- 06 -

130 25 22
                                    

BHARZEA menarik ujung bibirnya ke atas, melihat wajah kebingungan dari sekelompok manusia di hadapannya, kedua tangannya terlipat di depan dada, dengan jentikan jari, bola-bola hitam muncul di sekitarnya.

Sebelum Freya dan yang lainnya bereaksi, pasukan Bharzea sudah bergerak untuk menyerang, salah satu, dengan kukunya--yang lebih seperti cakar--menusuk jantung pemuda yang bisa mengendalikan gurita air.

Satu lagi mengincar Vanessa, berlari dengan mata tertutup, membuat kekuatan gadis itu tidak berguna, musuhnya harus menatap matanya langsung agar bisa dirubah menjadi batu. Tak berdaya, makhluk itu sudah melompat memutar tubuhnya, menyabit Vanessa dengan ayunan kakinya.

Tubuh Vanessa terempas menabrak mobil-mobil yang terparkir, hingga berhenti saat menghantam sisi lain bandara dan merobohkan temboknya. Asap mengepul di sekitar, Freya tidak sempat memastikan apakah Vanessa baik-baik saja, setidaknya ia memiliki talisman yang akan melindunginya, di sisi lain, insting Freya memperingati adanya bahaya yang menghampiri.

Hatinya menegang, melihat bola-bola hitam meluncur ke arahnya. Freya tidak memiliki kemampuan bertarung, insting Mage Healer bisa merasakan sumber bahaya yang mengancam nyawanya, tetapi tubuhnya tidak bisa mengikuti dan beraksi tepat waktu.

Tanpa bisa apa-apa, Freya menahan napas sambil memejamkan mata, menerima serangan bola-bola hitam telak.

Bum! Bum! Bum!

Asap mengepul di tengah kekacauan, Collin melihat Freya dan yang lainnya tumbang satu per satu. Ia menggertakkan gigi, tidak punya waktu untuk mengkhawatirkan yang lain, karena dirinya sendiri kesulitan untuk bertahan hidup.

Dalam pertarungan melawan manusia biasa, Collin tak terkalahkan, seratus manusia terkuat pun bisa ia bunuh dengan mudah. Hal itu membuatnya percaya diri, terlebih, ia memiliki anak buah dengan berbagai macam kekuatan, dan mereka punya Freya yang bisa menyembuhkan luka apa pun.

Namun, Collin tidak menyangka lawannya memiliki kekuatan yang tak kalah mengerikan, mereka bisa menariknya ke dalam mimpi! Ia tidak sadar dirinya berada di alam mimpi, dan mulai menyerang makhluk-makhluk itu tanpa ragu.

Hanya perlu duduk manis, lawannya kini mengetahui kekuatannya secara general, dan bisa membaca lebih detail selama pertarungan berlangsung.

Kekuatannya terbatas dalam jangkauan ruang, ia bisa mengendalikan benang merah transparannya seluas 5×5 meter², membuat makhluk-makhluk itu kesulitan menggapai Collin.

Tetapi, Collin tidak bisa mengendalikan seluruh benangnya sekaligus. Ia hanya bisa merasakan getaran saat benangnya disentuh, ia juga bisa memasang benang dan membunuh musuh yang masuk dalam jebakan. Collin tidak bisa secara langsung menembakkan benangnya ke leher musuh dan memenggalnya.

Hal ini membuat Collin unggul dalam pertahanan, tetapi pasif dalam penyerangan. Ia hanya unggul jika musuh tidak mengetahui detail kemampuannya, dan bisa perlahan-lahan menggiring mangsa ke dalam jebakannya.

Dengan susah payah, Collin mengerahkan seluruh kemampuannya untuk bertahan hidup. Saat makhluk itu mencoba masuk dalam "ruangan"nya, ia langsung memasang benang seperti jebakan laser, membuat makhluk itu kembali mundur sebelum kepalanya terpenggal.

Setidaknya Collin tahu bahwa mereka tidak bisa sesuka hati menariknya ke dalam mimpi, mungkin ada batas waktu tertentu dalam penggunaannya, atau mungkin ada persyaratan tertentu yang harus dipenuhi.

Jika yang awal benar, Collin harus mencari cara agar dirinya bisa keluar dari jangkauan mimpi itu. Jika yang akhir benar, Collin harus mencari petunjuk dari syarat yang dibutuhkan, supaya ia bisa menggagalkannya.

Tiba-tiba, insting Collin merasakan adanya bahaya baru di sekitar. Secara tidak sadar kepalanya sudah menengok ke arah bahaya berasal.

Pemuda dengan rambut hitam dan poni merah yang menutupi sebelah mata, kembali bangkit, ia tidak mati karena talisman yang ditanam Freya berhasil melindunginya.

Underwrite A Life [ Proses Remake ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang