Your fear

1K 125 22
                                    

 



   Rembulan masih menjajaki singgasana di langit hitam menandakan hari masih malam. Seorang wanita cantik terbangun dari tidurnya. Merasa terganggu dengan ponselnya yang berdering.

'Orang gila mana yang menelfon ditengah malam?'

Dengan mata yang sedikit terbuka. wanita itu mengangkat ponsel mengarahkan ketelinga kirinya. Nomor asing wanita ini tak tau siapa yang menghubungi terlebih ditengah malam seperti sekarang.

"Halo?"

"Maafkan aku. Apa aku menganggu waktu tidurmu euha?" Wanita yang dipanggil dengan eunha ini membulatkan matanya terkejut. Mendengar tawa halus dan suara ketika wanita disebrang telfon terasa familiar.

  Eunha mengecek kembali nama si penelfon, nihil tak ada nama yang tercantum dinomor itu. terlebih nomor yang menelfonnya terlihat nomor luar negri.

"Kk..kkau siapa?"

"Kau lucu sekali. Jangan gugup seperti itu?"

"Kau siapa ha?" ucap eunha geram. Memelankan suaranya agar suaminya tak terbangun.

"Santai saja. Apa 5 tahun tak bertemu membuatmu lupa siapa sahabatmu heum?" tanya lembut disebrang telfon.

"Omong kosong. Aku tak punya sahabat." jawab eunha datar.

"Ahh.. ya aku lupa. Kau memang menganggapku bukan sahabat melainkan saingan."

"A..Aapa maksudmu sialan?!!"

"Kau telah merebut suamiku dengan cara kotor euha. Bukan hanya suamiku. Kau bahkan merebut calon anakku, kehidupanku."

Perkataan wanita itu membuat eunha berkeringat dingin.

"Kau park chaeyoung?" tanya eunha dengan lancar berhasil mengatasi kegugupannya.

"Akhirnya kau ingat, senang sekali kau memngingatku. Tapi kau salah?"

Eunha mengernyitkan dahinya bingung.
"Maksudmu?"

"Namaku jeon chaeyoung istri dari jeon jungkook kuingatkan." jawab wanita yang bernama chaeyoung dengan nada datar.

"kau!! bukankah kau sudah mati chaeyoung?" eunha bertanya dengan ketakutan jelas diwajahnya.

"Maaf mengecewakanmu. Aku madih hidup setelah kau menjerumuskanku dalam rencana busukmu."

"Ti...dak mungkin."

"Apa kau takut? senang sekali mendengar suara ketakutanmu." tawa chaeyoung menggelegar terskesan lebih elegan.



Eunha mengepalkan tangannya dengan wajah mengeras.

"Bersabarlah, Akan kubuat kau lebih ketakutan. Sebentar lagi akan kuambil kembali apa yang telah kau renggut dari kehidupanku. Dan mari selesaikan permainan kotormu." tangan euha bergetar mendengar nada ancaman dari seberang telfon.

"Kkau.. tidak akan pernah." eunha menjawab dengan nada emosi.

"Akan kulakukan. Ahhh... sepertinya aku terlalu lama mengganggu tidurmu. kembalilah tidur dan kuharap kau bisa bermimpi indah setelah ini. Sampai jumpa lagi." chaeyoung memutus sambunga telfon membuat eunha bergetar ketakutan.


Tangannya dengan gemetar mencari kontak telfon sang kakak dan menelfonnya. pada deringan ketiga telfon diangkat.

"Kak dia kembali."

"Apa maksudmu eunha?" sautan terdengar diujung telfon dengan suara yang terdengar jelas khas orang baru bangun tidur.

"D..d..dia park cha..young. Dia kembali." eunha menatap kosong lantai marmer dikakinya.

"Apa maksudmu? kau mimpi buruk ya?" helaan nafas terdengar membuat eunha menggelengkan kepalanya matanya berkaca-kaca.


"Tidak. Ini nyata dia kembali."

"Kau hanya berhalusinasi. Tidurlah kita bicarakan lagi besok datanglah kerumah ayah. Kututup telfonmu."

Eunha memandang foto pernikahannya dengan wajah mengeras. Tangannya dengan kasar menyeka air mata yang mengalir.

"Tak akan kubiarkan kau mengambil apa yang telah kudapatkan dengan usaha kerasku." ucap eunha dengan nada datar kentara menahan dendam.

"Ada apa?" suara tegas milik suaminya terdengar membuat eunha sedikit terlonjak kaget. Kemudian menolehkan kepalanya dengan senyum manisnya.

"Tidak ada. aku hanya bermimpi buruk, Apa aku menganggu tidurmu jungkook? maafkan aku." ucapnya lembut.

  Jungkook hanya berdehem singkat membalikan tubuhnya membelakangi eunha.

'Aku mendengarnya menyebut nama chaeyong. Ada apa sebenarnya? besok akan kucari tahu.'


Eunha memandangi punggung suaminya dengan tatapan sendu.





          

            
~~*~~












Ditempat lain jauh dari korea. Tepatnya di negara perancis chaeyoung menggenggam telfonnya erat.
"Bagaimana?" tanya seorang laki-laki lebih tua darinya.

"Berjalan lancar, kuharap akan seperti ini sampai akhir." ucap chaeyoung dengan senyumnya.

"Apa kau yakin akan ikut kami pulang kekorea rose. Kau belum pulih benar." raut khawatir jelas ditunjukan oleh wanita dihadapannya.

"Aku akan ikut. Terima kasih eonnie telah mengkhawatirkan aku."

"Kau adikku bagaimana bisa aku mengabaikanmu." ucap wanita tadi kemudian memeluk lembut chaeyoung.

"Maaf membuat kalian repot. Tapi aku benar-benar membutuhkan kalian berdua eonni jisoo dan oppa taehyung." chaeyoung berucap dengan nada yang membuat keduanya menghela nafas.

"Adikku jungkook hampir gila saat kehilanganmu. Aku jelas akan sangat membantumu sayang." ucap taehyung mengelus halus rambut adik iparnya.

"Katakan apapun jika kau butuh bantuan." jisoo tersenyum hangat pada chaeyoung.

"Terima kasih." Chaeyoung memeluk pasangan suami istri ini dengan mata berkaca-kaca.

Dirinya bersyukur masih bisa bersama dengan kedua kakaknya setelah kejadian 5 tahun lalu.








'Tunggu aku eunha. Akan kubuat kau mendapatkan apa yang pantas kau dapatkan.'




















TBC

haiii👋🏻 aku bawa yang baru nihh

gimana menurut kalian?

next or no?

kok aku deg-degan ya nunggu reaction dari kalian.

apakah.. ini.. yang dinamakan cinta?
/plak ditampar umat

okeh tanpa basa basi

kali ini aku menampilkan couple......

rose dan jungkook

yeeeee hore huraaa😁😁

ya semoga kaliann semua suka ya:)

untuk kelancaran nextchap

Diharap vote dan commentnya yarobunnnnn😆😆😆😇

Akhir kata...

Anyeonghaseo dadah sampai jumpa sayonara bye bye emuahhhh😘😘😁😂

End Game [rosekook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang