Di dalam café kini hanya tersisa Siwon dan BoA yang masih menyelesaikan perdebatan mereka.
“Kau bilang apa tadi? Jaejin ku?” BoA menatap Siwon menyelidik dan Siwon mengangguk sambil menyilangkan tangannya di dada lalu duduk disalah satu bangku dan BoA mengikutinya.
“Jadi kau menyukai Jaejin?” tanya BoA dengan seringai tertahan.
“Ya, siapa yang tidak jatuh cinta pada sosok seperti Jaejin. Cantik, cerdas bahkan tubuhnya indah,” jawab Siwon dengan nada kagum pada sosok Jaejin.
BoA merasa mual mendengar pujian Siwon untuk Jaejin namun menahannya lantas menatap Siwon, “bagaimana kalau kita bekerja sama?”
Siwon menyeringai kecil dan menatap BoA dengan alis terangkat, “bekerja sama dalam hal apa?”
BoA menyeringai, “kalau kau menyukai Jaejin, kau boleh menjadikan dia milikmu dan biarkan Yunho tetap bersamaku. Dengan itu kita sama sama mendapatkan apa yang kita inginkan.”
Seringaian Siwon semakin lebar dan itu membuat BoA senang bukan main. Siwon pasti setuju dan ia juga akan mendapatkan Yunho kembali. Hingga suara tawa menggema dan itu mengejutkan BoA.
“Hahaha kau benar benar iblis luar dalam ya. Astaga aku tidak memahami bagaimana jalan di otakmu. Tidakkah kau bisa melihat apa yang terjadi tadi dan kau masih berharap Yunho menginginkanmu? Hey kau benar benar tidak tau malu seperti yang dibilang sepupumu tadi,” cela Siwon semari memandang BoA yang shock dan nyaris terkekeh sepertinya BoA berpikir kalau ia menerima tawaran yeoja ular itu.
“Tapi maaf saja, aku memang menyukai Jaejin tapi kalau dia tidak menyukaiku lantas apa? Berusaha dengan menempel dengannya setiap saat atau bahkan mengancam orang orang yang dekat dengannya agar menjauh? Ah, itu kau sekali bukan?”
BoA mengepalkan tangannya kesal karena dihina sedemikian rupa oleh Siwon. Kata kata Siwon benar benar menohoknya namun ia masih enggan mengakuinya.
“Kau mungkin tidak akan mengerti maksudku. Kau saja tidak mengerti dirimu sendiri, bagaimana kau mengerti orang lain?” sindir Siwon diakhir lantas bangkit dari duduknya dan meninggalkan BoA yang sudah kesal dengan wajah memerah padam karena Siwon benar benar mempermalukannya.
BoA berdiri dan hendak pergi namun jalannya sempat terhalang oleh Key yang hendak menutup café. “Minggir kau!” bentaknya pada Key yang terkejut dan segera minggir.
Setelah perginya BoA, Jinki berjalan kearah rekan kerjanya dan menepuk bahunya. “Yah, gwenchana?”
Key menatap Jinki dengan pandangan tegang, “drama live macam apa yang kita tonton barusan?”
“Itu urusan sajangnim, ayo kita tutup cafénya,” ajak Jinki menenangkan Key yang masih shock.
.
.
.Yunho menaiki mobilnya untuk menyusul mobil Jaejin yang baru saja melesat dengan kecepatan tinggi. Ia takut kalau Jaejin kenapa napa. Yunho bingung, jelas karena menerima informasi mengejutkan secara mendadak dari BoA.
Mobil Yunho memasuki pekarangan rumah yang ia pikir kediaman keluarga Jaejin karena ia mengikuti mobil Jaejin. Ia bahkan mengabaikan satpam penjaga gerbang karena ia menerobos masuk bersama mobil Jaejin.
“Tunggu!” Yunho menahan lengan Jaejin yang hendak masuk. Dapat ia lihat air mata mengalir dimata indah yang selalu ia lihat berkilauan itu kini semakin berkilauan karena air mata.
“Tolong,” mohon Yunho. Jaejin menundukkan kepalanya tidak berani menatap Yunho lagi. Ia malu memperlihatkan dirinya pada Yunho.
Mereka kini berada digazebo pinggir kolam renang. Yunho dan Jaejin masih sama sama diam dengan pikiran masing masing. Jaejin juga sudah menghentikan tangisnya, ia tidak bisa mengatakan apapun karena begitu banyak pemikiran dikepalanya. Namun akhirnya Yunho yang sudah mengumpulkan banyak pertanyaan akhirnya bersuara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Give Me A Chance
FanficTak selamanya seorang 'transgender' merupakan sosok yang mengerikan dan hina. Ada kalanya ia memiliki alasan yang logis karena menjalani prosedur mengerikan tersebut. Jaejoong ah, dimana kau? - Jung Yunho Apa kau masih mengingatku? YunJae💕