Chapter 1 : Hasagawa Hagumi

4.4K 36 8
                                    


*KRINGGGG ... !!!*

Suara jam beker milik Hasagawa Hagumi, siswi kelas 2 SMA kanasha tokyo.

"Hagumi, bangun ini sudah pagi..!!" teriak ibunya.

"Mmm... Sebentar lagi" gumam Hagumi.

Hari ini adalah hari pertama Hagumi masuk sekolah setelah liburan kenaikan kelas.

"Terserah dirimu saja, tapi jangan salahkan ibu jika kamu terlambat ke sekolah lagi!! Ibu heran, bagaimana kau bisa bangun pagi di asrama Kanasha sana, hah?" teriak ibunya pasrah sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Hagumi tidak menjawab sepertinya dia masih tertidur dengan pulas dalam tidur panjangnya. Ya, memang sistem di sekolahnya adalah sistem asrama karena SMA Kanasha adalah SMA yg terkenal dengan prestasinya, jadi sistem asrama di berlakukan untuk lebih mengembangkan bakat murid - muridnya. 

Selain itu SMA Kanasha membagi-bagi akademi muridnya sesuai dengan potensi yg dimiliki oleh murid tersebut. 

Music Academic, Sports Academic, dan Potential Academic. 

Pelajaran yg diterima hampir sama dengan sekolah-sekolah lain, hanya saja pelajaran sesuai akademi 'lebih di utamakan'. 

Misalnya di Music Academic pelajaran musik, jam pelajarannya lebih banyak daripada pelajaran yg lain, begitu pula di Sports Academic, jam pelajaran olahraga pasti lebih banyak daripada pelajaran lainnya. Tapi kalau di Potential Academic karena murid murid mempunyai potensi yg beragam, murid boleh menentukan jam pelajaran mana yang akan ditambah yang sekiranya bisa mengembangkan potensi mereka.

 Meskipun diberlakukan sistem asrama, tapi sepertinya peraturan bangun pagi di asrama pun bukanlah cara ampuh untuk membangunkan Hagumi.

-__-"

==================================================== 

+ 20 menit kemudian +

"uh .. hmm .." aku terbangun dari tidur panjangku.

Aku melirik jam beker dengan malas.. 

Ekspresiku segera berubah setelah tahu bahwa sekarang adalah jam 7.40 pagi.

"KYAAAAAAA..... !!!" aku berlari sambil cepat-cepat menyambar handukku dan langsung masuk ke kamar mandi, hampir saja aku terpeleset karena menginjak plastik bekas menyiapkan sampul buku untuk besok. Fiuhh, Untungnya gerak refleks menyelamatkanku.

*+ 15 menit kemudian +*

Setelah semuanya siap, aku bersiap-siap berangkat ke sekolah. 

Dengan terburu - buru pastinya.

"Hagu, sarapan dulu!" kata ibuku setengah berteriak.

Yah, sebenarnya aku mau sih sarapan dulu, tapi mengingat sudah jam berapa ini maka selamat tinggal makanan~~ hhuhuhu

Well, aku sudah terbiasa melewatkan sarapanku jika sedang berada di rumah, jika sedang ada di asrama pun aku sarapan kadang-kadang, dan itu tidak lain tidak bukan karena hal ketelatan ini.

Aku mengikat tali sepatuku, "Tidak, bu. Aku sarapan di sekolah saja.." sebelum ibu mengoceh lagi, aku langsung berdiri dan berkata, "aku pergi!!"

Aku berlari secepat pesawat jet untuk sampai ke sekolah, karena bisa panjang lagi urusanku jika sudah berurusan dengan pak satpam.

"Cih, sial. Hari pertama saja aku sudah terlambat.." Gumamku sambil terus berlari.

Tinggal beberapa blok lagi. aku pun menambahkan kecepatan berlariku. 

Oh, iya. Ada satu hal yang aku syukuri dari kebiasaan telatku ini yaitu aku terpilih menjadi salah satu pelari tercepat di sekolah. Yah, jadi aku anggap saja ini sebagai latihan untuk mempercepat frekuensi berlariku setiap hari, karena memang jarak antara Rumah ke Sekolah ataupun jarak Asrama ke Sekolah cukup jauh.

Sebenarnya saat tahun pertama aku termasuk siswi Potential Academic, karena kukira bakatku ada di bidang melukis tapi melihat nilai olahraga ku yang melonjak tinggi, para guru menyarankan agar aku pindah saja ke Sports academic, akhirnya aku pun menjadi siswi dari Sports Academic di SMA Kanasha, sebenarnya tidak ada perbedaan yang besar diantara 3 akademi di sekolah ku. Pelajarannya pun sama, hanya jam pelajaran menurut potensi saja yang berbeda.

Aha! gerbang sekolah sudah hampir di depan mata. Rintangan terakhir yang harus dilewati yaitu pak satpam, hampir setiap pagi aku harus berurusan dengan si bapak berseragam ini.

 Aku harus memperhatikan kecepatan berlariku jika sedang mepet begini, karena aku tau pasti si pak satpam itu akan mengeluarkan senyum kemenangan setelah dia berhasil menutup pintu gerbang, yang berarti 'aku terlambat' dan akhirnya aku tidak bisa masuk sebelum kena hukuman.

Pak satpam melihatku seperti kipper yg bersiap menghentikan bola yang akan masuk ke gawangnya. 

Dia lalu melihat jam tangannya, pertanda kalau dia ingin memastikan bahwa aku sudah melewati jam masuk atau belum. 

oh tidak, tidak! Jangan ditutup dulu gerbangnya. Kumohon.. 

>,<

Aku mempercepat lariku.. 

Pak satpam mulai meraih gerbang sekolah.. Feeling ku dia akan menarik dan menutupnya. 

Ihh, aku tidak akan kalah darimu pak satpam! Lihat saja.

Sedikit lagi.. 

Ayo Hagu, sedikit lagi kamu sampai!! 

Aku mempercepat lariku.. 

Akhirnya .. 

Aku mencapai gerbang ..

"pak satpam .....!!!!!!!!!! jangan ditutup du-.....!!!!!!!!!!!!"

+ greeeekkkk +

Belum sempat aku masuk. Pak satpam telah menutup gerbangnya tepat disaat aku sampai. 

Hadduhh, bisa panjang lagi deh urusannya. 

Sudah telat, di tahan di pos satpam pula. 

-___- habislah aku .

Dia mengeluarkan senyum merdekanya dan berkata, "hey nona, kau ini memang senang sekali terlambat yah?? Hahaha, sudah 1 tahun kau bersekolah di sini tapi kau belum juga merubah kebiasaan telat mu ini, padahal sekarang kau sudah masuk tahun kedua. Ckckck..aku sudah capek menghukum dirimu" kata pak satpam.  

Dan pertarungan adu mulut antara satpam dan murid yg terlambat pun di mulai.. 

"Hosh.. Hosh.. harusnya aku yg bilang begitu! Aku kan yg di hukum disini?! Menghukum itu tidak melelahkan karena hanya memberikan perintah, huh! sedangkan aku yang diperintah disini.." protesku sambil mengatur pernapasanku yang hampir habis gara-gara berlari tadi, dasar satpam tengik ngajak ribut banget .

"Terserah kau saja, kembali pulang sana."

"Ayolah pak, bapak kan tau sendiri kalau aku memang langganan telat sejak kelas 1. Jadi tolong beri aku keringanan untuk hari ini. Plisss, tanpa hukuman darimu pun aku pasti akan tetap dihukum oleh guruku. Jadi jangan membuatku tambah terlambat lagi!" kubuat suaraku sememelas mungkin agar diizinkan masuk.

"No, no ,no" jawab pak satpam. 

Cih, kejam sekali dia.

"Ayolah pak, aku sudah benar - benar TERLAMBAT dan aku juga-" ucapanku terpotong karena melihat sebuah mobil mercedes hitam datang kemudian dari dalam mobil keluar seseorang.

TO BE CONTINUE

=========================== 

bagi yg sudah membaca cerita ini, aku ucapkan beribu ribu terima kasih. 

*makasih ,makasih,makasih banget .. XD XD 

maaf kalau ceritanya agak boring karena masih dalam prolog dan pengenalan beberapa tokoh. 

kritik dan sarannya ditunggu XD.


LOVER! (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang