Waktu

42 5 2
                                    

Bandung, 03 Maret 2013

Pagi yang cerah untuk jiwa yang sepi, seorang gadis yang cantik sedang merapikan rambut panjangnya yang berantakan dan terburu-buru berlari menuju gerbang sekolahnya.

"Jam segini sekolah masih sepi ya, aku kira sudah masuk," celoteh seorang gadis yang cantik.

"Hmmm, dimana ya ruang kepala sekolah nya. Dari tadi kayaknya aku muter-muter disini saja." sambung seorang gadis itu.

Tak sengaja seorang gadis itu melihat orang yang tak asing lagi, lalu gadis itu menghampiri.

"Aime Maura bukan?"

Seseorang yang dipanggil gadis itu menengok cepat.

"Iya...." nampaknya seseorang itu sedang berfikir "loh lo kan Azila?" heboh gadis yang disangka Maura itu.

"Iyaa aku Azila Qareil Qaswa Xeilanazae, temen SD kamu di Semarang yang dulu sering kamu panggil Zae terus aku marah-marah terus kita sahabatan dan akhirnya kamu pindah ke Bandung."

"Zilaaaaa gue bener-bener kangen banget sama lo, gimana kabarnya Ibu sama Bapak lo? Terus kenapa lo pindah kesini? Oh iya abang lo yang ganteng itu sekarang dimana?"

"Kamu tanyanya satu-satu dong, aku jadi bingung mau jawab apa. Kamu juga belum berubah ya masih lola kayak dulu hahahaha,"

"Ah lo juga masih sama kayak dulu masih polos aja, Oh iya pasti lo mau cari ruang kepala sekolah kan? Gue anterin yuk!"

Azila hanya menganggukan kepalanya sebagai tanda persetujuan.

***

Setelah Azila bertemu dengan kepala sekolah dan wali kelasnya bel sekolah langsung berbunyi sebagai tanda semua siswa harus masuk ke kelasnya.

"Azila kamu ikut saya ke kelas ya pas sekali ini jam pelajaran saya." ucap wali kelas Azila.

"Iya sensei." karena wali kelas Azila guru Bahasa Jepang Azila harus memanggilnya dengan sebutan "sensei".

Sesampainya dikelas banyak yang memerhatikan Azila dan riuh kicuh suasana kelas.

"Minnasan tenang semua kita kedatangan teman baru dari Semarang, silahkan perkenalkan diri kamu."

"Haiii teman-teman, nama aku Azila Qareil Qaswa Xeilanazae kalian bisa panggil aku Azila atau Zila. Aku pindahan dari SMA XD Semarang. Semoga bisa menjadi teman yang baik," ucap Azila,

"Itu Zila cantik ini Thala ganteng, ih jodoh pasti kalian," celoteh seorang pria dipojok yang berambut ikal.

Lalu semua orang yang ada di kelas menertawakan Azila dan Athala. Athala hanya diam sambil tersenyum sedikit, tetapi wajah Azila sudah semerah tomat.

"Sudah-sudah Minnasan, mari mulai pelajaran dan Zila bisa duduk di belakang Udin."

"Iya sensei, terima kasih."

***

Waktu berlalu begitu saja, sampai tak terasa sudah jam istirahat, tiba-tiba Maura sudah ada di depan pintu kelas Azila.

"Zilaaaaaaa!!!!" teriak Maura seperti di dalam hutan.

"Haduh, Ra. Jangan teriak-teriak dong, malu tau!"

Cerita Cinta Si Kembar (proses)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang