Kok bisa gitu?

31 3 0
                                    

Pagi ini Azhila berangkat sekolah kesiangan dan ditinggal Azham pula, ini semua gara-gara Azhila terlalu memikirkan Athila yang anaknya Tante Risna. Karena Azhila pikir wajah Athila tidak mirip dengan Tante Risna mungkin hanya mirip tinggi badannya saja dan warna kulitnya.

"Tapi sifat Tante Risna pun tidak seperti Athila, Tante Risna baik dan ramah sampai dulu aku sangat suka dengan Tante Risna, tetapi jika Athila dan Athala anak Tante Risna berarti mereka teman kecil aku di Semarang?

Ah nggak mungkin, dulu kan aku nggak pernah ketemu anaknya Tante Risna yang kembar, aku malah baru tau kalau Tante Risna punya anak kembar, loh bentar terus dulu anak Tante Risna yang sering main sama aku siapa? Ah kepalaku malah pusing."

Sepanjang perjalanan, Azhila masih saja memikirkan itu sampai-sampai dia pun belum sadar kalau dari tadi udah sampai depan sekolahan.

"Neng, mau turun nggak? Abang juga mau ngojek lagi nih," tiba-tiba abang ojek itu menyadarkan Azhila.

"Eh iya bang maaf, ini uangnya,"

"Oke neng, jangan sering ngelamun nanti kesambet setan," ucap abang ojek itu dan langsung melesat pergi begitu saja.

Azhila hanya menaikan satu alisnya dan berjalan masuk ke area gedung sekolah. Masih satu injakan di batas gerbang sekolah bel sudah berbunyi lalu Azhila langsung lari bergegas untuk masuk ke kelasnya, sialnya dia malah menabrak seseorang.

"Maaf ya nggak sengaja, aku buru-buru" Azhila bergegas langsung ke kelasnya tanpa melihat seseorang yang ia tabrak.

Sesampainya di kelas keadaannya masih rame dan riuh kicuh, tiba-tiba teman sekelas Azhila mendekatinya dan berkata.

"Kenapa Zhil kok kayak kecapean gitu?"

"Iya nih aku tadi takut telat terus lari-lari,"

Teman sekelas Zhila malah tertawa dan berkata, "ngapain takut telat? Lagian kita kan jam kosong."

Saat itu Azhila langsung ingin menyumpah serapah pada dirinya sendiri, padahal tadi malam di grup kelas udah pada bilang kalau jam pelajaran pertama sampai istirahat itu jam kosong. Dasar Azhila bodoh.

Lalu Azhila memilih untuk membaca buku di perpustakaan saja sampai istirahat, karena dikelasnya sangat rame dia ingin mencari ketenangan.

Sesampainya di perpustakaan dia langsung menuju rak yang berisi novel-novel dan komik. Dia mengambil salah satu novel yang genre action.

Azhila sangat suka dengan novel-novel seperti itu sampai dia larut pada novelnya dan dia tidak sadar jika dari tadi ada seseorang yang duduk di sampingnya dan memandang Azhila dengan tampang bingung dan tersenyum.

Dirasa Azhila capek membaca, dia ingin meniatkan untuk merileks badan terlebih dahulu karena kiranya sudah ada 1 jam dia membaca, saat dia menutup bukunya dan ingin menghadap ke kanan untuk tidur, dia sangat kaget.

"Loh kamu dari kapan disini?" tanya Azhila pada seseorang di sampingnya.

"Dari tadi,"

"Ngapain disini? Kamu siapa?"

"Ya baca buku lah, kenalin aku Carles Nau panggil aja Carles sekelas sama kamu," ucap Carles dengan megulurkan tangannya lalu Azhila dengan senang hati berkenalan.

"Kamu suka novel ya?" tanya Carles

"Sukaa,"

"Haha bener aja tadi serius banget bacanya"

"Kamu dari tadi ngelihatin aku?"

"Iya"

"Kenapa dilihatin?"

Cerita Cinta Si Kembar (proses)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang