ada yg asik dan ada yg menyebalkan.
Entah kenapa setiap aku melihat Okta dan Riski selalu saja badmod. Mungkin karena kesangaran wajah dan gaya yg sok cool itu.
Berbeda ketika aku melihat wisnu yg kalem dan baby face, gero yg manis dan Yoga yg kece.
Aku tak pernah terlepas dari kakak ku. Kami sudah seperti perangko dengan amplop yg terus menempel tak ingin terpisahkan. Maklumi saja ya karena ini pendakian perdana kami dengan orang-orang baru.
Dan...
Ku yakin sebagai wanita yg belum berpengalaman, kamu akan melakukan hal yg sama dengan ku bila ini terjadi di kehidupanmu....
Oh iyaa kamu harus tau kenapa aku selalu di panggil "Wi"...
Nama ku Monica. Ketika di SMA aku di panggil Mowi (singkatan dari Monica Dwi). Itu adalah nama panggilan lapangan untuk di Pramuka.
Nah, aku termasuk siswi yg terbilang cukup aktif dari sekian banyak teman-teman siswi di SMA karena hampir semua ekstrakulikuler yg ada di sekolah ku geluti.
Teman2 selalu bilang bahwa aku siswi yg tomboi karena berbeda dari yg lain. Tapi bagiku tidak, aku hanya tidak sefeminim mereka pada saat itu.. Hehehe
Di sekolah, selain belajar di kelas, aku juga mempersibuk diri dengan mengikuti banyak kegiatan, yg pertama Pramuka (saat itu aku menjabat sebagai Ketua DKA Putri). Lalu yg ke dua aku mengikuti IPSI (Perguruan DIKAPASITA). Yg ke tiga kegiatan Merching Band (saat itu aku memainkan Senar Drum -+ 3 tahun). Yg ke empat Dance (sebagai Ketua), masih banyak lagi yg tidak bisa ku jelaskan satu per satu. Aku juga mengikuti kegiatan-kegiatan sosial di kota ku (Prabumulih) seperti Bank Sampah Prabumulih, Prabu Ijo Community dan kegiatan pembersihan atau penghijauan lingkungan yg lainnya.
Karena terbiasa dengan kegiatan kasar di lapangan, hal itu lah yg menyebabkan aku tertantang untuk mencoba hal yg baru dengan cara mendaki gunung.
Aku pernah mendengar pepatah amatir yg berbunyi "kamu memang hebat bila kamu mampu mengalahkan ego mu sendiri ketika mendaki". Dan "Bila kamu ingin tau siapa sebenarnya teman mu, maka lihat lah ia ketika di perjalanan menuju puncak."..
.
.
.
Next(Swipe Up)
Jangan lupa untuk ngvote dan comment ya readers.
Karena kritik dan saran dari kalian, menentukan hasil terbaik dari kelanjutan cerita ini.
Terimakasih sudah membaca.
Tinggal kan jejak ya guys..

KAMU SEDANG MEMBACA
Pengalaman Pertama
AventuraSebagian besar petualangan yg tertuang dalam cerita ini adalah real, benar-benar terjadi. Namun sengaja aku tidak menceritakan secara detail peristiwa-peristiwa yg pernah ku alami selama mendaki karena takut mengandung unsur menjelekkan dan memperbu...