who?

867 120 9
                                    

  Masih adakah yang ingat dengan book ini:v
Maafkan aghuu yang terlalu lama             membiarkan book ini terbengkalai😅


Rose memandang cermin dengan senyuman puas. Melihat hasil polesan karyanya di wajah wanita paruh baya yang sekarang terlihat menawan.

  "Sayang, apa ini tak terlalu mencolok. Eomma terlihat seperti anak muda."

Rose tersenyum lembut menanggapi. Memilin dengan lembut helai terakhir dari tatanan rambut yang disanggul rendah.

"Tak apa. Tak ada yang aneh kok, eomma menabjubkan."

"Eomma bahkan mampu membuat tuan jeon jatuh cinta untuk kedua kalinya." sambung rose dengan senyuman menggoda.

Ucapan rose disambut tawa hangat dari sang eomma.
"Kau tidak pergi dengan kami?"

"Maaf eomma. Aku membawa mobil sendiri."

"Ahh... sayang sekali."

Rose tersenyum kemudian menarik tas berisi perlengkapannya sendiri. Menarik satu dress indah berwarna biru tanpa lengan. Dengan Satu tali kecil transparan pada bagian bahu sebelah kanan. Longdress dengan sisi kiri terbelah dari 20 cm dibawah pinggul sampai bawah bagian belakangnya menjuntai menyentuh lantai.

"Eomma... boleh pinjam toiletnya sebentar?" tanya rose meminta izin.

"Silahkan. Eomma akan pergi sebentar."

Setelah mendapat anggukan dan senyuman hangat. Rose pergi untuk mengganti pakaiannya. Tak butuh waktu lama rose sudah selesai.

Menata rambutnya dengan sanggulan rendah juga dan menyisakan anakan rambut disisi wajah. Yang membingkai dengan sempurna wajah ayunya.

Rose memoles make up diwajahnya dengan natural. Sentuhan terakhir pada bagian bibirnya. Bibir manis mengilap dengan warna merah menggoda.

"Cantik sekali..." pujian dari arah pintu kamar membuat tangan rose menggantung ketika akan menyematkan jepitan pada sanggulannya.

Menoleh pada pintu kamar dimana eomma berdiri dengan membawa kotak beludru berwarna merah dan menatapnya kagum.

"Tapi tak secantik eomma." ucapnya halus dengan semburat merah pada kedua pipinya.

"Tunggu sebentar!" rose diam ketika eomma mengambil alih jepit rambutnya kemudian menggantinya dengan sesuatu yang baru dibukanya dari kotak yang dibawanya.

"Pakai ini."

Kedua binar kembar milik rose membulat dengan bibir terbuka secara reflek tangan halusnya menutup bibirnya. Eomma hanya terkikik melihat raut terkejut dari gadis dihadapannya.

"E–eomma... ini benar-benar indah..."

Ucap rose takjub melihat jepit rambut dari emas putih dengan ukiran yang terlihat rumit dan ditengahnya terdapat kelopak bunga sakura yang berwarna peach.

"Nee... Eomna yang mendesign. Waktu itu eomma berencana memberikannya kepada menantu cantik eomma sebagai hadiah disaat ulang tahunnya."

Tatapan eomma jeon menyendu ketika mengingat kembali sosok mendiang menantunya. Dengan senyum sendu eomma jeon membelai kelopak bunga sakura dengan hati-hati.

Rose hanya diam dengan sesekali mengusap halus lengan atas eomma jeon untuk menenangkan. Tersenyum lembut ketika sang eomma melanjutkan ceritanya.

"Tapi 3 hari sebelum hari bahagia itu. Dia mengalami kecelakaan hebat yang merenggut nyawanya dengan membawa serta calon cucu kebanggan kami. Eomma tetap menyimpan ini sebagai kenang-kenangan yang mengingatkan eomma pada sosok malaikat dikehidupan kami. Tawanya yang ceria dengan tutur kata yang halus dan lembut mampu membuat orang lain merasa terhipnotis karenanya. Serta binar mata yang memancarkan kehangatan dan ketulusan hatinya. Dia terlihat seperti malaikat yang menyamar sebagai gadis yang menginjakkan kakinya dirumah ini beberapa tahun yang lalu."

End Game [rosekook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang