9. Hantu Sekolah

172 9 2
                                    


Kami bertiga aku bayu dan kevin pun memasuki rumah yang amat besar tapi biasanaya rumah besar itu biasanya banyak sekali pegawai yang berlalu lalang kesana kemari  melakukan perkerjan namun,lain disini jangankan ada pegawai rumah saja seperti tidak diurus saptam pun tidak ada

Tok tok

Ku ketuk pintu rumah itu beberapa kali namun tidak ada jawaban suasan di rumah ini semakin mencengkram 
Bisa kupastikan dua cowok yang ikut dengan ku merasa ketakutan

"Jas kayanya rumah disini udah gk kepakai lihat aja sendiri banyak debu sarang laba laba bergantungan daun daun pohon berjatuha menupuk layaknya gunung sudah pasti rumah ini gak ada orangnya "ucap kevin  panjang lebar

"Bilang aja lo takut kan vin muka aja  ganteng tapi takut hantu "sahut bayu

Aku heran sama kedua orang yang dibelakang ku ini mereka adik kaka namun layaknya  seperti musuh bebuyutan

"Kalian bisa diam gk kalau kalian terus begini lebih baik kalaian pulang aja "bentak gue ke mereka sontak terdiam

Setelah lama menunggu akhirnya sang pemilik rumah membukakan rumahnya bisa kulihat seorang perempuan paruh baya keluar bisa kupastikan dia adalah ibu dari kiera

"Iya nak ada apa yah ,apa yang bisa saya bantu "ucnya ramah kepada kita

"Apa ini dengan ibu mariam ibu dari kiera larasati " ucapku yang tak kalah sopan

Mendengegar kata kiera mimik wajah dari ibu kiera  berubah mungkin ia teringat anak semata wayangnya yang meniggal tidak wajar

"Iya saya sendiri ,kmu Siapanya kiera yah nak "

"Saya dari sekolah nya kiera tan ,ini bayu dan itu kevin

"Hai tan"kevin dan bayu melambaikan tanggan

"Yaudah ayo masuk dulu ,kita bicara di dalem aja yh "aja ibu mariam dan aku pun mengikutinya dari belakang begitu juga dengan mereka berdua

Di sepanjang perjalanan kami disuguhkan dengan deretan foto yang terpampang di setiap dinding rumah bisa kulihat ada sesosok foto gadis kecil berambut panjang dengan dres merah dengan senyumanya yang begitu manis terpapang rapih di ruang tamu itu pasti kiera waktu kecil.

"Ayo duduk nak ,tante mau ambil minuman "

"Tan apa gak ada pembatu gitu "ucapku

Tante mariampun berhenti dan sedikit menegok "tante kapok punya pembatu nak "

Aku mengerutkan dahi "kapok "dan berlalu pergi meninggalkan jasi dan yg lainnya

"Eh jas lo yakin bawah ini rumah kiera"bayu berkata ringan

"Ihh kak lo itu gk percayan amat sih ,mana mungkin gadis secantik jasi berbohong "kevin meringis manis kepada jasi

"Lo itu nyaut aja kaya kabel "sela bayu dengan nada tinggi

Gue rasa dari sikapnya bayu menujukan rasa kurang senang terhadap kevin entah masalah apa itu ,pasti ada sesuatu yang disembunyikan bayu namun gue tidak bisa menerawangnya entah itu bayu ataupun kevin

"Maaf yah nunggu lama kalian tau kan tante udah tua jadi gk gesit kaya kalian bertiga ini"menaruh minuman ke meja

"Iya seharusnya kita yang minta maaf karena merepotkan tante"ujar jasi membatu menaruh minuman ke depan bayu dan kevin

"Ada perlu apa yah kalian dateng ke sini "ucap mariam denagan cepat

"Gini tan bukanya kami mau ikut campur masalah keluarga tante tapi ini pesan dari  kiera "ucap jasi dengan sopan

The Sacred Jasi | Jasi MichelleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang