Hal konyol mungkin menjijikan bagi sebagian orang,tapi juga membuat orang tertawa kan?.
Hm---Lupakan Galih,Kita bahas masalah lain,Hari ini,sepulang sekolah,gue berencana untuk belajar bareng sama Tejo,Gilang dan Ajeng.Kalian jangan heran gue belajar,gapapa lah,sekali kali,siapa tau dapet hidayah terus bisa pinter.belajar itu penting---walaupun nantinya tetep gak masuk di otak,tapi setidaknya ada sedikit usaha.Kali ini belajar kelompoknya di rumah Gilang,Karena disana kita bisa makan enak tanpa harus bayar.--yeas!mak nya--ibu nya Gilang adalah seorang penjual makanan ringan, ya jadi setiap gue dan temen-temen maen kerumah Gilang,kita bisa makan gratis disana.(rugi-rugi dah tuh Mak nya Gilang.)
Setelah menempuh perjalanan yang amat teramat panjang,gue sampe di rumahnya gilang.jarak rumah Gilang ke rumah gue,sama dengan jarak rumah gue ke rumah Gilang,kira kira 15 langkah saja.panjang kan gaes?.
"Woe zav,kok Lo gak bawa apa-apa?kita kan mau belajar kelompok."kata Tejo setelah melihat gue Dateng tanpa bawa buku,---tapi tenang pemirsa,gue bawa bolpen.
"Kata siapa,ni gue bawa bolpen."balas gue sambil menunjukkan bolpen ditangan.
"Lha terus?masa Lo bawa bolpen doang?kok kaga bawa buku?nanti Lo mau nulis dimana?."tanya Ajeng.
"Yee kan ada jidat Lo,nanti gue nulis di jidat Lo aja."
"Enak aja,nanti jidatku ternodai oleh bolpen curian mu."kata Ajeng menuduh bahwa bolpen yang gue bawa merupakan bolpen curian--atau colongan.
"Astagfirullahaladzim,ini bolpen gue beli sendiri jeng,dengan segenap ke ikhlaskan hati ku sisihkan uang jajan selama berbulan-bulan untuk membeli bolpen ini."jawab gue mencoba meyakinkan Ajeng.
"A Elah bolpen dua ribu rupiah aja sampe nabung berbulan-bulan,Alae lo."Kata Tejo menimbrung.
"Enak aja dua ribu rupiah,ini bolpen seribu lima ratus rupiah pe'a."balas gue.
"Udah udah sii,ini niat belajar kelompok gak si?malah ribut kek gini."kata Gilang yang sepertinya emosinya sudah muncul.
"Iye iyeee,yaudah ayo mulai."kata Tejo.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu!!,kepada para murid-murid yang Budiman,--tidak apa pakdiman ye!,marilah kita memulai acara belajar kelompok ini,semoga belajar kelompok ini dapat mempererat tali rapiah,diantara kita semua,dan dengan mengucap bismillah acara ditutup!."kata gue memulai dan menutup dengan cepat.
"Eh upil onta!,belum juga di mulai udah ditutup.yaudah ayo cepet ah,gue pengen pinter,biar bisa banggain orang tua dan jadi orang kaya."balas Tejo.
"Yaudah buruan deh ah,keburu.Laper nanti gue."kata gue.
"Hubungannya apa curut!."kata Ajeng.
"Kan Ade kakak pe'a."
"Gua pulang ni kalo ga jadi-jadi,dari tadi ngomong terus kalian."kata Gilang semakin geram.
"Kan ini rumah Lo cacing tanah!,ngapa Lo mau pulang."kata Tejo.
"Ya habis kalian semua pada ribut Mulu,pusing gue."
"Yaudah ayo mulai."kata tejo
Setelah melalui perdebatan cukup panjang,akhirnya Belajar kelompok pun di mulai.ada beberapa soal yang belum di pahami,lalu Ajeng dengan ikhlas merelakan kuota internet nya untuk mengGoogle penjelasan dari soal yang belum dipahami. Ajeng baik Yee, i lope you jenggg :*
Saat sedang khusyuk nya belajar Ajeng ribut ketika mengetahui bolpen miliknya hilang.
"Wee bolpen gue ilang!!,Lu yang ngambil ya zav?."kata Ajeng

KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Zavi
Teen Fictionini cerita tentang si zavi anak pak min dan Bu Mun. *Update ketika ingin.--dan itu jarang.