[JoRi] Salah

3.9K 229 21
                                    

Jonatan x Rian

Salah

Sungkem dulu sama penumpang kapal joting sama fajri garis keras.

Jangan protes oke? Sudah aku warning di deskripsi kalau book ini mengandung crack pair. Kalau gak suka skip aja.

Yang oleng oleng club yok oleng bentar sama getek ini 🌚




Jika Jonatan adalah definisi dari orang yang halus, maka tak ubahnya dengan Rian yang merupakan definisi dari orang kalem. Karena itulah mereka cocok. Jika ada waktu luang, mereka menyempatkan untuk mempunyai waktu berdua saja. Entah itu bercanda ataupun bermain game.

"Lo ngapain sih? Serius amat."

Jonatan lantas menghentikan kegiatannya, mengalihkan atensinya pada pemuda yang lebih tua satu tahun darinya. Bibir yang mencebik lucu membuat Jonatan terkekeh melihatnya. Tanpa disadari, tangannya terangkat, menggusak rambut bagian depan milik Rian.

"Main pabji sama Kak Onik, Mas. Mau ikut?"

Rian mengangguk semangat.

Jonatan segera memberi tahu Anthony yang entah berada di mana itu, kalau Rian ingin ikut mabar.

Sudah dua jam suara-suara yang berteriak kencang mengisi ruangan sebesar dua puluh meter persegi. Jonatan tertawa bahagia saat pemuda manis di sampingnya menggerutu karena timnya kalah.

"Udah ah gak usah cemberut. Gue traktir mekdi deh..."

Mata Rian seketika berbinar. Tanpa aba-aba, Rian melingkarkan jemarinya di lengan Jonatan, lalu menariknya keluar dari tempatnya berpijak. Jonatan tak menolak. Ia pasrah saja diseret Rian menuju mobil yang terparkir di halaman depan.

"Semangat banget lu kalau soal mekdi," ujar Jonatan begitu ia duduk di kursi pengemudi.

Rian yang duduk di kursi penumpang hanya menanggapi dengan senyum manisnya.

"Bucin mekdi ya gini nih."

Mobil mulai melaju, membelah jalanan yang senggang.

"Ya lagian siapa sih yang nolak kalau gratisan?"

Jonatan mengulurkan tangan kirinya yang bebas, mencubit gemas pipi tembam pemuda di sampingnya. "Gemesin banget sih!"

"Aduh Jo!" Rian memekik kesakitan. Tangannya menarik jemari Jonatan supaya melepas cubitannya. "Sakit tau!"

Jonatan terkekeh. Ia kembali memfokuskan dirinya untuk mengemudi. "Gimana hubungan lo sama A' Fajar?"

Rian termenung sejenak. "Lo tau sendiri kan? Sejak saat itu, Aa' ngejauhin gue. Cuma ketemu waktu latian aja."

"Lo kalau butuh apa-apa, tinggal bilang ke gue aja ... atau Kak Onik."

"Iya, bawel," ujar Rian. "Lo sendiri gimana? Udah ngomong?"

Jonatan menghela napasnya. "Belum. Gue masih bingung. Kalau gue ngomong, nanti dia ngejauhin gue kayak A' Fajar ngejahuin lo. Gue ... nggak mau itu terjadi."

Rian mengangguk mengerti. Keduanya sama-sama memiliki perasaan yang salah. Perasaan yang tidak seharusnya dimiliki oleh mereka. Bedanya, Rian berani mengakui hal itu di hadapan orang yang ia cintai, sedangkan Jonatan tidak.

Tak butuh waktu lama untuk mereka sampai di McDonald's terdekat. Jonatan memesan cheese burger beserta coca-cola, sedangkan Rian memesan paket panas 2 dengan kentang serta McFlurry.

MomentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang