Prolog

100 19 7
                                    

ZELINE AURISTELLA, cewek yang akrab dengan panggilan Zel oleh teman temannya baru saja menghentikan motornya di tempat parkiran SMA DLASTA.

Ia berbeda dengan siswi pada umumnya, dimana cewek lain berpakaian rok selutut saat sekolah, tapi Zel, cewek itu memakai bawahan celana yang sama dipakai oleh siswa SMA DLASTA tersebut. Aneh memang, tetapi Zel sudah mendapat izin dari pihak sekolah.

Rambut hitam sepundak yang dikuncir asal, alis tebal, hidung mancung, tinggi sekitar 175cm, kulit yang tak terlalu putih, dan mempunyai tatapan mata elang.
Dibaluti jam tangan hitam yang dipakai ditangan kanannya, hoodie berwarna hitam dan bertulis "stupid", tas berwarna abu abu, lengkap dengan handset dikedua kupingnya menambah kesan yang begitu tomboy bagi orang yang melihatnya.

Zel juga pintar dalam hal ilmu bela diri. Karena ia sudah diajarkan oleh almarhum Ayahnya sedari ia SD.

Tapi apa kalian berfikir Zel pun hobby berkelahi di sekolah atau tawuran di luaran? Jawabannya tidak! Memang Zel tomboy, tapi ia tak akan menghabiskan waktu hanya untuk membuang tenaga tanpa gajih seperti itu.

Ya, Zel bukan orang kaya lagi. Ia tinggal bersama ibunya dan adiknya yang duduk di kelas 5 Sekolah Dasar. Sehari hari Zel berkerja di tempat pembangunan, atau pekerjaan yang lain. Kini Zeline memang masih mempunyai 1 fasilitas yang tetap jadi miliknya selagi dulu ia masih menjadi orang kaya. Ya motor ninja hitamnya tadi.

Zeline melihat arlojinya
Jam 07.20 batinnya. Sambil menghembuskan nafasnya ia terus berjalan di koridor yang memang sudah bel saat 20 menit yang lalu. Itu sudah kebiasaan, bukan tanpa alasan malas, tetapi memang ada keperluan yang lebih berfaedah.

"Berhenti kamu disitu, Zeline!" Zeline mematuhinya, ia hafal betul siapa pemilik suara yang hampir setiap pagi menjadi pendengaran sehari harinya. Bu Vana melihat tajam ke arah siswi yang sudah menjadi langganannya itu. Ia lelah menghadapi siswi seperti Zeline.

"Buka handset, jam tangan, dan hoodie kamu!" perintah bu Vana dan langsung dikerjakan oleh Zeline. Setelah 2 menit semua telah terlepas dan bu Vana langsung merebutnya dari Zeline.

"Ibu sita barang kamu! Setelah kamu keliling lapangan 10 kali, push up 30 kali, dan hormat pada bendera selama bel istirahat berbunyi baru kamu ke ruangan saya untuk mengambil barang ini!" Zeline merespon dengan mata malas dan hembusan nafas kasar lalu mengangguk, tidak pernah tanggung tanggung beri hukuman! Fikir Zeline.

"Ayo sekarang lakuin! Kalau kamu tidak menjalankan, hukumannya bakal tambah berat. Kamu tau kan dari arah lapangan ada cctv yang bisa awasin kamu? Ayo cepat!" dengan gerakan malas, Zel langsung berlari menuju ke lapangan.

Dengan santainya ia berlari menikmati cahaya pagi yang menerpanya. Setelah mendapat 10 kali putaran, Zel beristirahat sejenak, lalu ia lanjutkan push up dan tak lupa hormat pada bendera hingga bel istirahat berbunyi.

Lika liku seorang Zeline, akan dikupas sedemikian rupa hingga tak ada yang tahu, apa lanjutannya dan apa tembok terakhirnya. 

Jangan lupa vote dan komen!
Salam hangat dari saya!
Jum040119

A, N & ZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang