pergi

39 6 0
                                    

Satu tahun kemudian

#Jannahpov
Tidak terasa satu tahun kebersamaan ini berlangsung.
Kami masih bersama, sampai hari itu datang. Ayah kak Faiz berhasil menemukan ayah ku.

Ternyata selama ini ayah ku juga sudah mencari ku kemana*. Beliau sudah tau perbuatan ibu tiri ku yang selalu menyiksa ku, selama ayah ku tak ada di rumah. Jadi beliau menceraikan ibu tiri ku.

Ayah ku datang ke ponpes, beliau ingin membawa ku pulang.
Sebelum itu ayah bertanya kepada ku,

"apakah kau benar* sudah pindah ke agama islam nak?," tanya ayah.

"Iya ayah, maaf sebelum nya karna aku masuk islam tanpa meminta izin dari ayah. Tapi ini lah keputusan ku," jawab ku.

"Jika ayah meminta mu untuk kembali lagi ke agama mu sebelum nya, apakah kamu mau?," ucap ayah.

"Maaf ayah, kalau ayah menyuruh ku untuk kembali ke agama ku sebelum nya, aku terpaksa membantah ayah. Agama ini membuat ku merasa damai, agama islam ini juga mengajarkan ku untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi membalas nya dengan kebaikan. Jika ayah ingin menghukum ku, aku tidak apa*, asalkan ayah jangan menyuruh ku untuk keluar dari agama islam ini," jelasku.

"Kau berubah drastis nak," kata ayah.
Aku menundukkan kepala ku.

"Kau menjadi lebih dewasa, dengan pendirian yang teguh, ayah bangga dengan mu. Walaupun agama kita beda tapi kita tetap lah ayah dan anak kan?. Apakah kau mau tinggal bersama ayah di rumah kita dulu. Kita mulai hidup baru?," kata ayah.

Sebenarnya aku masih mau di sini, tapi aku juga ingin bersama dengan ayah ku.

Ayah sudah mencari ku susah payah, dan ayah kak Faiz juga susah payah membantu ku menemukan ayah. batin ku

"Iya ayah, aku akan tinggal bersama ayah," jawab ku.

Sebenarnya sekarang aku sedang berada di rumah ummi dan abbi.
Aku berdiri dari tempat duduk ku dan berpindah duduk di samping ummi dan abbi.
"Ummi, abbi, terima kasih sudah merawat ku selama aku berada disini. Maaf aku banyak merepotkan kalian, dan terima kasih telah mengenalkan ku dengan agama mulia ini. Mengajari ku cara sholat dan mengaji yang benar," ucap ku.

Air mata ku tidak bisa ku tahan lagi, begitu juga dengan ummi, abbi menenang kan ummi yang menangis. Ummi memeluk ku, dan mengucap kan "terima kasih nak, sudah mau menjadi anak ummi dan abbi, walaupun berat membiarkan mu pergi. Tapi ummi harus melakukan itu, karna itu lah kewajiban mu menjaga dan merawat orang tua kandung mu. Kau harus menyayangi ayah mu walaupun beliau berbeda agama dengan mu. Jangan membantah perkataan nya, tapi kau juga harus mempertahankan iman mu kepada ALLAH . Jangan pulang malam*, dan ingat lah, jangan lupakan ummi dan abbi," Jelas ummi.

Ucapan beliau membuat air mata ku bertambah deras.
"Tentu, aku tidak akan melupakan ummi, abbi, dan teman*ku. Aku tidak akan melupakan nasehat yang ummi berikan," kata ku.

10 menit kemudian

Aku sudah bersiap* untuk pulang bersama ayah kerumah ku dulu. Ummi menyuruh ku membawa semua pakaian yang telah beliau berikan kepada ku.

Tak lupa aku memberi salam kepada ummi, abbi, dan guru ku yang lain. Disini tidak ada teteh Zulva, Suci, Comel, dan eka, aku memang sengaja tidak memberi tau mereka. Aku takut jika ada mereka disini aku menangis lagi, aku minta izin beberapa menit untuk menulis surat yang akan ku titipkan kepada ummi untuk di berikan kepada mereka.

Entah apa yang mendorong ku sehingga aku juga menulis surat untuk kak Faiz. Kak Faiz memang tau jika orang tua ku sudah di temukan, tapi dia tidak tau kalau aku akan pulang ke rumah ku yang dulu. Ayah kak Faiz juga sudah pergi setelah membawa ayah ku ke ponpes ini.
Supir pribadi ayah sudah membawa koper ku ke dalam bagasi. Aku memberikan semua surat tersebut kepada ummi.
"Ummi tolong berikan surat itu sesuai nama yang sudah ku tulis, maaf merepotkan ummi sekali lagi," kata ku.

"Ummi akan memberikan ini, dan kamu tidak merepotkan ummi kok, ummi tau kamu pasti tidak sanggup bertemu dengan mereka kan," kata ummi.

Ummi memeluk ku lagi, aku merasa ummi seperti nya menangis lagi.
"Jangan menangis ummi, nanti aku juga menangis lagi, dan ummi sudah ku anggap seperti ibu Jannah sendiri," kata ku. (Menahan air mata yang mau keluar).

"Aku pulang sekarang, Assalamu'alaikum." Aku mencium tangan ummi dan abbi.

"Wa'alaikumussalam," jawab mereka. Kompak.
.
.
.
.
.
.
Di kelas santriwati

#authorpov

Bu aisyah mengumumkan kepada semua anak yang ada di kelas Jannah sebelum nya, bahwa Jannah sudah bertemu dengan orang tua nya dan pulang ke rumah nya.
"Anak* ibu hanya mau bilang bahwa saudari kita yang bernama Jannah sudah bertemu dengan orang tua ny...," ucap bu Aisyah. menjeda ucapan nya.

"Alhamdulillah," semua santriwati.

"... dan dia sudah pulang ke rumah nya," lanjut bu Aisyah.

Semua santriwati terdiam, sedih itu lah yang mereka rasa kan, terutama untuk keempat sahabat dekat nya Jannah, Zulva, Suci, Putri, dan Eka. Mereka hampir mengeluarkan air mata, tapi bu Aisyah menenang kan mereka semua.
"Ibu tau kalian pasti sedih, tapi tetap lah semangat, kalau Jannah ada disini pasti dia akan marah, semangat lah semua nya," kata bu Aisyah.

Semua santriwati sudah keluar dari kelas, kecuali Zulva, Suci, Putri, dan Eka, ibu Aisyah menyuruh mereka untuk jangan keluar sebentar karna ibu Aisyah ingin memberikan surat yang sudah Jannah tulis untuk mereka.
"Ini surat yang di buat oleh Jannah untuk Kalian, dia tidaj sanggup bertemu kalian saat dia ingin pergi," kata bu Aisyah. Membagikan surat nya sesuai nama yang tertera di masing* surat.

Di Kelas santriwan

Tepat nya di kelas Faiz pak Ahmad meminta izin kepada guru yang mengajar untuk menemui Faiz. Setelah mendapat izin pak Ahmad membawa Faiz ke kantor pak Ahmad.

"Pak, apa saya boleh bertanya sebenarnya apa yang membuat bapak ingin menemui saya?," tanya Faiz.

"Kau pasti sudah tau kan Faiz tentang Jannah yang sudah bertemu dengan orang tua nya..." kata pak Ahmad.

"Iya pak saya tau," jawab Faiz.

"... dan Jannah sudah pulang ke rumah nya, bapak juga tidak tau kenapa Jannah bisa dekat sama kamu sampai dia menulis surat untuk mu," kata pak Ahmad.

Kenapa kau pergi tanpa bicara pada ku..., astaghfirullah memang aku siapa dia. Batin Faiz.

"Saya juga tidak tau pak," kata Faiz.
Tanpa basa basi lagi pak Ahmad memberikan surat itu kepada Faiz.
.
.
.
.
.

Wahhhh maaf ya, kalau cerita nya gak nyambung^_^
Dan apa ya isi surat mereka semua?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hijrah KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang