SEPASANG RINDU YANG SALING MENYEMBUHKAN

206 26 67
                                    

Januari hampir habis Tuan, puisi-puisiku masih setia menemani macetnya ibu kota, kepulan asap knalpot kendaraan tua, dan lalu lalang pekerja yang sibuk berebut memulangkan rindu di sore hari.

Entah sudah cangkir keberapa kopi yang kuhabiskan untuk meredakan rindu yang kehausan.

Kita pernah berjanji untuk saling menunggu, menabahkan basahnya musim yang kerap datang melantangkan suaranya melalui dinding-dinding kesunyian.

Andai waktu bisa kuputar, mungkin saat ini kita masih menghabiskan sore bersama; menikmati kue sus yang selalu kau rebut, sebelum aku mampu menghabiskannya, berbagi ciuman lewat secangkir espresso, atau hanya sekedar memandangi jingga di langit Jakarta.

Rindu ini, apakah hanya aku yang merasakannya, Tuan?

Tng, 26 Januari 2018

___________________________________



Hari-hari telah kutanam sebagai hutan yang mencoba menyembunyikanmu dari benakku. Tetapi nyatanya ingatan adalah mata angin yang selalu menyeretku lebih dalam, lebih jauh ke dalam belantara itu. Menemukanmu sekali lagi di antara sunyi demi sunyi yang pernah kita isi di keriuhan kota ini. Menyeret langkahku pada jalan-jalan, taman kota, kedai makanan, kafe--di mana kita pernah mencatat kisah dan menyimpannya di kedalaman diri masing-masing.

Apakah kau masih ingat pada secangkir espresso yang kita nikmati berdua di senja kala itu? Atau kue sus coklat yang kerap kurebut darimu dengan alasan aku tak ingin kelak kau meratapi berat tubuhmu? Aku terus terseret dan menemukan kota ini adalah belantara hutan yang selalu menginginkanku untuk kembali ke muara matamu, jatuh dan terlelap kembali dalam pelukan paling puisi itu. Kita pernah sama janji untuk saling menunggu--dan kini telah tiba waktunya untukku:

Puan, aku akan pulang--untuk kembali menjadikan diriku dan dirimu sepasang rindu yang saling menyembuhkan itu.


Tanjung Priok, 4 Februari 2018

_____________________________________


Note:

Puisi kolaborasi ini sudah pernah di-posting di akun DimasAlbiyan . Akhirnya posting lagi di work ini, agar aku punya salinan puisinya. Soon ... puisi kolaborasi terbaru kami akan segera rilis (cieee elah pakai spoiler biar apa gitu 😂😂). Gak baru-baru amat sih, hanya belum pernah kami posting di manapun.

Pada Sepasang Puisi yang BertemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang