Author POV
Hubungan keduanya masih belum membaik. Selepas audisi itu, Jae kembali tidak melihat keberadaan Risa.
Gadis itu seperti hilang di telan bumi. Password rumahnya yang sudah berganti terlebih lampu rumah yang selalu tidak menyala saat ia diam-diam menunggunya.
Begitu juga dengan Brian yang selalu menjawab hal yang sama. Risa seperti lenyap di telan bumi.
Tanpa semuanya tahu. Akhir-akhir ini Risa hanya bisa mengurung dirinya di rumah. Ia hidup di dalam kegelapan, namun keterpurukannya dapat menghasilkan satu buku yang dapat ia selesaikan dengan baik.
Lingkar hitam pada matanya menjadi hal wajib yang harus ada pada wajahnya. Bagaimana tidak, ia hanya tidur tiga jam dalam sehari, selebihnya ia sibuk mencari ide-ide untuk ceritanya.
Ia memandangi dirinya pada pantulan cermin.
"Kau sangat menyedihkan sekali". Cibirnya pada dirinya sendiri.
Langkah kakinya segera membawanya pada kamar mandi. Ia butuh air untuk menyegarkan tubuh dan kepalanya saat ini.
Selepas mandi, ia pun kembali merias wajahnya. Menutupi lingkar hitam yang begitu menggambarkan keterpurukan yang sedang ia jalani.
Siang ini, ia harus bertemu dengan ketua penerbit. Membicarakan kembali mengenai buku yang berhasil di selesaikannya.
Matanya langsung menyipit ketika sinar matahari menerpa wajahnya.
Kakinya mulai melangkah. Menyusuri jalan setapak yang menghubungkannya dengan halte bus terdekat.
Sudah berapa lama ia tidak naik bus? Ah, lebih tepatnya sudah berapa lama ia tidak keluar rumah?.
"Senang melihat mu lagi,nak". Ujar seorang wanita paruh baya yang menjual bunga segar di dekat halte.
"begitu pun dengan ku,bibi". Ucapnya seraya memberikan seulas senyum manis pada wanita tersebut.
Bus datang. Risa segera menaikinya. Duduk di dekat jendela masih menjadi hal yang sangat disukainya.
Kepalanya menoleh ketika beberapa gadis muda yang baru saja naik, berdiri di depannya.
Mereka begitu asyik dalam obrolannya membicarakan grup idola yang baru saja comeback.
"Ku dengar, penjualan tiket konser Day6 sudah sold out". Ujar teman gadis itu.
Diam-diam Risa menguping pembicaraan mereka. Terlebih saat membicarakan soal Day6.
Ia kembali teringat obrolannya dengan member Day6. Dirinya sudah berjanji untuk mendatangi konser mereka. Meneriaki nama Wonpil dari bawah panggung. Bahkan ikut melompat dan menari saat mereka membawakan lagu Sing Me.
Tapi, janji itu sepertinya tidak bisa ia tepati.
Keadaannya telah berubah saat ini. Rasa sakitnya masih ada. Dan ia sangat sulit sekali untuk berdamai dengan Jae.
Memaafkan pria itu belum bisa ia lakukan sampai detik ini.
Bahkan beratus-ratus chat yang di kirimkan oleh Jae , hanya bisa ia baca saja tanpa berniat untuk membalasnya.
ia segera berdiri saat Bus akan berhenti pada halte yang di tujunya.
"Semua orang akan mendapat kebahagiaan dengan caranya sendiri". Ucap seorang wanita tua begitu saja pada Risa saat ia akan turun.
Ia terdiam sejenak sebelum melangkahkan kakinya untuk turun dari bus.
Matanya masih memandang badan bus yang perlahan mulai berjalan kembali."Kenapa dia bilang seperti itu?". Gumamnya, masih dengan memandangi bus yang semakin menjauh dan akan segera hilang dari pandangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
COFFEE [ JAE DAY6 x OC ] - COMPLETED
FanfictionBegitu banyak gadis yang mengidolakannya. begitu banyak gadis yang berusaha mencari perhatian darinya. Park Jaehyung. seorang pria yang lebih lama tinggal di luar negeri dan kembali ke korea untuk menyalurkan bakatnya. perjuangannya dan juga band-n...