Hope

9 2 0
                                    

Hari berganti, kami pulang dengan selamat. Kemarin sebelum pamit, aku sempat meminta nomer telefon Ibu Lisa agar kami mengetahui kabarnya.

Siang ini seperti saat itu, mendung, sepi, dan dingin. Kesukaanku, dimana tidak ada panas yang menyengat dan tidak ada suara berisik kendaraan. Aku memutuskan untuk istirahat sampai besok di rumah.

Aku tidur siang agak lama hingga sore hari. Seperinya Jaz dan Juji tidak memberi tahu kabar Lisa kemarin pada orang lain. Kami sepakat untuk menyembunyikan kabar ini sampai Lisa selesai operasi.

Malam tiba, aku mendapat kabar dari Ibu Lisa bahwa nanti malam dia akan dioperasi. Hal ini lumayan melegakan karena berarti Lisa sudah membaik sehingga sudah dapat dioperasi.

Tidak. Rasanya aneh. Setelah lama menahannya, akhirnya aku menggunakan kekuatanku. Aku membaca ingatan Ibu Lisa agar mengetahui keadaan yang sebenarnya selama ini.

Saat hari pertama di rumah sakit, Lisa tidak boleh terkena radiasi hp, sehingga ruangannya harus steril dari benda seperti hp. Dan beberapa hari selanjutnya kondisinya semakin parah. Dia harus dipindahkan ke rumah sakit lain yang lebih profesional. Karena itulah di rumah sakit yang sebelumnya kukunjungi, tidak ada pasien bernama Lisa.

Semakin lama, kondisinya semakin memburuk sampai membuatnya harus dipindah ke ruang ICU dan operasinya dipercepat. Tepat 15 menit sebelum kami datang. Karena itu saat kami bertanya di pusat informasi, petugasnya belum mengetahui jika pasien sudah dipindahkan.

Saat kami pulang, kondisinya belum kunjung membaik. Sampai akhirnya dokter memutuskan segera mengoperasinya apapun kondisinya. Jika tidak, belum tentu dia akan selamat. Ini adalah pertaruhan hidup dan mati.

Setelah mengetahui semua fakta itu, aku memberitahu ke Jaz dan Juji. Aku meminta mereka untuk memberi tahu semua teman Lisa agar semakin banyak yang mendoakannya. Kami semua berharap yang terbaik untuk Lisa.

Keesokan harinya, diadakan doa bersama di sekolah Lisa. Semua orang berusaha yang terbaik untuk membantunya. Doa dan sumbangan terus terkumpul. Mungkin hanya ini harapan yang tersisa bagi kami. Hanya operasi ini harapan kami agar Lisa sembuh. Harapan agar operasinya berhasil dan Lisa sehat kembali.

Operasi dimulai sore ini. Aku sekolah seperti biasa. Aku berharap agar dia segera sembuh sehingga janjiku bisa kutepati.

Sudah 6 jam semenjak operasi dimulai. Angin berembus kencang dan awan mendung menghias langit malam yang bertepatan dengan bulan purnama. Perasaan tidak enak muncul melihat suasana diluar.

Belum ada kabar dari Ibunya. Apa Lisa baik-baik saja? Operasinya sudah berlangsung sangat lama sekali. Apa operasinya diundur? Haruskah aku menggunakan kekuatanku lagi? Tidak. Aku harus menahannya. Semua akan baik-baik saja. Lebih baik aku tidur.

Imaginator 2 : HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang