Jemima POV
Aku membuka mata dan mendapati diriku berada didalam sebuah kamar rumah sakit. Ada infus yang menancap di pergelangan tanganku.
Bagaimana bisa aku berada disini?
Aku baru ingat, harus segera ke tempat kerjaku. Karena hari ini ada sesuatu yang harus kukerjakan dan tak bisa kutinggalkan. Aku berusaha bangun, tapi seketika rasa sakit menjalar disekujur tubuhku. Dan berpusat di daerah perutku.
"Aduh." Aku mengigit bibir kesakitan.
Seseorang entah dari menghampiri lalu memegangi lenganku. Membantuku untuk duduk bersandarkan bantal.
"Kamu jangan terlalu banyak bergerak", katanya.
Aku menoleh padanya. Seorang anak SMA yang kutahu sebagai seragam SMA SOPA. Salah satu SMA terkenal di Korea. Salah satu alumninya adalah seseorang yang kukenal.
Tapi sejak kapan dia disini? Dan siapa?
"Nuguseyo (siapa)?"
"Aku yang membawamu kesini", jawabnya.
Aku mengerutkan dahi,..
***
Flashback..
Aku meremas kuat perutku dengan memenjamkan mata. Ini sungguh sakit. Aku tak kuat menahannya.
"Arghhh", rintihku pelan.
"Permisi, apa anda baik-baik saja." Seseorang disebelahku bersuara dengan nada cemas.
"Gwencana." Aku menjawab tanpa membuka mataku. Semakin lama semakin sakit. Aku pun meremas makin kuat perutku.
Dia menepuk pundakku pelan.
"Permisi, minumlah ini agar rasa sakitnya berkurang."
Aku akhirnya membuka mataku, dan menoleh kesampingku. Seorang remaja yang memakai seragam SOPA tengah mengulurkan botol mineral padaku.
"Gamsahamnida." Aku menerimanya dengan tersenyum lemah. Lalu meneguk pelan air minum itu dengan tangan kiriku merogoh isi tasku. Mencari obatku.
"Biar aku yang pegang." Anak itu menawarkan bantuan.
"Gamsahamnida." Aku pun mengaduk-aduk isi tasku dan benar saja.
Sial!! Obat ku habis. Aku juga tidak punya persediaan lagi dirumah. Hanya tinggal sebotol yang sengaja ku tinggalkan di dorm.
Aku menghela nafas.
"Mencari apa?" tanyaku pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Day with My Noona (Hwang Hyunjin)
Fiksi PenggemarDia datang, pergi lalu kembali ke dalam kehidupanku. Jika kamu tak punya waktu untukku. Aku akan meminjamkan milikku. Karena sejak kamu pergi, aku punya begitu banyak waktu. Hanya untuk memikirkanmu. Maka dari itu, sehari saja berikan waktumu untuk...