Dejavu

858 116 13
                                    


typo bertebaran
nikmati saja:)










Cheyoung melangkahkan kakinya keluar bandara dengan koper besar yang diseretnya. Tersenyum geli ketika melihat keponakan cantiknya terlelap dengan bibir yang terbuka digendongan sang ibu.

"Eonni... siapa yang akan menjemput?" tanya chaeyoung kepada jisoo.

"Supir rumah. Taehyung sudah mengaturnya." jisoo tersenyum pada chaeyoung.

"Kau gugup?" taehyung mengusak rambut chaeyoung.

"Sedikit. Tapi aku bisa mengatasinya."

"Bagus. Kami akan mengantarmu lebih dulu keapartemen yang sudah kusediakan."

"Jika butuh apapun katakan padaku oke!"
Chaeyoung mengangguk patuh mendengar perintah taehyung.

Tak lama sebuah mobil berhenti dihadapan mereka. Sopir yang bertugas menjemput mereka keluar lalu membungkuk.

"Maaf tetlambat tuan.."

"Tak apa. Masukan barang-barang ke mobil lalu antar wanita ini ke apartemennya terlebih dahulu."

Mendengar perintah tuannya si sopir kemudian mengalihkan pandangannya pada wanita yang berdiri disisi tuannya. Matanya membola dengan ekspresi wajah terkejut. Wajahnya benar-benar mirip bahkan senyum malaikat juga dimiliki oleh wanita itu.

"Anda... nyonya jeon..?" si sopir spontan bertanya. Yang dipanggil nyonya jeon menampilkan raut tak enak.

"Maaf, Aku roseanne bukan nyonya jeon." jawabnya dengan senyuman.

"Ta...ttapi anda mirip sekali."

"Beberapa orang yang kenal beliau berbicara seperti itu ketika melihat wajahku."

"Dia rekan kerjaku dari paris. Ini pertama kalinya ia kembali ke korea setelah sepuluh tahun menetap disana. Jadi kau salah orang." jisoo menjelaskan pada sopir yang telah lama bekerja pada keluarga jeon tersebut.

"Ahh.. maafkan saya jika membuat anda tidak nyaman." sesalnya membungkuk hormat.

"Tak apa. Aku sudah terbiasa, aku turut berduka atas meninggalnya beliau. Kurasa dia orang yang berhati baik." ucap rose.

"Bukan hanya baik, dia bahkan seperti malaikat." si sopir menerawang masa-masa dimana nyonya jeon masih hidup.

"Senang mendengarnya."

"Kita pergi sekarang?" taehyung menyela obrolan mereka.

"Baik tuan. Silahkan masuk." sang sopir menggiring ketiganya memasuki mobil kemudian melajukan mobilnya meninggalkan bandara.








                              °•°•°•°•°•°•°


  Jungkook keluar dari kamar mandi dengan rambut setengah basahnya yang diusak dengan handuk putih. Tampilan casual dengan training hitam serta kaos berwarna serupa. Wajah fresh setelah membersihkan diri terlihat jelas.

Menghiraukan istrinya yang memasuki kamar dengan tangan yang menenteng satu setelan jas formal.

"Kau sudah mandi?"

"Hmm."

"Cobalah ini, eomma yang memintanya."

  Jungkook melirik sejenak. Namun dalam sekejap matanya kembali menaruh atensi pada jas formal berwarna abu-abu. Mengambil alih dari tangan eunha, menatap jas tersebut lekat. Memperhatikan dengan detail, mengusapnya lembut merasakan halus dan dinginnya kain yang digunakan.

End Game [rosekook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang